JAYAPURA – Sejumlah Warga di Sentani Kabupaten Jayapura mengutarakan kekecewaannya melaui media sosial terkait bantuan penanganan Covid 19. Pasalnya bantuan yang diberikan hanya berbentuk sabun mandi dan sabun cuci. Ini jelas jauh dari harapan karena yang dibutuhkan warga justru bahan makanan.
Ini terlihat dari pemilik akun Andreas yang memosting satu sabun mandi dan satu sabun cuci kemudian ia berdiri sambil memegang sabun tersebut. Ia menulis bahwa bantuan tersebut akan dikembalikan ke bupati pada hari Senin nanti. Andreas sendiri tinggal di BTN Purwodadi Sentani dan menerima bantuan tersebut pada hari Sabtu (19/4) yang diantar oleh pak RT.
“Yang mengantar sabun itu ke rumah adalah Pak RT karena sebelumnya warga diminta untuk mengumpulkan kartu keluarga sebab yang tidak punya kartu keluarga maka tidak akan diberikan bantuan,” tulis Andreas menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos.
Ia membenarkan saat mengumpulkan kartu keluarga tersebut tak dijelaskan akan menerima bantuan seperti apa. Akun lainnya adalah Iren yang menyebut bantuan Covid 19 buat kampung Asei Kecil cuma sabun. “Ada dana Rp 55 juta hanya untuk membeli sabun padahal kampung tidak besar dan ternyata tidak semua masyarakat diberikan,” tulisnya.
Bahkan ada juga postingan di Youtube yang menulis bantuan sabun tanpa bahan makanan di Kampung Yokiwa.
Video berdurasi 4 detik ini menunjukkan sabun-sabun dimasak di atas tungku api. Ketua DPRD Jayapura, Klemens Hamo yang membaca pesan Whatsapp Cenderawasih Pos tak memberi respon. Sementara Bupati Jayapura, Mathius Awoitau menjelaskan bahwa bantuan tersebut diambil dari dana desa sedangkan bantuan bahan makanan akan segera di drop oleh Pemkab.
“Itu dari dana desa dan bahan makanan ini sudah disalurkan dalam bentuh PKH atau program penanggulangan kemiskinan melalui pemberian bantuan tunai, ada juga Bansos dan lainnya akan tetapi tidak semua masyarakat yang menerima melainkan hanya yang terdampak,” kata Bupati Mathius melalui ponselnya, Ahad (19/4).
Ia menjelaskan kriteria masyarakat terdampak adalah semisal dari pembatasan bandara artinya ada pekerja seperti porter, angkutan bandara termasuk karyawan hotel.
Ini yang diberikan karena terdampak langsung. Pemkab sendiri kata Mathius menyiapkan dana Rp 45 miliar untuk Covid yang bersumber dari APBD. Dana ini akan dialokasikan mulai dari aspek kesehatan, aspek ekonomi dan pengamanan sosial.
“Yang saya tahu untuk kampung mereka menyiapkan Rp 100 juta/ kampung yang diambil dari dana kampung atau dana desa. Ya hitung saja ada 144 kampung. Sedangkan bahan makanan pasti akan dibagikan meski sebagian sudah dibagikan lebih dulu,” imbuhnya. (*)