SENTANI– Pekerjaan ruas Jalan Sentani-Deparpri dipastikan akan dilaksanakan pada Juni tahun ini. Hal ini sesuai dengan informasi yang disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura, Hanna Hikoyabi, Senin, (6/6). Di sisi lain, masyarakat yang tinggal di Distrik Sentani Barat yang lahannya akan dipakai untuk pembangunan pelebaran ruas jalan tersebut mulai didata. Hal ini dilakukan pemerintah distrik bekerja sama dengan pihak kepolisian dan juga aparat pemerintah di tingkat kampung.
“Masyarakat menyambut baik upaya pemerintah mengerjakan jalan. Tetapi terkait pelebaran jalan, tentu ada bagian dari masyarakat juga yang akan diserahkan seperti ruas jalan dan juga ada tanaman yang akan hilang. Sehingga kami membentuk tim dan mendata masyarakat yang ada di kampung-kampung di Distrik Sentani Barat yang lahannya dipakai untuk pembangunan ruas jalan ini,” kata Kepala Distrik Sentani Barat, Yance Samonsabra, saat dikonfirmasi, Selasa (7/6).
Dari 5 kampung yang ada di sepanjang ruas Jalan Sentani-Depapre di wilayah Distrik Sentani Barat itu baru ada dua kampung yang warganya sudah didata sebagai pemilik lahan di pinggir ruas jalan tersebut.”Baru dua kampung yang kami data yaitu Kampung Sabronsari dan Kampung Sabron Yaru,” paparnya.
Oleh karena itu pihaknya akan segera melaporkan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura, Hanna Hikoyabi, supaya segera mengeluarkan SK Tim Kerja, yang terdiri dari perwakilan dari TNI-Polri, pemerintahan distrik dan pemerintah kampung.
Selain itu, pihaknya juga akan melibatkan organisasi perangkat daerah terkait untuk melakukan pengukuran lahan yang akan dipakai untuk pembangunan ruas jalan itu. “SK ini menjadi dasar supaya kita bisa melakukan pekerjaan,” tandasnya.
Khusus di Sentani Barat ada sekitar 5 kampung yang ada di pinggir ruas jalan itu yang akan terkena dampak dari pelebaran ruas jalan itu. Mulai dari Sabron Sari, Sabron Yaru, Dosay, Waibron dan Maribu. (roy/ary)
SENTANI– Pekerjaan ruas Jalan Sentani-Deparpri dipastikan akan dilaksanakan pada Juni tahun ini. Hal ini sesuai dengan informasi yang disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura, Hanna Hikoyabi, Senin, (6/6). Di sisi lain, masyarakat yang tinggal di Distrik Sentani Barat yang lahannya akan dipakai untuk pembangunan pelebaran ruas jalan tersebut mulai didata. Hal ini dilakukan pemerintah distrik bekerja sama dengan pihak kepolisian dan juga aparat pemerintah di tingkat kampung.
“Masyarakat menyambut baik upaya pemerintah mengerjakan jalan. Tetapi terkait pelebaran jalan, tentu ada bagian dari masyarakat juga yang akan diserahkan seperti ruas jalan dan juga ada tanaman yang akan hilang. Sehingga kami membentuk tim dan mendata masyarakat yang ada di kampung-kampung di Distrik Sentani Barat yang lahannya dipakai untuk pembangunan ruas jalan ini,” kata Kepala Distrik Sentani Barat, Yance Samonsabra, saat dikonfirmasi, Selasa (7/6).
Dari 5 kampung yang ada di sepanjang ruas Jalan Sentani-Depapre di wilayah Distrik Sentani Barat itu baru ada dua kampung yang warganya sudah didata sebagai pemilik lahan di pinggir ruas jalan tersebut.”Baru dua kampung yang kami data yaitu Kampung Sabronsari dan Kampung Sabron Yaru,” paparnya.
Oleh karena itu pihaknya akan segera melaporkan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura, Hanna Hikoyabi, supaya segera mengeluarkan SK Tim Kerja, yang terdiri dari perwakilan dari TNI-Polri, pemerintahan distrik dan pemerintah kampung.
Selain itu, pihaknya juga akan melibatkan organisasi perangkat daerah terkait untuk melakukan pengukuran lahan yang akan dipakai untuk pembangunan ruas jalan itu. “SK ini menjadi dasar supaya kita bisa melakukan pekerjaan,” tandasnya.
Khusus di Sentani Barat ada sekitar 5 kampung yang ada di pinggir ruas jalan itu yang akan terkena dampak dari pelebaran ruas jalan itu. Mulai dari Sabron Sari, Sabron Yaru, Dosay, Waibron dan Maribu. (roy/ary)
