*1.000 Orang Mengamankan Diri di Mapolres Yahukimo
JAYAPURA-Kerusuhan terjadi di Dekai ibukota Kabupaten Yahukimo, Minggu (3/10) kemarin. Akibat kerusuhan tersebut, 6 warga dilaporkan tewas, 42 orang luka-luka termasuk di antaranya satu anggota Polri.
Saat ini warga yang terluka sedang mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai. Selain korban nyawa dan luka luka, beberapa unit rumah milik warga dan satu hotel dibakar sekelompok massa.
Direktur Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Pol Faizal Ramadhani menyampaikan, pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab penyerangan yang terjadi di Yahukimo. Namun, sebanyak 27 orang telah diamankan dalam aksi penyerangan tersebut.
“Kami belum tahu penyebab penyerangan, yang pasti sebanyak 27 orang pelaku penyerangan telah kami amankan di Polres Yahukimo salah satunya adalah anggota KNPB berinisial RW yang terlibat dalam kasus amunisi,” ucap Faizal saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, kemarin (3/10).
Dikatakan, untuk korban yang luka-luka saat ini sedang mendapatkan perawatan medis di RSUD Dekai.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menyebutkan, adanya penyerangan terhadap masyarakat suku Yali yang diduga dilakukan sekelompok masyarakat dari suku Kimyal.
Dalam aksi kejadian tersebut, yang sebelumnya satu orang masyarakat dinyatakan meninggal dunia bertambah menjadi enam orang dan masih disemayamkan di RSUD Dekai.
Dari enma orang yang meninggal dunia, Kamal menyebutkan, satu di antaranya merupakan terduga pelaku penyerangan. “Untuk korban luka-luka sebanyak 41 orang sementara masih mendapat penanganan medis di RSUD Dekai,” kata Kamal.
Dijelaskan Kamal, dalam aksi penyerangan tersebut ada 1.000 warga yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak mengamankan diri di Mapolres Yahukimo.
“Sebagian masyarakat saat ini masih mengamankan diri di Polres Yahukimo. Sementara anggota TNI- Polri melaksanakan patroli baik di tengah kota maupun pinggiran kota Dekai, agar situasi kembali kondisi,” terangnya.
Adapun kronologi kejadian, sekira pukul 12.45 WIT., sekelompok massa menggunakan 2 unit mobil minibus membawa alat tajam berupa busur panah dan parang mendatangi masyarakat suku Yali dan melakukan penyerangan.
Personel Polres Yahukimo mendapat informasi tersebut langsung menuju ke TKP untuk menghalau aksi massa.
Pukul 13.00 WIT, kelompok massa tersebut berhasil dihalau kemudian meninggalkan TKP dan menuju ke komplek Suku Yali di perumahan masyarakat kompleks Telkomsel.
Pukul 13.20 WIT, kelompok massa kembali melakukan penyerangan terhadap masyarakat suku Yali yang berada di Hotel Nuri dilanjutkan dengan pembakaran gedung hotel.
Pukul 13.30 WIT, Kapolres Yahukimo, AKBP. Deni Herdiana bersama 20 personel gabungan menuju ke Hotel Nuri dan dilanjutkan ke kompleks masyarakat suku Yali yang berada di komplek Telkomsel untuk menghalau massa. Namun, masyarakat bergerak melalui jalan setapak di belakang barak Pemda Lama Jalan Jenderal Sudirman, menuju komplek Sekla Jalan Gunung dan melakukan aksi pembakaran terhadap beberapa rumah milik masyarakat dari suku Yali.
Pukul 13.40 WIT, personel gabungan TNI-Polri membubarkan kelompok massa yang melakukan aksi pembakaran.
Pukul 14.00 WIT, massa berhasil dihalau sehingga Kapolres bersama personel gabungan melakukan evakuasi terhadap korban ke RSUD Dekai.
Kamal menambahkan, terhadap kejadian ini anggota di lapangan melakukan penyelidikan dan penyidikan. “Pasca aksi tersebut, Polres Yahukimo berhasil mengamankan 52 orang yang diduga sebagai pelaku. Saat ini 52 orang tersebut dalam pemeriksaan intensif penyidik Polres Yahukimo,” kata Kamal.
Lanjut Kamal, aksi penyerangan tersebut terjadi terkait berita duka yang diterima oleh masyarakat suku Kimyal atas meninggalnya mantan Bupati Yahukimo Abock Busup.
“Saat ini masyarakat masih mengamankan diri di Mako Polres Yahukimo. Personel gabungan TNI dan Polri masih melakukan patroli dan penjagaaan di titik – titik berkumpulnya masa untuk mencegah terjadi hal- hal yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan di Kabupaten Yahukimo,” terangnya.
Kamal mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan berita-berita yang belum jelas sumbernya. “Mari kita bijak dalam setiap menerima informasi dan mari kita bersama sama menjaga situasi kamtibmas di Kabupaten Yahukimo agar tetap aman dan kondusif,” imbau Kamal.
Secara terpisah, Dandim 1715/ Yahukimo, Letkol Inf Christian Ireew menyampaikan, situasi Yahukimo siaga satu pasca aksi penyerangan yang dipicu lantaran kematian mantan Bupati Yahukimo Abock Busup di Jakarta.
“Saya sudah koordinasi dengan Kapolres Yahukimo, mereka lagi atasi kejadian tersebut. Situasi di Yahukimo saat ini rawan terkendali, ada warga yang meninggal dan luka luka serta rumah warga dibakar,” terangnya.
Sementara itu kondisi Kabupaten Yahukimo hingga sore kemarin terlihat masih tegang. Dari beberapa foto dan video yang menyebar terlihat warga ketakutan dan memilih mengungsi ke gereja – gereja sambil menunggu penanganan aparat keamanan.
Ada juga foto korban yang tergeletak di jalan dengan kondisi terkena panah. Terkait situasi terkini Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli meminta agar aparat keamanan segera melakukan penanganan terukur agar tak ada korban.
Di sini ia juga meminta masyarakat bijak menyikapi dan mencari tahu apa penyebab meninggalnya mantan bupati dan jangan mempersalahkan orang lain apalagi mengorbankan masyarakat banyak.
“Coba cari tahu dulu kenapa pak Abock meninggal. Tidak bisa langsung menyimpulkan sepihak dan Polisi juga perlu mencari siapa provokator di balik ketegangan di Yahukimo ini. Jangan menghasut, mengfitnah dan menyalahkan orang yang tidak tahu apa-apa. Saya menganggap orang yang bikin isu tidak benar ini seperti sedang dipakai iblis untuk merusak hubungan kekeluargaan dan persaudaraan dan bahkan mengorbankan orang yang tidak bersalah,” cecar Didimus.
Hanya kemerin Pemkab Yahukimo menurut Didimus belum mendapat informasi terkini. Dirinya juga masih berada di Jayapura usai mengikuti opening ceremony PON. Namun ia terus memantau kejadian yang terjadi di daerahnya.
Sementara salah satu sumber Cenderawasih Pos menyampaikan bahwa hingga sore kemarin sekelompok warga masih melakukan aksi pelemparan, penyerangan dan pengrusakan. Bahkan ada juga yang meninggal akibat terpanah.
“Ada rumah – rumah DPR yang lama yang dibakar. Ada juga warung – warung warga yang juga dibakar. Situasi cukup mencekam dan ini karena kabar mantan Bupati Abock yang meninggal di Jakarta. Warga terlalu cepat terhasut,” katanya.
Sayangnya informasi lain belum bisa dikonfirmasi. Beberapa anggota DPRD Yahukimo yang dihubungi via telepon ternyata tak bisa terhubung. Namun kabar terakhir hingga kemarin sore aparat masih berjaga – jaga. Bupati Didimus sendiri menyatakan segera bertolak ke Yahukimo untuk mengecek situasi.
Secara terpisah Arius Yahuli, ST., salah seorang pemuda Yahukimo yang juga salah satu pengurus KNPI Provinsi Papua menyesalkan terjadinya aksi penyerangan yang dilakukan oleh salah satu kelompok massa.
Arius Yahuli menduga penyerangan tersebut terjadi pasca merebaknya kabar meninggalnya mantan Bupati Yahukimo Abock Busup di Jakarta. Hal ini sangat disayangkan, sebab penyebab kematian almarhum belum diketahui, namun ada sekelompok yang melakukan penyerangan dengan niat balas dendam.
“Persoalan Pilkada sudah selesai dan mantan bupati merupakan politisi senior yang punya mental politik yang baik serta tidak suka mengorbankan masyarakat, sehingga Pilkada Kabupaten yahukimo berjalan lancar,” ucap Arius.
Dirinya menyesalkan terjadinya insiden di Dekai yang menurutnya dilakukan kelompok kecil warga yang ingin bersaing kemudian mengadudomba masyarakat. (fia/ade/oel/nat)