Humas Pemkab Pegubin for Cepos
GUNTING PITA: Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat dan Daerah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dr. James Modouw, M.MT., disaksikan Bupati Pegubin, Costan Oktemka, SIP., saat meresmikan USB SD Inpres di Kampung Arina, Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang
JAYAPURA- Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat dan Daerah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. James Modouw, M.MT., mengapresiasi keinginan kuat masyarakat Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin) untuk memiliki unit sekolah.
Hal ini disampaikan Modouw usai meresmikan bantuan unit sekolah di Kabupaten Pegunungan Bintang yang merupakan bagian dari pada program 3T (Terdepan, Terluar, Terbelakang) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
“Dalam hal ini, Pegubin merupakan daerah perbatasan dan juga daerah terpencil. Demikian, kegiatan yang dari tahun anggaran (TA) 2018 ini dibangun unit sekolah, yang mana memang dibangunnya itu bagus sekali,” ungkap James Modouw kepada Cenderawasih Pos, via telepon, Kamis (17/1).
James Modouw mengatakan bahwa bangunan sekolah yang dibangun tersebut sudah bagus, sehingga yang kini tinggal didorong ialah pelaksanaan proses belajar-mengajar. Pasalnya, terdapat ratusan anak tingkat SD r di daerah setempat yang butuh sekolah.
“Pemerintah pusat hanya menyumbang unit sekolah baru dengan 4 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, 2 unit toilet yang masing-masing untuk murid laki-laki dan perempuan, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang ibadah, gudang, serta semua perlengkapan yang tersedia,” bebernya.
Satu hal yang diapresiasi tinggi dari Modouw terhadap masyarakat setempat di Pegubin yang berkeinginan kuat untuk memiliki sekolah, sampai-sampai dibangunkan lapangan terbang perintis, agar bahan-bahan bangunan diangkut menggunakan pesawat ke daerah tersebut.
“Artinya, mereka membangun lapangan terbang perintis dulu, baru kemudian membangun sekolah. Untuk mendapatkan bangunan sekolah, mereka membangun sendiri landasan perintis dan dengan swadaya masyarakat pacu pembangunan bandara perintis hingga pesawat bisa mendarat di sana. Ini yang kita apresiasi, yang mana merupakan satu kegiatan pembangunan dengan efek luar biasa ke hal lainnya,” tambahnya.
Ditanya soal komitmen terhadap pendidikan di Papua, Modouw menjelaskan bahwa Kemdikbud memiliki tugas dan tanggung jawab sebatas memberikan fasilitas dan membuat regulasi, sehingga mutu pendidikan berjalan sesuai dengan asas-asas pendidikan yang sesuai dengan standarnya, merata se-Indonesia.
“Sementara, untuk tugas pengelolaan pendidikan, menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah tingkat daerah kabupaten/kota dan provinsi. Dalam hal ini, SD dan SMP menjadi tanggung jawab pemeritna tingkat kabupaten/kota dan SMA/SMK menjadi tanggung jawab pemeritnah tingkat provinsi,” paparnya.
Demikian, jikalau pendidikan tidak berjalan baik, maka ini menjadi tanggung jawab pemerintah tingkat daerah. “Itulah sebabnya, kami terus mendukung, memfasilitasi, mendorong, agar tugas tugas pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan di daeranya masing-masing itu berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Pegunungan Bintang, Costan Oktemka, SIP., juga memberikan apresiasi kepada masyarakat yang memiliki kemauan kuat agar fasilitas pendidik bisa hadir di lingkungan mereka. Dengan diresmikannya gedung sekolah ini, Bupati Costan Oktemka meminta agar fasilitas yang sudah dibangun bisa dijaga dengan baik.
“Saya berharap gedung sekolah yang sudah dibangun ini dijaga dengan baik agar dapat dinikmati anak cucu kita dan tentunya untuk meningkatkan SDM di daerah kita,” tandasnya.
Sekedar diketahui, kedatangan rombongan Bupati Pegunungan Bintang, Costan Oktemka dan Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat dan Daerah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, James Modouw di Kampung Arina mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Selain meresmikan gedung sekolah, juga dilakukan peresmian dua lapangan terbang swakelalo di Marbata dan Tainan. (Humas/gr/nat)