Puasa Dimulai Hari Ini
JAKARTA, Jawa Pos – Hasil sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag) tadi malam memutuskan awal puasa jatuh pada hari ini (24/4). Menag Fachrul Razi mengatakan di tengah wabah Covid-19 ini, bulan puasa merupakan momentum untuk menjadikan rumah sebagai surga.
Seperti diketahui bulan puasa kali ini berbeda dengan biasanya. Banyak pembatasan untuk mencegah penularan Covid-19, termasuk untuk salat tarawih berjamaah di masjid atau musala. ’’Mari beribadah di rumah. Guna menghindari wabah. Baiti jannati. Rumah menjadi surga bagi kita semua,’’ kata dia usai memimpin pelaksanaan sidang isbat.
Fachrul menuturkan di bulan puasa ini tidak ada buka bersama di tempat kerja, masjid, atau lainnya. Kemudian juga tidak ada salat tarawih berjamaah serta beriktikaf bersama-sama. Namun dia menegaskan kondisi itu tidak boleh mengurangi tekad umat Islam untuk meningkatkan ibadah.
Secara astronomi pada saat rukyat kemarin posisi hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk. Tinggi hilal berkisar 2 derajat sampai 3 derajat lebih. Dalam sidang isbat kemarin dilaporkan setidaknya ada enam petugas rukyat yang menyampaikan kesaksian di bawah sumpah bahwa mereka melihat hilal. Keenam petugas itu tersebar di tiga titik. Yakni dari Gresik, Pasuruan, dan Bojonegoro.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Jaidi mengatakan ada tiga orang yang tidak ditolak doanya oleh Allah. Salah satunya adalah orang yang menjalankan puasa. ’’Jangan kita melengahkan waktu untuk berdoa kepada Allah. Mari berdoa agar wabah Covid-19 diangkat oleh Allah dari Indonesia dan dunia,’’ katanya.
Dia juga mengingatkan selama bulan puasa ini umat Islam tidak hanya menjalankan ibadah ritual saja. Tetapi juga ibadah sosial. Seperti menyantuni fakir miskin dan anak-anak yatim piatu. Dia juga mengingatkan masyarakat tidak memaksakan salat tarawih berjamaah di masjid atau musala untuk mencegah penularan Covid-19.
Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto beryukur keputusan dalam sidang isbat diambil secara bulat. ’’Alhamdulillah tidak ada silang pendapat dalam sidang isbat,’’ katanya.
Sementara itu, Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) melaporkan dari 40 titik pemantauan hilal yang tersebar di Indonesia Barat, Tengah, dan Timur, 2 titik pemantauan melaporkan berhasil melihat hilal. Sementara wilayah Indonesia Timur mayoritas mendung.
Dua titik tersebut sama-sama berada di provinsi Jawa Timur. Titik pertama adalah pemantauan dari atas bukit Condrodipo, Gresik. Dua orang yang melihat adalah Inwanuddin dan Azhar Showan. ”Keduanya melaporkan terlihatnya hilal pada pukul 17.34 WIB dengan posisi hilal 3 derajat diatas ufuk lebih sedikit,” jelas Sekretaris LFNU Nahari Muslih kemarin (23/4)
Titik kedua kata Nahari adalah di Pondok Pesantren Bait al Hikam Pasuruan. 1 orang berhasil melihat yakni Sofiyul Muhibbin. Hilal terlihat pad apukul 17.25 dengan posisi 3 derajat lebih di atas ufuk. “Mereka semua sudah disumpah. Besok kita bisa mengawali puasa Ramadhan pada tahun ini,” kata Nahari. (wan/tau/JPG)