25.7 C
Jayapura
Sunday, October 1, 2023

Semprotan Tak Boleh Sembarangan

BRUSSELS, Jawa Pos- Upaya mencegah penularan virus korona memang butuh totalitas. Namun, masyarakat juga diminta berhati-hati dalam melakukan upaya tersebut. Jika keliru, upaya sterilisasi justru berujung petaka.

Pakar kebersihan Jolie Kerr mengatakan, kelangkaan produk pembersih kuman seperti hand sanitizer, disinfektan, dan lain-lain membuat banyak orang mencari alternatif. Padahal, tak semua bahan pembersih efektif mencegah penularan Covid-19. Sedangkan, media sosial menyediakan banyak solusi alternatif untuk mensterilkan diri.

’’Saran saya, lakukan yang sederhana. Cuci tangan yang sering, bersihkan barang-barang yang sering disentuh, dan pilih sumber informasi yang tepercaya,’’ ungkapnya seperti yang dilansir oleh Vox.

Dia menjelaskan, asal mencampur barang-barang pembersih bisa membahayakan diri sendiri. Misalnya, mencampur zat sodium hypochlorite yang biasa ditemukan di produk pemutih dengan bahan kimia lainnya. Atau, mencampur produk yang mengandung alkohol hydrogen peroxide dengan cuka. ’’Bahan-bahan ini bisa membuat iritasi kulit dan mata atau gangguan pernapasan,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Regulasi Protokol Kesehatan Sudah Siap, Segera Disosialisasikan

Menurut Food and Drug Administration (FDA), jenis hand sanitizer yang efektif menangkal virus penyebab Covid-19 adalah produk yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol. Sedangkan, produk disinfektan dan pemutih hanya boleh digunakan untuk membersihkan permukaan barang dan ruang.

’’Menambah alkohol pada handsanitizer non alkohol tak akan menghasilkan pembersih yang efektif,’’ tulis lembaga pengawas obat dan makan di AS itu.

Banyak pakar yang menyayangkan informasi palsu yang beredar di masyarakat. Solusi seperti mandi air panas, menggunakan pengering tangan, atau bahkan menyiram diri dengan alkohol dinilai hanya akan menyia-nyiakan produk dan sumber daya.

William Schaffner, pakar penyakit menular dari Vanderbilt University, mengatakan bahwa beberapa informasi yang beredar menyesatkan. Misalnya, menghirup uap dari larutan garam laut dan kulit jeruk bisa mencegah Covid-19.

Baca Juga :  Dokter Muda Hilang Saat Selam Buru Ikan

’’Cara itu memang bisa meredakan gejala tapi tak akan menangkal virus. Orang-orang perlu hati-hati melakukan ini. Tak ada yang tahu apa yang terjadi jika Anda mendekatkan kepala ke panci air yang mendidih,’’ jelasnya. (bil/dos/JPG)

BRUSSELS, Jawa Pos- Upaya mencegah penularan virus korona memang butuh totalitas. Namun, masyarakat juga diminta berhati-hati dalam melakukan upaya tersebut. Jika keliru, upaya sterilisasi justru berujung petaka.

Pakar kebersihan Jolie Kerr mengatakan, kelangkaan produk pembersih kuman seperti hand sanitizer, disinfektan, dan lain-lain membuat banyak orang mencari alternatif. Padahal, tak semua bahan pembersih efektif mencegah penularan Covid-19. Sedangkan, media sosial menyediakan banyak solusi alternatif untuk mensterilkan diri.

’’Saran saya, lakukan yang sederhana. Cuci tangan yang sering, bersihkan barang-barang yang sering disentuh, dan pilih sumber informasi yang tepercaya,’’ ungkapnya seperti yang dilansir oleh Vox.

Dia menjelaskan, asal mencampur barang-barang pembersih bisa membahayakan diri sendiri. Misalnya, mencampur zat sodium hypochlorite yang biasa ditemukan di produk pemutih dengan bahan kimia lainnya. Atau, mencampur produk yang mengandung alkohol hydrogen peroxide dengan cuka. ’’Bahan-bahan ini bisa membuat iritasi kulit dan mata atau gangguan pernapasan,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Papua Su Siap Gelar PON

Menurut Food and Drug Administration (FDA), jenis hand sanitizer yang efektif menangkal virus penyebab Covid-19 adalah produk yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol. Sedangkan, produk disinfektan dan pemutih hanya boleh digunakan untuk membersihkan permukaan barang dan ruang.

’’Menambah alkohol pada handsanitizer non alkohol tak akan menghasilkan pembersih yang efektif,’’ tulis lembaga pengawas obat dan makan di AS itu.

Banyak pakar yang menyayangkan informasi palsu yang beredar di masyarakat. Solusi seperti mandi air panas, menggunakan pengering tangan, atau bahkan menyiram diri dengan alkohol dinilai hanya akan menyia-nyiakan produk dan sumber daya.

William Schaffner, pakar penyakit menular dari Vanderbilt University, mengatakan bahwa beberapa informasi yang beredar menyesatkan. Misalnya, menghirup uap dari larutan garam laut dan kulit jeruk bisa mencegah Covid-19.

Baca Juga :  RSUD Tolikara Siap Diakreditasi

’’Cara itu memang bisa meredakan gejala tapi tak akan menangkal virus. Orang-orang perlu hati-hati melakukan ini. Tak ada yang tahu apa yang terjadi jika Anda mendekatkan kepala ke panci air yang mendidih,’’ jelasnya. (bil/dos/JPG)

spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img
spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img