24.7 C
Jayapura
Friday, June 2, 2023

Dihadang KST, Warga Hitadipa dan Agisiga Tak Bisa Menjual Hasil Bumi ke Sugapa

JAYAPURA-Gerombolan kelompok Separatis Teroris (KST) kembali berulah. Pasalnya, selasa (11/4) sekitar Jam 07.00 WIT, KST melakukan penghadangan terhadap warga, khususnya warga yang hendak membawa hasil bumi menuju Sugapa.

Akibat tindakan ini, Pasar Yokatapa relatif sepi karena berkurangnya jumlah pedagang.

 

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman, S.I.P., M.H dalam rillis tertulis Rabu, (12/4) mengungkapkan bahwa KST melarang warga, khususnya warga yang berada di sekitar perkampungan Hitadipa, Kampung Titigi, Kampung Bamanggo, Eknemba, Kampung Dugusiga, serta di sekitar Mamba dan Sambili Kabupaten Intan Jaya, untuk masuk ke Sugapa membawa hasil bumi.

 

Tindakan KST ini, lanjut dia, bukan saja menghadang tetapi melakukan pengancaman terhadap warga tersebut.

Baca Juga :  JPU Resmi Ajukan Banding

 

“Kami telah melakukan pengejaran terhadap gerombolan tersebut, dari hasil pengejaran itu ada banyak alat bukti yang kami temukan dari pos pos mereka,” ujar Kapendam.

 

Diapun mengatakan sikap KST ini sangat merugikan masyarakat, baik penjual maupun pembeli. Sebab dengan adanya pelarangan ini warga setempat tidak dapat memperoleh bahan makanan.

 

“Warga dan khususnya mama-mama kecewa dan sangat marah, karena tidak bisa berjualan dan menghidupi keluarganya,” kata Kapendam.

 

Adapun hasil bumi yang dijual warga tersebut diantaranya Wortel, Kol, Ubi, Sayur sawi, Jeruk, Nanas, Kentang dan Cabai.

 

Hasil bumi tersebut bersumber dari kampung kampung yang berada di sekitar Sugapa yang memiliki akses mudah menuju Pasar.

Baca Juga :  Minta Yansen Tinal Jadi Wagub Papua

“Mama-mama penjual hasil bumi gerah dengan sikap KST ini,” tandasnya.

 

Dikatakan langkah yang diambil Aparat TNI/Polri kedepan akan melakukan pengintaian, serta menduduki poros yang dijadikan tempat penghadangan Gerombolan KST terhadap Warga. Bahkan lanjut dia, pihaknya akan melakukan pengintaian baik secara kasat mata maupun menggunakan Drone.

 

“Kita upayakan kedepan awasi lokasi yang menjadi tempat para Gerombolan KST menghadang pedagang, juga akan kita awasi lokasi pasar, sehingga dengan ini pertumbuhan ekonomi diwilayah tersebut kembali berjalan normal,” tutup Kapendam. (rel/tri)

JAYAPURA-Gerombolan kelompok Separatis Teroris (KST) kembali berulah. Pasalnya, selasa (11/4) sekitar Jam 07.00 WIT, KST melakukan penghadangan terhadap warga, khususnya warga yang hendak membawa hasil bumi menuju Sugapa.

Akibat tindakan ini, Pasar Yokatapa relatif sepi karena berkurangnya jumlah pedagang.

 

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman, S.I.P., M.H dalam rillis tertulis Rabu, (12/4) mengungkapkan bahwa KST melarang warga, khususnya warga yang berada di sekitar perkampungan Hitadipa, Kampung Titigi, Kampung Bamanggo, Eknemba, Kampung Dugusiga, serta di sekitar Mamba dan Sambili Kabupaten Intan Jaya, untuk masuk ke Sugapa membawa hasil bumi.

 

Tindakan KST ini, lanjut dia, bukan saja menghadang tetapi melakukan pengancaman terhadap warga tersebut.

Baca Juga :  JPU Resmi Ajukan Banding

 

“Kami telah melakukan pengejaran terhadap gerombolan tersebut, dari hasil pengejaran itu ada banyak alat bukti yang kami temukan dari pos pos mereka,” ujar Kapendam.

 

Diapun mengatakan sikap KST ini sangat merugikan masyarakat, baik penjual maupun pembeli. Sebab dengan adanya pelarangan ini warga setempat tidak dapat memperoleh bahan makanan.

 

“Warga dan khususnya mama-mama kecewa dan sangat marah, karena tidak bisa berjualan dan menghidupi keluarganya,” kata Kapendam.

 

Adapun hasil bumi yang dijual warga tersebut diantaranya Wortel, Kol, Ubi, Sayur sawi, Jeruk, Nanas, Kentang dan Cabai.

 

Hasil bumi tersebut bersumber dari kampung kampung yang berada di sekitar Sugapa yang memiliki akses mudah menuju Pasar.

Baca Juga :  Tidak Lockdown, Papua Tetap Adaptasi New Normal

“Mama-mama penjual hasil bumi gerah dengan sikap KST ini,” tandasnya.

 

Dikatakan langkah yang diambil Aparat TNI/Polri kedepan akan melakukan pengintaian, serta menduduki poros yang dijadikan tempat penghadangan Gerombolan KST terhadap Warga. Bahkan lanjut dia, pihaknya akan melakukan pengintaian baik secara kasat mata maupun menggunakan Drone.

 

“Kita upayakan kedepan awasi lokasi yang menjadi tempat para Gerombolan KST menghadang pedagang, juga akan kita awasi lokasi pasar, sehingga dengan ini pertumbuhan ekonomi diwilayah tersebut kembali berjalan normal,” tutup Kapendam. (rel/tri)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru