NABIRE– Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Papua Tengah akan membangun kawasan pusat pemerintahan Provinsi Papua Tengah dengan konsep smart Green city di Karadiri Nabire, Papua Tengah.
“Kawasan pusat pemerintahan Papua Tengah yang direncanakan didalamnya ada green and smart city, dimana ilmu green and smart city hampir diseluruh kota mengikuti itu. Kita ingin yang dibangun nanti green and smart city yang mencerminkan kearifan lokal, itulah yang saat ini perlu dilakukan masukan bagi konsultan untuk merampungkan perencanaannya,” Ungkap Yan Ukago, ST., MT, Kepala Dinas PUPR Provinsi Papua Tengah saat diwawancarai usai FGD Master Plan kawasan Perkantoran Provinsi Papua Tengah di Aula Kantor Gubernur Papua Tengah, Selasa (12/9).
Ukago menjelaskan, saat ini penyusunan master plan ibukota Provinsi Papua Tengah ada dalam tahap penyusunan, yang dimulai dari konsep oleh konsultan, lalu perlu dilakukan penjaringan aspirasi atau masukan dari tokoh masyarakat, seniman, akdemisi dan seluruh lapisan stehkolder lainnya dan itu yang dilakukan saat ini.
“Hari ini FGD pertama, tujuannya memberikan masukan kepada konsultan. Jadi konsultan ini memiliki ilmu untuk mendesain sebuah kota, namun ilmu yang dimiliki konsultan harus di sesuaikan dengan kearifan lokal. Disini kearifan lokal itu unik-unik, mulai dari kebudayaan, lingkungan, tentang fasilitas umum, yang terpenting yang kita desain adalah kota masa depan yang usianya bisa lebih 100 tahun,” katanya.
Yan Ukago mengaku, banyak masukan muncul dalam diskusi. Itu dilihat dari sisi hasil karya seni dan kebudayaan, seperti model noken atau pembangunan tugu yang mencerminkan hasil kekayaan alam.
“Luas tanah pusat perkantoran terdapat kurang lebih 300 hektar, diantaranya 130 hektar akan dibangun menjadi kawasan kota, sedangkan 170 akan menjadi kawasan terbukau hijau. Itu dilakukan agar desain berbentuk Burung Cendrawasih kalau dilihat dari udara benar-benar terlihat,” akui Ukago.
Ia juga menyampaikan fasilitas umum akan dibangun dengan konsep kota moderen. Disana menurutnya, tidak akan ditemukan lagi kabel bergantungan di udara, melainkan akan berada dibawah tanah.
“ Anggaran tahun 2023 sudah dianggarkan untuk pembangunan jalan primer dan skunder. Total jalan yang akan dibangun kurang lebih 20.600 Km dan tahun ini sudah terbentuk, kita tinggal melakukan pematangan lahan untuk dikerjakan, ” ujarnya.

Sementara itu ditempat yang sama, Konsultan Perencanaan Bayu Ika Mahendra,ST.MT, yang hadir sebagai narasumber mengatakan, Setelah menjaring masukan semua stakeholder pada FGD, pihak konsultan akan melakukan analisa dan dilakukan penyesuaian dengan situasi tempat yang ada di lokasi Pembangunan.
“ Konsep kota berbentuk Burung Cendrawasih ini munculnya dari hasil studi kelayakan yang dilakukan sebelumnya. Kami kemudian memperdalam lagi agar konsep Burung Cendrawasih bisa kita desain dengan maksimal, ” Tutupnya. (Theresia)