25.7 C
Jayapura
Sunday, June 4, 2023

Perdana, Sirene Tsunami Dibunyikan Besok

Tepat Pukul 10:00 WIT, Tak Semua Warga Sekitar Tahu Informasi Tersebut

JAYAPURA – Sirene tsunami milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang berlokasi di belakang Gedung  baru MRP di APO telah diaktifkan kembali. Perdana Jumat (26/5) besok, sirene tersebut dibunyikan.

Kepala Stasiun Geofisika Jayapura Herlambang Hudha menyampaikan, sirene ini diaktifkan untuk keperluan pemeliharaan uji unjuk kerja dan kesiapsiagaan.

“Sesuai SOP, sirene tersebut akan di tes atau dibunyikan pukul 10.00 WIT, tanggal 26 setiap bulan dengan durasi tiga menit. Bunyi dari sirine tersebut akan mencapai radius 3-5 km dari gedung MRP,” terang Herlambang kepada Cenderawasih Pos, Rabu (24/5). BMKG berharap masyarakat Kota Jayapura dan sekitarnya tidak panik ketika mendengar bunyi sirene tersebut.

“Fungsi sirene tsunami adalah sebagai peringatan dini bagi warga Kota Jayapura apabila terjadi bencana gempa bumi yang diikuti oleh tsunami. Dengan begitu, warga lebih mawas diri. Sehingga pada saat golde time, bisa melakukan evakuasi mandiri untuk mengurangi resiko jatuhnya korban jiwa,” bebernya.

Baca Juga :  Wali Kota Apresiasi Ormas yang Dukung Pemerintah

Sementara itu, Kepala Satpol PP dan BPBD Papua, William R Manderi menyampaikan, dari surat BMKG tersebut pihaknya tindak lanjuti ke Plh Gubernur dan Pj Walikota. Sehingga masyarakat diimbau untuk selalu tanggap terhadap informasi kesiapsiagaan, termasuk soal sirene dalam memberikan informas pada saat kejadian bencana gempa bumi yang berpotensi akan terjadi potensi tsunami.

Kata Manderi, selain belakang Kantor MRP. Perlunya titik titik lain untuk pemasangan Sirene, sehingga itu. Beberapa waktu lalu, kepala BMKG Wilayah V sudah bertemu dengan Plh Gubernur membicarakan perihal pemasangan sirene di beberapa titik di Jayapura dan sekitarnya.

Kata Manderi, beberapa titik di Jayapura perlu dilakukan pemasangan sirene. Khususnya di sekitar pantai seperti di Base G, Dok VIII. Termasuk yang paling berpotensi sekali yakni Holtekamp, Skouw, Hamadi dan Argapura.

Baca Juga :  Seradala Jadi Ancaman Nyata

“Pemasangan Sirene sementara dilakukan di belakang di Kantor MRP lantaran Kota Jayapura memiliki potensi gempa yang akan terjadi tsunami. Wilayah pesisir utara lainnya termasuk Kabupaten Biak dan sarmi juga perlu dipasang sirene. Sebab, menjadi daerah patahan yang selalu akan menyebabkan terjadinya gempa,” ucapnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat, terutama yang ada di APO, Ruko yang berjarak 3-5 KM dari lokasi sirene. Ketika mendengar bunyi sirene, masyarakat sudah harus mengevakuasikan diri ke tempat yang lebis aman.  “Saya pikir pelatihan dan simulasi sudah dilakukan, sehingga masyarakat kedepannya bisa lebih peka,” pungkasnya.

Sementara itu, Sumiati warga setempat belum mengetahui informasi jika sirene tersebut akan dibunyikan pada Jumat (26/5). “Saya belum tahu informasinya, ini juga baru tahu dari mbak jika sirene  tersebut akan dibunyikan pada Jumat besok,” ucapnya. (fia/wen)

Tepat Pukul 10:00 WIT, Tak Semua Warga Sekitar Tahu Informasi Tersebut

JAYAPURA – Sirene tsunami milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang berlokasi di belakang Gedung  baru MRP di APO telah diaktifkan kembali. Perdana Jumat (26/5) besok, sirene tersebut dibunyikan.

Kepala Stasiun Geofisika Jayapura Herlambang Hudha menyampaikan, sirene ini diaktifkan untuk keperluan pemeliharaan uji unjuk kerja dan kesiapsiagaan.

“Sesuai SOP, sirene tersebut akan di tes atau dibunyikan pukul 10.00 WIT, tanggal 26 setiap bulan dengan durasi tiga menit. Bunyi dari sirine tersebut akan mencapai radius 3-5 km dari gedung MRP,” terang Herlambang kepada Cenderawasih Pos, Rabu (24/5). BMKG berharap masyarakat Kota Jayapura dan sekitarnya tidak panik ketika mendengar bunyi sirene tersebut.

“Fungsi sirene tsunami adalah sebagai peringatan dini bagi warga Kota Jayapura apabila terjadi bencana gempa bumi yang diikuti oleh tsunami. Dengan begitu, warga lebih mawas diri. Sehingga pada saat golde time, bisa melakukan evakuasi mandiri untuk mengurangi resiko jatuhnya korban jiwa,” bebernya.

Baca Juga :  Sekda Lantik GOW Lanny Jaya, Masa Bakti 2023-2027

Sementara itu, Kepala Satpol PP dan BPBD Papua, William R Manderi menyampaikan, dari surat BMKG tersebut pihaknya tindak lanjuti ke Plh Gubernur dan Pj Walikota. Sehingga masyarakat diimbau untuk selalu tanggap terhadap informasi kesiapsiagaan, termasuk soal sirene dalam memberikan informas pada saat kejadian bencana gempa bumi yang berpotensi akan terjadi potensi tsunami.

Kata Manderi, selain belakang Kantor MRP. Perlunya titik titik lain untuk pemasangan Sirene, sehingga itu. Beberapa waktu lalu, kepala BMKG Wilayah V sudah bertemu dengan Plh Gubernur membicarakan perihal pemasangan sirene di beberapa titik di Jayapura dan sekitarnya.

Kata Manderi, beberapa titik di Jayapura perlu dilakukan pemasangan sirene. Khususnya di sekitar pantai seperti di Base G, Dok VIII. Termasuk yang paling berpotensi sekali yakni Holtekamp, Skouw, Hamadi dan Argapura.

Baca Juga :  Gubernur Lukas Enembe Ditetapkan Jadi Tersangka

“Pemasangan Sirene sementara dilakukan di belakang di Kantor MRP lantaran Kota Jayapura memiliki potensi gempa yang akan terjadi tsunami. Wilayah pesisir utara lainnya termasuk Kabupaten Biak dan sarmi juga perlu dipasang sirene. Sebab, menjadi daerah patahan yang selalu akan menyebabkan terjadinya gempa,” ucapnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat, terutama yang ada di APO, Ruko yang berjarak 3-5 KM dari lokasi sirene. Ketika mendengar bunyi sirene, masyarakat sudah harus mengevakuasikan diri ke tempat yang lebis aman.  “Saya pikir pelatihan dan simulasi sudah dilakukan, sehingga masyarakat kedepannya bisa lebih peka,” pungkasnya.

Sementara itu, Sumiati warga setempat belum mengetahui informasi jika sirene tersebut akan dibunyikan pada Jumat (26/5). “Saya belum tahu informasinya, ini juga baru tahu dari mbak jika sirene  tersebut akan dibunyikan pada Jumat besok,” ucapnya. (fia/wen)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru