SENTANI-Ketua Klasis Waibu Moi, Pdt Ardianus Yapasedanya, STh dan Sekretaris Klasis Sentani Pdt. Navi Kastanya. M.Si selaku tokoh gereja GKI Klasis Waibu Moi dan Klasis GKI Sentani sangat menyesalkan terjadinya aksi saling serang dua kelompok warga di wilayah Sentani sejak Minggu (19/4) lalu.
Untuk itu, kedua tokoh gereja itu meminta masyarakat di masing-masing klasis supaya segera berdamai dan tidak melanjutkan pertikaian yang sudah terjadi itu.
Pdt. Ardianus Yapasedanya dalam pernyataan resminya di kantor Bupati Jayapura mengatakan terkait persoalan ini pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak dan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di klasis Waibu Moi. Dimana pada intinya gereja menentang keras adanya pertikaian dan harus menyelesaikan persoalan ini dengan perdamaian agar semua konflik yang terjadi bisa segera diatasi.
“Kita butuh damai menghadapi situasi-situasi yang sementara ada saat ini, virus Corona. Kami sudah berusaha untuk bicara dengan jemaat-jemaat dan kepala suku supaya bisa menyelesaikan pertikaian ini dengan secara damai,” ungkapnya.
Dirinya berharap jemaat-jemaat yang ada di wilayah itu supaya segera menahan diri dan tidak terpancing dengan isu-isu yang justru memprovokasi suasana yang terjadi saat ini. “Sekarang lagi ada virus Corona. Mari kita bersama-sama untuk menyelesaikan persoalan ini,” katanya.
Di tempat yang sama Pdt. Navi Kastanya. M.Si mewakili klasis Sentani mengaku, sangat prihatin dengan kondisi yang terjadi di antara dua kelompok warga tersebut. Pertikaian dua kelompok warga di daerah Sentani itu menyebabkan adanya dampak terhadap psikologi khususnya kaum ibu dan anak-anak yang ada di masing-masing wilayah. Dimana Sampai dengan saat ini masih ada beberapa ibu-ibu dan anak-anak yang belum kembali ke Kehiran.
“Menyikapi persoalan ini kami dari pihak gereja, juga terlibat aktif untuk mengupayakan mediasi dari antara kedua belah pihak, masyarakat atau kampung ini supaya bisa ada kembali dalam suasana pemulihan,” tandasnya. (roy/fia/nat)