Secara terpisah Kepala Dinas Perhubungan Papua, Recky D. Ambrauw mengakui bahwa 47 WNA tersebut berangkat menggunakan pesawat carteran via Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
Sebelum diterbangkan ke Jakarta, para WNA tersebut lebih dulu menjalani rapid test di Bandara Sentani.
Pemulangan 47 WNA tersebut menurut Recky Ambrauw menindaklanjuti surat Kedubes Amerika Serikat yang meminta Pemprov Papua untuk membuka akses bandara agar bisa memulangkan WNA yang ada di Papua.
“Pemulangan 47 WNA tersebut telah sesuai prosedur dan mekanisme serta protokol penanganan Covid-19. Penjemputan menggunakan pesawat AirAsia, sesuai dengan surat penyampaian dari kedutaan besar Amerika Serikat kepada Gubernur Papua dan sudah ditindaklanjuti. Semua prosedur dan mekanisme sudah diselesaikan sehingga tadi tiba di Bandara Sentani dan menjemput WNA sebanyak 47 orang yang sudah berangkat ke Jakarta dan sudah dilakukan rapid tes di Bandara Sentani,” jelasnya.
Recky juga menegaskan, bahwa pesawat Air Asia murni hanya membawa 47 WNA tanpa penumpan lainnya.
“Prosedur dan mekanisme sudah sesuai, dan tidak ada warga negara Indonesia, tidak ada logistik, dan itu pesawat dari kedutaan besar Amerika,” pungkasnya. (roy/eri/nat)