26.7 C
Jayapura
Friday, September 29, 2023

DPR Deiyai soroti Pembangunan Asrama Mahasiswa Deiyai Jayapura

NABIRE_  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Deiyai, Papua Tengah, Petrus soroti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deiyai segera menyelesaikan pembangunan asrama mahasiswa Deiyai di Kampkey, Distrik Abepura, Kota Jayapura.

Ones Madai, ST, Ketua Komisi A DPRD Deiyai kepada Media ini menjelaskan, Asrama mahasiswa ini dibangun sejak  Oktober 2011 dengan anggaran miliaran rupiah. Namun sampai sekarang pembangunan belum rampung-rampung.

” Mahasiswa Deiyai di Jayapura adalah yang terbanyak di seluruh kota study di Indonesia. Hampir 12 Tahun pembangunan asrama di Kamkey, Jayapura belum rampung-rampung pada hal pembangunan itu dimulai saat saya mahasiswa di Surabaya,” tutur Madai di Enauto Cofe, Jumat, (1/9).

Madai menegaskan, Pada pelaksanaan dan realisasi anggaran perubahan yang disahkan beberapa hari lalu sebagaian dana harus disisihkan untuk Finalisasi pembangun asrama Mahasiswa Deiyai di Jayapura.

” Anggaran 20-an miliar kemarin itu, bisa kalkulasikan untuk selesaikan pembangunan asrama yang tersisa. Kasian Mahasiswa banyak jadi Korban dari ketiadaan perhatian pemerintah soal Asrama, ” Tegasnya.

Lanjutnya, Mahasiswa Deiyai pada umumnya selama ini ditampung di Asrama Tunas harapan tetapi dalam waktu dekat Keuskupan jayapura akan menertibkan lokasi milik Keuskupan termasuk asrama tunas harapan sehingga finalisasi asrama Deiyai di Jayapura harus menjadi Perhatian bersama agar kedepan, Mahasiswa Deiyai tidak mencaro-cari tempat untuk menimbah ilmu dan mempersiap masa depannta yang cemerlang.

Baca Juga :  Manajemen Persipura Tunjuk Yan Mandenas

Madai juga meminta, Pemerintah Deiyai harus rensponsif terhadap kebutuhan-kebutuhan yang mendesak apalagi persoalannya dengan mahasiswa yang merupakan agen perubahan.

” Pemerintah jangan diam. Kita harus jelih lihat kebutuhan yang mendesak. Soal asrama,pendidikan dan kesehatan adalah bagian penting dari eksekutif dan legislatif yang pada pelaksanaanya harus kita kolaborasi untuk cari jalan keluarnya, ” Tutur Madai.

Madai menyayangkan minimnya sarana dan prasarana belajar serta tempat tinggal dari pemerintah Deiyai kepada seluruh pelajar dan mahasiswa Deiyai di seluruh Indonesia.

” Sebenarnya ini beban Pemerintah. Sebenarnya banyak hal yang menjadi perhatian kita bersama seperti Asrama di Jayapura yang belum rampung, Asrama di Yog Yakarta yang belum lengkap sarana prasarana dan pada umumnya hampir semua kota study belum ada kecukupan fasilitas pemerintah untuk generasi muda, ” Jelasnya.

Baca Juga :  Libur Natara, IGD RSUD Jayapura Tetap Buka 24 Jam

Menurut Madai, Mahasiswa sulit mengikuti proses belajar mengajar apabila tempat tinggalnya tidak memberi kenyamanan. ” Selain di Tunas harapan yang tidak nyaman karena sudah didesak kosongkan asrama dari Keuskupan, di Kos-kosan juga tidak aman karena baku tampung. Mahasiswa ini Kader, sa minta di anggaran perubahan itu ada suntikan dana untuk selesaikan asrama di Jayapura, ” Tutupnya.

Aleks Giyai, Intelektual asal Kabupaten Deiyai juga menambahkan, Keberadaan mahasiswa Deiyai di Asrama Tunas Harapan sangat terancam karena sudah diperintahkan untuk tinggalkan asrama Tunas Harapan oleh Keuskupan Jayapura.

” Asrama Tunas harapan 70% dihuni oleh Mahasiswa Deiyai karena tidak ada asrama. Sekarang mereka diusir karena Tunas harapan itu milik keuskupan. Saya harap, pemda bisa segera selesaikan asrama supaya mahasiswa bisa pindah ke Asrama sebelum alat berat masuk hancurkan Tunas Harapan untuk bangun Universitas Katolik Papua,” Kata Giyai. (Theresia)

NABIRE_  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Deiyai, Papua Tengah, Petrus soroti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deiyai segera menyelesaikan pembangunan asrama mahasiswa Deiyai di Kampkey, Distrik Abepura, Kota Jayapura.

Ones Madai, ST, Ketua Komisi A DPRD Deiyai kepada Media ini menjelaskan, Asrama mahasiswa ini dibangun sejak  Oktober 2011 dengan anggaran miliaran rupiah. Namun sampai sekarang pembangunan belum rampung-rampung.

” Mahasiswa Deiyai di Jayapura adalah yang terbanyak di seluruh kota study di Indonesia. Hampir 12 Tahun pembangunan asrama di Kamkey, Jayapura belum rampung-rampung pada hal pembangunan itu dimulai saat saya mahasiswa di Surabaya,” tutur Madai di Enauto Cofe, Jumat, (1/9).

Madai menegaskan, Pada pelaksanaan dan realisasi anggaran perubahan yang disahkan beberapa hari lalu sebagaian dana harus disisihkan untuk Finalisasi pembangun asrama Mahasiswa Deiyai di Jayapura.

” Anggaran 20-an miliar kemarin itu, bisa kalkulasikan untuk selesaikan pembangunan asrama yang tersisa. Kasian Mahasiswa banyak jadi Korban dari ketiadaan perhatian pemerintah soal Asrama, ” Tegasnya.

Lanjutnya, Mahasiswa Deiyai pada umumnya selama ini ditampung di Asrama Tunas harapan tetapi dalam waktu dekat Keuskupan jayapura akan menertibkan lokasi milik Keuskupan termasuk asrama tunas harapan sehingga finalisasi asrama Deiyai di Jayapura harus menjadi Perhatian bersama agar kedepan, Mahasiswa Deiyai tidak mencaro-cari tempat untuk menimbah ilmu dan mempersiap masa depannta yang cemerlang.

Baca Juga :  Patroli Motor Diintensifkan ke Daerah Rawan

Madai juga meminta, Pemerintah Deiyai harus rensponsif terhadap kebutuhan-kebutuhan yang mendesak apalagi persoalannya dengan mahasiswa yang merupakan agen perubahan.

” Pemerintah jangan diam. Kita harus jelih lihat kebutuhan yang mendesak. Soal asrama,pendidikan dan kesehatan adalah bagian penting dari eksekutif dan legislatif yang pada pelaksanaanya harus kita kolaborasi untuk cari jalan keluarnya, ” Tutur Madai.

Madai menyayangkan minimnya sarana dan prasarana belajar serta tempat tinggal dari pemerintah Deiyai kepada seluruh pelajar dan mahasiswa Deiyai di seluruh Indonesia.

” Sebenarnya ini beban Pemerintah. Sebenarnya banyak hal yang menjadi perhatian kita bersama seperti Asrama di Jayapura yang belum rampung, Asrama di Yog Yakarta yang belum lengkap sarana prasarana dan pada umumnya hampir semua kota study belum ada kecukupan fasilitas pemerintah untuk generasi muda, ” Jelasnya.

Baca Juga :  Tak Ada Kerumunan di Malam Tahun Baru!

Menurut Madai, Mahasiswa sulit mengikuti proses belajar mengajar apabila tempat tinggalnya tidak memberi kenyamanan. ” Selain di Tunas harapan yang tidak nyaman karena sudah didesak kosongkan asrama dari Keuskupan, di Kos-kosan juga tidak aman karena baku tampung. Mahasiswa ini Kader, sa minta di anggaran perubahan itu ada suntikan dana untuk selesaikan asrama di Jayapura, ” Tutupnya.

Aleks Giyai, Intelektual asal Kabupaten Deiyai juga menambahkan, Keberadaan mahasiswa Deiyai di Asrama Tunas Harapan sangat terancam karena sudah diperintahkan untuk tinggalkan asrama Tunas Harapan oleh Keuskupan Jayapura.

” Asrama Tunas harapan 70% dihuni oleh Mahasiswa Deiyai karena tidak ada asrama. Sekarang mereka diusir karena Tunas harapan itu milik keuskupan. Saya harap, pemda bisa segera selesaikan asrama supaya mahasiswa bisa pindah ke Asrama sebelum alat berat masuk hancurkan Tunas Harapan untuk bangun Universitas Katolik Papua,” Kata Giyai. (Theresia)

spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img
spot_img
spot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

spot_img