Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan. Foto kodam
CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan, menegaskan, TNI tidak pernah jadikan masyarakat sipil sebagai mata-mata atau intel.
“TNI atau Kodam XVII/Cenderawasih tidak pernah menggunakan masyarakat Asli Orang Papua (OAP) atau bahkan masyarakat sipil sebagai mata-mata. Ini saya tegaskan guna menepis isu yang beredar di masyarakat,” ujar Izak Pangemanan dalam rilis yang diterima Ceposonline.com, Minggu (03/09/2023) dini hari.
Izak menegaskan, tidak ada keterlibatan Michelle Kurisi Ndoga yang tewas dibunuh oleh kelompok KKB Papua dalam bidang intelijen TNI.
“Almarhumah Michelle Kurisi Ndoga murni masyarakat sipil yang ingin membantu para pengungsi di Nduga. Namun niat yang baik itu harus dibayar mahal, dengan dibunuh oleh kelompok KKB Papua secara sadis,” tuturnya.
Dijelaskan, Michelle Kurisi Ndoga adalah cucu Kepala suku Silo dan juga aktivis perempuan yang peduli akan kedamaian di tanah Papua.
Perkumpulan Pengacara Hak Asasi Manusia Untuk Papua meminta agar pengungkapan kasus terbunuhnya almarhumah Michelle Kurisi secara lndependen, maka Pemerintah Republik Indonesia melalui Komnas HAM RI perlu membentuk Tim lndependen guna mengungkap kasus pembunuhan dan menghindari klaim mengklaim yang tidak bertanggung jawab baik di kalangan TPN PB maupun TNI Polri.
Menanggapi hal ini secara tegas Mayjen TNI Izak Pangemanan selaku Pangdam mempersilahkan untuk dilakukannya pengungkapan oleh tim independen.
“Bila dibutuhkan dan diminta maka Kodam XVII/Cenderawasih siap untuk membantu,” ungkapnya.
Pangdam juga menegaskan, sepanjang tahun 2022 hingga 2023 sudah sangat banyak masyarakat sipil antara lain supir, tukang ojek, pedagang, guru, tenaga kesehatan, pekerja bangunan, yang dibunuh secara kejam oleh oleh KKB yang kemudian dibilang intelijen TNI. (*)