Tidak Ada Penunjukkan Khusus Platform Milik Stafsus Presiden
JAKARTA, Jawa Pos – Hingga pendaftaran program Kartu Prakerja hari keempat, kemarin (15/4), masih ada laporan calon pendaftar yang kesulitan mengakses laman www.prakerja.go.id. Seperti yang dialami Tissha Martikarini. Dia mengungkapkan butuh waktu dua jam untuk mendaftar program Kartu Prakerja.
Perempuan 34 tahun yang tinggal di Palembang itu mengatakan start mendaftar pukul 17.00 WIB dan baru selesai pukul 19.00 WIB, Selasa (14/4). Dia menjelaskan proses pengisian data berjalan cepat. Tetapi saat upload KTP dan foto selfie memakan waktu lama.
”Untuk upload foto KTP 15 menit. (Upload, Red) foto selfie sekitar satu jam,” katanya. Dia sempat mengecek layanan pengaduan, ternyata banyak yang mengeluhkan hal serupa. Setelah proses pendaftaran selesai, masuk tahap ujian. Soalnya ada lima butir dan lebih pada pertanyaan psikologi.
Perempuan yang akrab disapa Ica mengatakan sampai sekarang dia menunggu hasil pengumuman. Informasi yang dia terima, pengumuman kelulusan disampaikan 17 April besok. Sampai tahap ujian, tidak tersedia pilihan peminatan bimbingan pelatihan. Namun dia berharap nanti ada pelatihan di bidang kuliner.
Ica mendapatkan informasi bahwa pelatihan diberikan secara online. Menurutnya untuk bidang tertentu, seperti pelatihan skill atau keterampilan, metode online kurang maksimal. Butuh pelatihan secara tatap muka langsung oleh para mentor yang ahli di bidangnya. ”Tapi kalau hanya materi (teori, Red) bisa efektif online,” jelasnya.
Keluhan serupa disampaikan oleh Ari Kusuma. Pria yang habis masa kontrak di perusahaan otomotif itu, mengaku proses pendaftaran ada kendala dalam upload KTP.
Ari mengatakan belum terlalu memahami skema pelatihannya nanti. Namun dia sudah memiliki ancang-ancang untuk memilih bidang pelatihan di mekanik. Meskipun terlihat teknis sekali, Ari mengatakan pelatihan secara online masih bisa diterapkan.
Keluhan tersebut diakui Direktur Komunikasi, Kemitraan, dan Pengembangan Ekosistem Manajamen Pelaksana Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky. Kesulitan tersebut akibat animo masyarakat untuk menjadi peserta Kartu Prakerja sangat tinggi. ”Hingga sore ini sudah ada sekitar 4 juta pendaftar, dan yang tuntas mendaftar mencapai 1,5 juta orang,” kata Panji dalam wawancara virtual kemarin.
Jumlah tersebut tentunya akan terus meningkat. Mengingat, pendaftaran untuk gelombang pertama masih terus dibuka sampai Kamis (16/4) (hari ini, Red) pukul 16.00. Meski demikian, masih aka nada pendaftaran untuk gelombang berikutnya yang dibuka setiap hari, 24 jam. ”Sehingga, kalau belum bisa bergabung di gelombang pertama, masih bisa masuk gelombang selanjutnya,” imbuhnya.
Panji menyatakan, kendala yang dialami timnya adalah waktu. Khususnya, manajemen pelayanan kepada masyarakat. Mengingat, tim pelaksana Kartu Prakerja baru dibentuk dua pekan sebelum peluncuran resmi oleh pemerintah Sabtu malam (11/4). ”Hingga saat ini berarti tim sudah tiga pekan terbentuk dan harus melayani jutaan masyarakat. Ini kerja keras bagi kami,” tuturnya.
Direktorat Jenderal Pembinaan Latihan dan Produktifitas (Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan Bambang Satrio menambahkan, pengumuman peserta kartu pra kerja bakal dilaksanakan pada Jumat (17/4). Secara umum, kriterianya menyasar pada masyarakat yang terdampak Covid-19. Mulai dari orang ter-PHK, orang yang dirumahkan tanpa gaji full, dan sector informal yang usahanya terdampak.
Di mana, setiap minggunya bakal diumumkan 164 ribu peserta yang dinyatakan lolos seleksi. Mereka nantinya akan menerima dana sekitar Rp 3,55 juta per orang, yang terdiri dari biaya pelatihan online maksimal Rp 1 juta, insentif Rp 600 ribu per bulan per orang selama empat bulan, dan insentif setelah selesai pelatihan.”Untuk seleksinya dilaksanakan oleh manajemen pelaksana (PMO) kartu prakerja,” ungkapnya.
Di masa pandemic, lanjut dia, pelatihan memang baru bisa dilakukan secara online. Pertemuan off line tentu sangat riskan. Namun, akan tetap dilaksanakan setelah pandemic usai. Soal efektivitas, Satrio tak menampik jika pertemuan online ini bakal kurang optimal dalam hal peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM). Namun, ini jadi pilihan terbaik dalam kondisi saat ini.
”Pada masa pandemic, ini pilihan terbaik. Kalau dalam kondisi normal tentu banyak pilihan untuk meningkatkan kualitas SDM kita ya,” paparnya.
Terlebih, program ini memang ada pergeseran fokus karena musibah yang terjadi akibat Covid-19 ini. Sebelumnya, program sepenuhnya untuk peningkatan kualitas SDM sehingga bisa diterima di dunia kerja. Tapi saat ini, program ini juga dimaksutkan untu sosial safety net. Khususnya bagi mereka yang harus kehilangan pendapatan karena Covid-19.
Lalu, kenapa tidak diberikan berupa BLT saja? Satrio mengungkapkan, pelatihan tetap dinilai penting untuk tetap ada. Pasalnya, ini jadi kesempatan masyarakat untuk menambah keterampilannya. Yang ter-PHK bisa mendapat pekerjaan nanti, yang dirumahkan bisa kembali ke perusahaan dengan ilmu lebih, atau bisa juga memiliki kesempatan buka usaha usai pelatihan yang diselenggarakan.
”Jadi harapannya, orang ngambil sesuai dengan minat mereka. Lalu, nanti bisa ditunjang atau dilanjutkan dengan bantuan lainnya seperti pemberian KUR,” ungkapnya.
Disinggung mengenai badan pelatihan swasta yang terlibat, Satrio menegaskan, bahwa sejak awal presiden memang sudah menginstruksikan untuk melibatkan pihak swasta. Karena jika dilakukan pemerintah sepenuhnya, pasti akan keteteran juga.
”Tapi kalau itu (masuknya platform milik stafsus milenial, red) saya gak tau kriterianya. Karena yang teken surat kerja sama pihak PMO ya,” pungkasnya.
Terakhir, Satrio berharap pandemi segera berakhir. Sehingga, pelatihan off line di balai latihan kerja (BLK) milik pemerintah dapat terlaksana.
Mengenai suara sumbang terlibatnya Skill Academy by Ruang Guru milik Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Belva Devara yang menjadi mitra Kartu Prakerja, Panji menegaskan tidak ada konflik kepentingan. Saat ini ada delapan platform mitra Kartu Prakerja yang menyatakan sanggup. Dan jumlah tersebut akan terus bertambah.
”Tidak ada hambatan untuk masuk ke sini (sebagai mitra Kartu Prakerja). Asal memenuhi syarat sesuai Permenko Perekonomian Nomor 3 Tahun 2020 dan mau bekerja sama memenuhi layanan masyarakat sesuai dengan aturan,” bebernya.
Panji menjelaskan, pemerintah tidak melakukan tender untuk menggandeng mitra pelatihan online. Hanya berbasis kerjasama terbuka antara pemerintah dan platform yang menyatakan sanggup dan sesuai dengan kriteria dalam pasal 26 Permenko Perekonomian Nomor 3 Tahun 2020.
Kemudian, untuk teknis kerjasama, sesuai ayat 1 pasal 48 Permenko Perekonomian Nomor 3 Tahun 2020 yang menyebut, pelaksanaan kerjasama manajemen pelaksana dan platform digital dilakukan melalui perjanjian kerja. ”Jadi saya perlu klarifikasi, tidak ada penunjukkan, murni atas perjanjian kerjasama kedua pihak,” tegasnya.
Sedangkan untuk kriteria platform digital, ada di pasal 47 yakni, dapat dikelola pemerintah (seperti sisnaker) atau swasta. Dengan syarat, memliki kecakupan berskala nasional, sistem dan teknologi memadai mendukung program Kartu Prakerja, dan memiliki portal atau situs aplikasi daring melalui internet yang digunakan untuk memfasilitasi program. ”Dan yang terpenting memiliki kerjasama dengan lembaga pelatihan yang memiliki program berbasis kompetensi kerja. Jika swasta, harus berbadan hukum perseroan terbatas dan memiliki izin usaha,” papar Panji.
Dari perjanjian tersebut, kata Panji, manajemen pelaksana Kartu Prakerja tidak memberikan fee apapun kepada mitra platform digital. Tapi, memberikan manfaat bantuan kepada peserta untuk membayar biaya pelatihan yang ditetapkan mitra platform digital. ”Jadi untuk pembiayaan dan fee urusan platform digital dan lembaga pelatihan. Kami tidak ikut di situ. Aturannya sama semua, tidak ada special treatment ke salah satu mitra,” terangnya.
Sementara itu, Stafsus Presiden Belva Devara menjawab polemik yang terjadi atas keterlibatan Ruangguru dalam program kartu Prakerja. Dalam hal ini, Skill Academy. Dia tidak membantah bahwa banyak asumsi bermunculan di luar mengenai mengenai pemilihan Skill Academy sebagai mitra kartu prakerja. Namun, dia memastikan tidak terlibat apapun dalam prosesnya.
’’Pertama, saya tidak ikut dalam pengambilan keputusan apapun di program prakerja, termasuk besaran anggarannya maupun mekanisme teknisnya,’’ terangnya kemarin. Semuanya dilakukan oleh Kemenko Perekonomian dan manajemen pelaksana. Dia mempersilakan media maupun publik mengecek rapat-rapat yang digelar terkait kartu prakerja.
Penentuan mitra juga dilakukan secara independen oleh Kemenko dan PMO tanpa intervensi pihak manapun. Jumlah keseluruhan mitra ada 8, dan mengikuti seleksi sejak akhir 2019 yang terbuka untuk umum. ’’Para mitra kemudian membuka platformnya untuk mitra umum, sehingga total mitra yang berpartisipasi di program ini mencapai puluhan mitra,’’ lanjutnya.
Menurut pria yang juga CEO Ruangguru itu, prosesnya mirip dengan kurasi Kartu Indonesia Pintar atau Kartu Jakarta Pintar. Banyak toko yang menerima pembayaran dengan KIP atau KJP. Skill Academy menjadi salah satu ’toko’ dari sekian banyak toko yang menerima pembayaran via prakerja,’’ lanjutnya.
Belva menegaskan, sistem kartu Prakerja berbeda dengan penunjukan langsung. ’’Penerima manfaat prakerja bebas memilih sendiri, membeli dari para mitra yang mereka inginkan tanpa paksaan pihak manapun,’’ tambahnya. (han/mia/wan/byu/JPG)