JAKARTA, Jawa Pos – Pemerintah menyiapkan anggaran cukup besar untuk penanganan wabah Virus Korona. DPR pun meminta agar pemerintah tidak menambah utang luar negeri dalam kondisi darurat bencana non alam.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar. Muhaimin mengaku khawatir besarnya anggaran untuk melakukan penanggulangan bencana Covid- 19 dan restrukturisasi ekonomi di Indonesia dapat menambah jumlah hutang ke luar negeri. “Melihat terbatasnya jumlah anggaran,” kata dia.
Dia melihat situasi saat ini dengan jumlah anggaran terbatas yang dimiliki negara justru akan dapat membuka potensi godaan berhutang kepada luar negeri. Jangan sampai karena besaran hutang membuat Indonesia tidak merdeka.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun berharap pemerintah bisa memiliki solusi logis, cepat dan tepat untuk menutupi kebutuhan anggaran yang besar dalam situasi bencana nasional seperti saat ini.
Dia tidak mempersoalkan jika negara berhutang kepada rakyatnya yang kaya daripada utang ke luar negeri. “Intinya dari dalam negeri sendiri. Mari dikumpulkan agar Indonesia dapat merdeka,” ungkap pria asal Jombang itu.
Legislator asal daerah pemilihan Jawa Timur itu juga mengingatkan agar pemerintah punya kebijakan rasional. Untuk itu, segala kebijakan mulai anggaran sampai dampak ekonominya harus dipikirkan pemerintah.
Tidak hanya pemerintah, Muhaimin juga meminta para kader PKB untuk berperan aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait gaya hidup sehat sampai cara berinteraksi yang wajar. Masyarakat harus tetap hidup sehat, menghindari kegiatan publik yang tidak perlu, dan aktif menyosialisasikan cara-cara pencegahan Covid-19 melalui media komunikasi, medsos, dan sebagainya.
Dia mengimbau kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebugaran tubuh dalam menghadapi Virus Korona. “Kalau badan dalam keadaan vit. Antibody akan menang. Tapi kalau badan tidak vit maka virus akan menang menyebabkan kita sakit!,” ungkapnya.
Jadi, lanjut dia, yang harus dijaga adalah kebugaran badan supaya vit, seperti olahraga teratur, tidur cukup, mengonsumsi vitamin, dan makanan sehat. Ditambah lagi, tidak boleh rasa takut, karena kalau takut, secara psikologis antibody juga akan jadi lemah.
Sementara itu, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan, dalam menentukan kebijakan ekonomi dan insentif, pemerintah harus memperhatikan masyarakat menengah kebawah dan sektor non-formal yang lebih rentan terancam dalam situasi saat ini.
Pemerintah juga perlu mempertimbangkan realokasi dana infrastruktur untuk menjaga perekonomian kelompok masyarakat yang paling rawan terdampak wabah Covid-19. “Seperti pekerja kontrak atau buruh, mengingat mereka harus diprioritaskan untuk diberikan bantuan,” ungkap Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo.
Bantuan insentif tambahan juga perlu diberikan kepada masyarakat, terutama pekerja non-formal, untuk mengurangi dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat Virus Covid-19. Yaitu, dengan memastikan berjalannya penambahan dana program sembako murah dan bantuan langsung tunai (BLT) bagi pekerja di sektor non-formal dan anggaran untuk memberikan diskon pajak hotel maupun restoran bagi pelaku usaha di sektor tersebut, agar dapat mengurangi beban ekonomi masyarakat dan mencegah terjadinya PHK. (lum/JPG)