Mobil 119 Reaksi Cepat Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya saat menjemput beberapa Warga dijalan Safridarwin Wamena untuk dilakukan Karantina. Denny/Ceposonline
WAMENA -Pemerintah Jayawijaya memastikan telah melakukan karantina terhadap 33 warganya yang melakukan kontak dengan pasien yang positif secara tak disengaja lantaran tidak diketahui di tempat -tempat umum seperti rumah ibadah, dan beberapa tempat lainnya, mereka yang dikarantina tak dimasukan dalam data ODP di Jayawijaya.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengakui jika, ada 33 masyarakat yang dijemput serta diarahkan untuk melakukan karantina di tempat yang disediakan pemerintah karena telah melakukan kontak langsung serta berkumpul bersama dengan pasien positif Covid -19 di Wamena, mereka semua tidak masuk dalam ODP atau PDP di Kabupaten Jayawijaya.
“Cuma yang masalah kita adalah yang dilakukan karantina di Bethesda mungkin yang melakukan kontak langsung itu ada lagi 33 orang dan dalam pengawasan tim medis.”ungkapnya Kamis (16/4) kemarin.
Bupati memastikan jika ini tetap dalam pengawasan terus dan mereka tidak boleh pulang ke rumah, sebab kalau di biarkan pulang dan sewaktu -waktu ada pemeriksaan dan yang bersangkutan positif, maka bisa jadi sudah terlanjur menyebar kemana-mana, sehingga ada warga yang dijemput semalam.
“ Saat dilakukan pemeriksaan ada yang ikut bersama dengan pasien Positif 01 se tapi tak melakukan tes ke Rumah sakit sehingga ini yang kami perintahkan untuk dijemput, dan memang disarankan sementara untuk di karantina,”beber Jhon Banua
Menurutnya data itu tidak terdaftar tapi pemerintah mendapat informasi oknum masyarakat ini pernah berkumpul dengan pasien 01 akhirnya ia minta untuk dijemput di rumahnya dan keluarganya tak menahan sehingga dibawah untuk dikarantina dengan baik.
” Tak ada warga yang menahan keluarganya untuk dikarantina, semua yang terdaftar pernah dekat dengan pasien positif 01 itu kami karantina,”jelas Bupati
Ia juga memastikan jika hingga saat ini jumlah pasien yang positif Covid -19 belum bertambah masih dalam posisi 2 Orang dari Jayawijaya dan 1 Orang dari Mamberamo Tengah yang dirawat di Jayawijaya yang terdaftar di Provinsi Papua hingga saat ini.
“Memang secara fisik pasien dari Mamteng ada di Jayawijaya sehingga jika dilihat yang saat ini dilakukan isolasi itu masuk dalam data Kabupaten Mamberamo Tengah bukan Jayawijaya, Jayawijaya hanya 2 Orang,”beber Jhon Banua.(jo)