WAMENA-Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya dr. Willy Mambieuw, Sp.B menyatakan sejak awal Pemkab Jayawijaya juga menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), namun ini berskala mickro untuk menunjang perekonomian masyarakat, sehingga tidak ada situasi perketat aktifitas masyarakat seperti saat pertama Covid -19 masuk ke Jayawijaya.
“Memang tidak ada lagi perketat pengawasan dalam aktifitas perekonomian masyarakat , namun yang diberlakukan dalam PPKM Skala Mickro ini hanya protokol kesehatan yang harus dilakukan dan juga vaksinasi dalam masyarakat,”ungkapnya Rabu (13/10) kemarin.
Ia menyatakan hal ini terbukti dengan adanya aturan yang dikeluarkan pemerintah daerah untuk kembali membuka sekolah dalam melaksananaka Pembelajaran tatap muka terbatas dengan syarat pemberlakukan protokol kesehatan ketat dan Vaksinasi untuk guru dan siswa yang 100 persen, tentunya ini yang haru sekarang dilakukan.
“Saat ini memang ada pelonggaran mulai dari bandara Wamena semenjak aturan Gubernur Papua menerapkan pemberlakukan Swab Tes bagi penumpang yang masuk Papua sehingga kita dari dinas kesehatan tidak lagi melakukan pemeriksaan di bandara seperti dulu,”kata Dr. Willy.
Dokter Willy juga menambahkan pihaknya terus mengupayakan untuk pelayanan vaksinasi di Sekolah ini bisa dilakukan ke seluruh siswa untuk melakukan proses pembelajaran tatap muka terbatas, karena selama ini masih ada penolakan baik dari orang tua maupun dari siswanya sendiri. (Jo/tri)
WAMENA-Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya dr. Willy Mambieuw, Sp.B menyatakan sejak awal Pemkab Jayawijaya juga menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), namun ini berskala mickro untuk menunjang perekonomian masyarakat, sehingga tidak ada situasi perketat aktifitas masyarakat seperti saat pertama Covid -19 masuk ke Jayawijaya.
“Memang tidak ada lagi perketat pengawasan dalam aktifitas perekonomian masyarakat , namun yang diberlakukan dalam PPKM Skala Mickro ini hanya protokol kesehatan yang harus dilakukan dan juga vaksinasi dalam masyarakat,”ungkapnya Rabu (13/10) kemarin.
Ia menyatakan hal ini terbukti dengan adanya aturan yang dikeluarkan pemerintah daerah untuk kembali membuka sekolah dalam melaksananaka Pembelajaran tatap muka terbatas dengan syarat pemberlakukan protokol kesehatan ketat dan Vaksinasi untuk guru dan siswa yang 100 persen, tentunya ini yang haru sekarang dilakukan.
“Saat ini memang ada pelonggaran mulai dari bandara Wamena semenjak aturan Gubernur Papua menerapkan pemberlakukan Swab Tes bagi penumpang yang masuk Papua sehingga kita dari dinas kesehatan tidak lagi melakukan pemeriksaan di bandara seperti dulu,”kata Dr. Willy.
Dokter Willy juga menambahkan pihaknya terus mengupayakan untuk pelayanan vaksinasi di Sekolah ini bisa dilakukan ke seluruh siswa untuk melakukan proses pembelajaran tatap muka terbatas, karena selama ini masih ada penolakan baik dari orang tua maupun dari siswanya sendiri. (Jo/tri)
