26.7 C
Jayapura
Wednesday, October 4, 2023

Keputusan Awal Puasa Nanti Malam

JAKARTA, Jawa Pos – Ormas Muhammadiyah sudah menetapkan awal puasa jatuh Jumat (24/4) besok. Sementara itu Kemenag bakal menggelar sidang isbat penentuan awal puasa nanti malam (23/4). Menariknya untuk pertama kalinya sidang isbat digelar secara online melalui video streaming.

Sidang isbat digelar secara online karena Kemenag memberlakukan protokol kesehatan di tengah wabah Covid-19. Dalam kondisi normal, sidang isbat mengundang seluruh ormas Islam di Indonesia. Selain itu juga para para duta besar negara sabah.

Sesuai jadwal yang dilansir Kemenag, rangkaian sidang isbat diawali dengan paparan posisi hilal awal Ramadan dari Tim Falakiyah Kemenag pada pukul 17.00 WIB. Kemudian disusul dengan pelaksanaan sidang isbat secara tertutup pada pukul 18.20 WIB.

Untuk proses sidang utama itu, Kemenag mengundang unsur MUI, DPR, serta diikuti Menag, Wamenah, dan Dirjen Bimas Islam. Dalam kondisi normal, perwakilan delegasi ormas Islam boleh ikut sidang tertutup itu. Tetapi khusus nanti malam, perwakilan ormas bisa mengikuti secara online melalui aplikasi yang disiapkan Kemenag.

Setelah itu Menag didampingi sejumlah pejabat dan MUI serta DPR mengumumkan kepada masyarakat kapan awal puasa. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan kemungkinan besar awal puasa jatuh pada Jumat (24/3) besok.

Thomas mengatakan posisi hilal petang nanti cukup tinggi. Ketinggiannya sudah memenuhi kriteria wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah, maupun ketinggian minimal 2 derajat yang dipakai NU. Sehingga NU, Muhammadiyah, maupun pemerintah akan memulai puasa pada 24 April.

Sementara itu isu sensitif pada bulan puasa di tengah wabah Covid-19 adalah pelaksanaan ibadah di masjid atau musala. Khususnya salat tarawih. Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Muhyidin Junaidi mengatakan umat maupu MUI di daerah harus berpegangan pada Fatwa MUI nomor 14/2020.

Baca Juga :  Palang Jalan dan Ancam Batalkan PSU Yalimo

Di dalam fatwa itu dinyatakan untuk di daerah atau zona kuning dan merah penyebaran Covid-19, salat wajib maupun tarawih secara berjamaah di musala dan masjid ditiadakan dahulu. Diganti dengan salat di rumah masing-masing.

Sementara itu di wilayah atau zona hijau, masih bisa menggelar salat tarawih di masjid atau musala. ’’Tapi tetap menjalankan protokol kesehatan,’’ katanya. Dia menegaskan penetapan zona hijau, kuning, atau merah harus dikoordinasikan oleh pemerintah daerah setempat. Bahkan sampai tingkat kelurahan atau desa.

Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah M Agus Syamsudin mengatakan, dalam program Ramadan di Rumah akan ada tuntunan untuk pribadi, keluarga, takmir masjid dan pimpinan persyarikatan di berbagai tingkatan. “Salah satu hal penting yang ingin saya garis bawahi adalah tentang kesalehan sosial,” terang dia.

Dalam lingkup keluarga, kata Agus, Muhammadiyah mengajak untuk mengoptimalkan keluarga sebagai tempat pendidikan dan kaderisasi. Anggota keluarga hendaknya menyemarakkan Ramadan dengan kegiatan-kegiatan ibadah bersama di rumah. seperti salat wajib dan tarawih berjamaah disertai kultum, dan tadarrus Alquran.

Bagi Pimpinan Muhammadiyah di berbagai tingkatan diminta agar tetap menjalankan kegiatan organisasi sebagai bagian dari dakwah amar ma’ruf nahi munkar, menyiapkan panduan atau konten-konten keislaman yang dapat dijadikan rujukan warga Muhammadiyah dalam menjalankan ibadah Ramadan. Mereka juga diminta memfasilitasi pengajian secara daring. “Dan tetap melakukan penggalangan dana melalui Lazismu untuk menanggulangi wabah Covid-19 di berbagai bidang,” terangnya.

Untuk menunjang program Ramadan di Rumah, Muhammadiyah melalui Aisyiyah, Lazismu, dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) akan membagikan paket sembako kepada warga yang membutuhkan.

Baca Juga :  Pekan Depan, Legiun Asing Persipura Bergabung

Pimpinan Pusat Aisyiyah juga sudah mengeluarkan surat instruksi untuk melaksanakan kegiatan ta’awun sosial pembagian paket sembako kepada Pimpinan Wilayah Aisyiyah dan jajaran pimpinan di bawahnya sampai di tingkat cabang dan ranting. Wujud kegiatannya adalah pembagian sembako, masker dan makanan bergizi kepada guru-guru, tenaga kependidikan di lingkungan amal usaha Aisyiyah, kelompok-kelompok dhuafa dan warga yang terdampak langsung Covid-19.

Ketua PP Aisyiyah Koordinator Bidang Ekonomi Latifah Iskandar menyampaikan bahwa dengan gerakan tersebut diharapkan semakin menguatkan persaudaraan dan kepedulian. Gerakan ta’awun nasional  dilaksanakan sampai tingkat ranting. “Yang penting dari gerakan ini bukan sekedar kuantitas, namun lebih pada semangat untuk berbagi,” tuturnya.

Sementara itu, kemarin Lazismu mulai membagikan sembako secara serentak. Direktur Eksekutif Lazismu Edi Suryanto menyampaikan bahwa target secara nasional total ada 41.210 paket sembako. Ada juga bantuan dari stasiun TV swasta sebanyak 3.400 paket sembako dan 2000 paket program peduli guru berupa uang tunai dengan nilai Rp 1 miliar.

Menurut dia, dana yang dihimpun Lazismu secara nasional mencapai Rp. 9.418.775.731 dengan penyaluran sebesar Rp. 9.393.711.875. Selain itu, pihaknya juga melakukan penyemprotan di 25.540 titik, membagikan 56.631 liter disinfektan, 41.703 buah APD medis, 32.739 buah masker dan 20.983 paket sembako.

Selain itu, Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah juga menyalurkan bantuan sembako sebanyak 1.200 paket bagi panti asuhan yatim piatu Muhammadiyah serta guru-guru pendidikan anak usia dini (PAUD) yang terdampak langsung wabah Covid-19. (wan/lum/JPG)

JAKARTA, Jawa Pos – Ormas Muhammadiyah sudah menetapkan awal puasa jatuh Jumat (24/4) besok. Sementara itu Kemenag bakal menggelar sidang isbat penentuan awal puasa nanti malam (23/4). Menariknya untuk pertama kalinya sidang isbat digelar secara online melalui video streaming.

Sidang isbat digelar secara online karena Kemenag memberlakukan protokol kesehatan di tengah wabah Covid-19. Dalam kondisi normal, sidang isbat mengundang seluruh ormas Islam di Indonesia. Selain itu juga para para duta besar negara sabah.

Sesuai jadwal yang dilansir Kemenag, rangkaian sidang isbat diawali dengan paparan posisi hilal awal Ramadan dari Tim Falakiyah Kemenag pada pukul 17.00 WIB. Kemudian disusul dengan pelaksanaan sidang isbat secara tertutup pada pukul 18.20 WIB.

Untuk proses sidang utama itu, Kemenag mengundang unsur MUI, DPR, serta diikuti Menag, Wamenah, dan Dirjen Bimas Islam. Dalam kondisi normal, perwakilan delegasi ormas Islam boleh ikut sidang tertutup itu. Tetapi khusus nanti malam, perwakilan ormas bisa mengikuti secara online melalui aplikasi yang disiapkan Kemenag.

Setelah itu Menag didampingi sejumlah pejabat dan MUI serta DPR mengumumkan kepada masyarakat kapan awal puasa. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan kemungkinan besar awal puasa jatuh pada Jumat (24/3) besok.

Thomas mengatakan posisi hilal petang nanti cukup tinggi. Ketinggiannya sudah memenuhi kriteria wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah, maupun ketinggian minimal 2 derajat yang dipakai NU. Sehingga NU, Muhammadiyah, maupun pemerintah akan memulai puasa pada 24 April.

Sementara itu isu sensitif pada bulan puasa di tengah wabah Covid-19 adalah pelaksanaan ibadah di masjid atau musala. Khususnya salat tarawih. Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Muhyidin Junaidi mengatakan umat maupu MUI di daerah harus berpegangan pada Fatwa MUI nomor 14/2020.

Baca Juga :  Penyegelan Rumah Ibadah Tuai Kecaman

Di dalam fatwa itu dinyatakan untuk di daerah atau zona kuning dan merah penyebaran Covid-19, salat wajib maupun tarawih secara berjamaah di musala dan masjid ditiadakan dahulu. Diganti dengan salat di rumah masing-masing.

Sementara itu di wilayah atau zona hijau, masih bisa menggelar salat tarawih di masjid atau musala. ’’Tapi tetap menjalankan protokol kesehatan,’’ katanya. Dia menegaskan penetapan zona hijau, kuning, atau merah harus dikoordinasikan oleh pemerintah daerah setempat. Bahkan sampai tingkat kelurahan atau desa.

Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah M Agus Syamsudin mengatakan, dalam program Ramadan di Rumah akan ada tuntunan untuk pribadi, keluarga, takmir masjid dan pimpinan persyarikatan di berbagai tingkatan. “Salah satu hal penting yang ingin saya garis bawahi adalah tentang kesalehan sosial,” terang dia.

Dalam lingkup keluarga, kata Agus, Muhammadiyah mengajak untuk mengoptimalkan keluarga sebagai tempat pendidikan dan kaderisasi. Anggota keluarga hendaknya menyemarakkan Ramadan dengan kegiatan-kegiatan ibadah bersama di rumah. seperti salat wajib dan tarawih berjamaah disertai kultum, dan tadarrus Alquran.

Bagi Pimpinan Muhammadiyah di berbagai tingkatan diminta agar tetap menjalankan kegiatan organisasi sebagai bagian dari dakwah amar ma’ruf nahi munkar, menyiapkan panduan atau konten-konten keislaman yang dapat dijadikan rujukan warga Muhammadiyah dalam menjalankan ibadah Ramadan. Mereka juga diminta memfasilitasi pengajian secara daring. “Dan tetap melakukan penggalangan dana melalui Lazismu untuk menanggulangi wabah Covid-19 di berbagai bidang,” terangnya.

Untuk menunjang program Ramadan di Rumah, Muhammadiyah melalui Aisyiyah, Lazismu, dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) akan membagikan paket sembako kepada warga yang membutuhkan.

Baca Juga :  Nyaris Putus, Akses Jalan Alternatif Ditutup Sementara

Pimpinan Pusat Aisyiyah juga sudah mengeluarkan surat instruksi untuk melaksanakan kegiatan ta’awun sosial pembagian paket sembako kepada Pimpinan Wilayah Aisyiyah dan jajaran pimpinan di bawahnya sampai di tingkat cabang dan ranting. Wujud kegiatannya adalah pembagian sembako, masker dan makanan bergizi kepada guru-guru, tenaga kependidikan di lingkungan amal usaha Aisyiyah, kelompok-kelompok dhuafa dan warga yang terdampak langsung Covid-19.

Ketua PP Aisyiyah Koordinator Bidang Ekonomi Latifah Iskandar menyampaikan bahwa dengan gerakan tersebut diharapkan semakin menguatkan persaudaraan dan kepedulian. Gerakan ta’awun nasional  dilaksanakan sampai tingkat ranting. “Yang penting dari gerakan ini bukan sekedar kuantitas, namun lebih pada semangat untuk berbagi,” tuturnya.

Sementara itu, kemarin Lazismu mulai membagikan sembako secara serentak. Direktur Eksekutif Lazismu Edi Suryanto menyampaikan bahwa target secara nasional total ada 41.210 paket sembako. Ada juga bantuan dari stasiun TV swasta sebanyak 3.400 paket sembako dan 2000 paket program peduli guru berupa uang tunai dengan nilai Rp 1 miliar.

Menurut dia, dana yang dihimpun Lazismu secara nasional mencapai Rp. 9.418.775.731 dengan penyaluran sebesar Rp. 9.393.711.875. Selain itu, pihaknya juga melakukan penyemprotan di 25.540 titik, membagikan 56.631 liter disinfektan, 41.703 buah APD medis, 32.739 buah masker dan 20.983 paket sembako.

Selain itu, Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah juga menyalurkan bantuan sembako sebanyak 1.200 paket bagi panti asuhan yatim piatu Muhammadiyah serta guru-guru pendidikan anak usia dini (PAUD) yang terdampak langsung wabah Covid-19. (wan/lum/JPG)

spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img
spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img