25.7 C
Jayapura
Sunday, June 4, 2023

Hujan Deras, Puluhan Rumah Warga Graha Youtefa Waena Terendam Banjir dan Lumpur

JAYAPURA – Kompleks Perumnas I Graha Yotefa, tepatnya di RT3 /RW 11 mengalami banjir disertai lumpur tebal, setinggi atas mata kaki orang dewasa. Lumpur tidak hanya menutupi badan jala tapi juga masuk ke rumah.

Banjir ini terjadi sekira pukul 02:00 pagi sesaat setelah hujan lebat semalam.

Ibu RT 03 Mariana Yanengga mengatakan bahwa masyarakat merasakan dampak dari pengalian material di atas bukit, sehingga material turun ke rumah warga.

“Kebanyakan warga tingal di kos-kosan yang rasakan dampak, sementara warga tetap ada sekitar 15 KK dengan rumah pribadi, jadi untuk kamar kos ada 20 an Kamar kos kosan, jadi kejadian ini mulai sejak hujan dari jam 02:30 pagi,” katanya.

Selain itu, tidak adanua parit membuat air dan lumpur meluap di badan jalan mencari tempat yang lebih rendah.

Baca Juga :  KSB Tidak Boleh Jadikan Sasaran Kekerasan Terhadap Pilot Maupun Pesawat

“Sebelumnya tidak pernah terjadi begini tapi sejak ada gusur di bukit, sehingga warga di bawah kena dampak banjir ini,” katanya.

Sementara itu, salah salah satu warga di sekitaran bukit, Martinus Wuka mengatakan bahwa pihaknya sudah pernah menegur perusahan agar melihat dampak bagi warga di bawah bukit.

“Saya kasih tau dua kali tapi mereka (Pekerja) tidak hiraukan tapi mereka malah panggil massa dan saya sampaikan kenapa panggil massa, saya sampaikan ini harus dibuat talud dulu baru bangun, karena ini bisa kena warga di bawah jaraknya sangat dekat rumah warga. Selain itu pohon yang biasa lindungi masyarakat dari banjir malah ditebang,” kata Wuka

Sementara itu, Kepala Kelurahan Yabansai yang meninjau lokasi langsung mengatakan bahwa pemerintah akan hentikan pekerjaan proyek ini.

Baca Juga :  KPA Khawatir Kembali Meningkatnya Angka HIV di Papua

“Pekerjaan dihentikan sampai ada soluai untuk dampak banjir dan ganti rugi masyarakat, selain itu lokasi kerja harus buat taluk dulu baru bisa kerja, jelang lebaran jadi jangan bikin masyarakat banjir lagi, maka kami minta tangani dulu ini, karena kejadian ini bukan karena alam kejadian ini murni karena ulah manusia,” katanya,

Sementara itu, dari pantauan Cenderawasih Pos, warga di lokasi semua lakukan pembersihan rumah dan pekarangan mereka, karena air masuk saat puncak banjir hingga setengah meter dan pembersihan dilakukan di rumah yang bisa ditangani sementara di badan jalan karena lumpur dan material cukup tebal, maka butuh bantuan alat berat, selain itu banyak mobil pribadi warga dan taksi tidak bisa beroperasi karena jalan keluar tertimbun lumpur. (oel/tri).

JAYAPURA – Kompleks Perumnas I Graha Yotefa, tepatnya di RT3 /RW 11 mengalami banjir disertai lumpur tebal, setinggi atas mata kaki orang dewasa. Lumpur tidak hanya menutupi badan jala tapi juga masuk ke rumah.

Banjir ini terjadi sekira pukul 02:00 pagi sesaat setelah hujan lebat semalam.

Ibu RT 03 Mariana Yanengga mengatakan bahwa masyarakat merasakan dampak dari pengalian material di atas bukit, sehingga material turun ke rumah warga.

“Kebanyakan warga tingal di kos-kosan yang rasakan dampak, sementara warga tetap ada sekitar 15 KK dengan rumah pribadi, jadi untuk kamar kos ada 20 an Kamar kos kosan, jadi kejadian ini mulai sejak hujan dari jam 02:30 pagi,” katanya.

Selain itu, tidak adanua parit membuat air dan lumpur meluap di badan jalan mencari tempat yang lebih rendah.

Baca Juga :  Kasus Pertikaian, Enam Orang Jadi Tersangka

“Sebelumnya tidak pernah terjadi begini tapi sejak ada gusur di bukit, sehingga warga di bawah kena dampak banjir ini,” katanya.

Sementara itu, salah salah satu warga di sekitaran bukit, Martinus Wuka mengatakan bahwa pihaknya sudah pernah menegur perusahan agar melihat dampak bagi warga di bawah bukit.

“Saya kasih tau dua kali tapi mereka (Pekerja) tidak hiraukan tapi mereka malah panggil massa dan saya sampaikan kenapa panggil massa, saya sampaikan ini harus dibuat talud dulu baru bangun, karena ini bisa kena warga di bawah jaraknya sangat dekat rumah warga. Selain itu pohon yang biasa lindungi masyarakat dari banjir malah ditebang,” kata Wuka

Sementara itu, Kepala Kelurahan Yabansai yang meninjau lokasi langsung mengatakan bahwa pemerintah akan hentikan pekerjaan proyek ini.

Baca Juga :  Ratusan Mahasiwa Exodus Duduki Kampus Uncen Abepura

“Pekerjaan dihentikan sampai ada soluai untuk dampak banjir dan ganti rugi masyarakat, selain itu lokasi kerja harus buat taluk dulu baru bisa kerja, jelang lebaran jadi jangan bikin masyarakat banjir lagi, maka kami minta tangani dulu ini, karena kejadian ini bukan karena alam kejadian ini murni karena ulah manusia,” katanya,

Sementara itu, dari pantauan Cenderawasih Pos, warga di lokasi semua lakukan pembersihan rumah dan pekarangan mereka, karena air masuk saat puncak banjir hingga setengah meter dan pembersihan dilakukan di rumah yang bisa ditangani sementara di badan jalan karena lumpur dan material cukup tebal, maka butuh bantuan alat berat, selain itu banyak mobil pribadi warga dan taksi tidak bisa beroperasi karena jalan keluar tertimbun lumpur. (oel/tri).

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru