27.7 C
Jayapura
Sunday, June 4, 2023

Bem Stiper Petra Baliem Wamena Kembangkan Desa Agrowisata di Kampung Hiberima

Setelah melewati seleksi administrasi hingga paparan pelaksanaan di hadapan review yang berasal dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan yang bersama-sama dengan ke-88 perguruan tinggi lainnya, BEM STIPER Petra Baliem Wamena berhasil memperoleh hibah Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) tahun 2021. Program yang diusulkan dan mendapatkan dana hibah yang dimaksud adalah terkait pemberdayaan masyarakat desa dalam mengembangkan desa agrowisata di kampung Hiberima, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Ini merupakan sebuah gebrakan baru di duni mahasiswa, yang mewajibkan mahasiswa untuk mengambil andil langsung dilapangan. Ini merupakan salah satu kegiatan kampus merdeka yang bertujuan untuk memerdekakan sistem pembelajaran yang tidak hanya berorientasi didalam kelas tetapi juga dapat dilakukan ditengah masyarakat luas. Wamena (20/09/2021).

BEM STIPER Petra Baliem Wamena dengan beranggotakan 14 orang mahasiswa yang berasal dari kedua Program Studi yang ada dilingkungan STIPER PETRA Baliem Wamena, dan berasal dari tingkatan semester yang berbeda-beda kemudian menjalankan misi yang bagi mahasiswa lain digadang-gadangkan dapat terlibat langsung.

Melalui program yang dibawakan harapan Ketua Tim PHP2D STIPER Petra Baliem Wamena Rosalina Mabel, kegiatan yang dilaksanakan dapat membantu petani di Kampung Hiberima melalui lahan non produktif yang kemudian dikembangkan menjadi lahan produktif berbasis agrowisata, sebagaimana yang telah mereka rencanakan bersama Ibu Sumiyati Tuhuteu, S.P. M.Sc. selaku Dosen Pembimbing kegiatan yang mereka jalankan.

Saat ini kendala yang dihadapi petani mitra adalah kendala yang pada umumnya dialami petani terkait dengan sistem perekoniman dan keterbatasan benih sedangkan lahan yang dimiliki begitu luas dengan hamparan yang tertata dan didukung oleh kondisi udara pegunungan yang sejuk. Selain itu jika dilihat dari segi wisata lahan yang dimiliki memiliki potensial untuk dikembangkan sebagai area wisata yang kelak dapat membantu meningkatkan pendapatan petani.

Baca Juga :  KPU Papua Belum Tetapkan DPT Pemilu 2019

Dengan keberadaan BEM STIPER Petra Baliem Wamena, Bapak Saulus Asso selaku pengelola lahan sangatlah berterimkasih akan adanya kegiatan tersebut pada areal yang telah direncanakan akan dikembangkan menjadi area wisata dan juga akan menggandeng Dinas Pariwisata Kabupaten Jayawijaya untuk mengembangakan luasan lahan yang telah ada melalui pembuatan homestay yang akan dilaksanakan di tahun depan, ujarnya..

Selanjutnya, ia juga berkata “kedatangan BEM STIPER Petra Baliem Wamena dianggap sebagai berkat Tuhan yang bisa membantu kendala yan ia hadapi dalam mengolah lahan yang dimilikinya, selain itu kedatangan BEM STIPER Petra Baliem Wamena diharapkan diketahui pemerintah daerah setempat supaya dapat dijadikan contoh untuk bentuk kerjasama lanjutan bagi instansi pemerintahan lainnya terutama di bidang pertanian dan pariwisata”.

Selanjutnya menurut Ketua Tim PHP2D, salah satu upaya pemberdayaan masyarakat petani yang dapat dengan mudah meningkatkan pendapatan petani kelak adalah melalui pengembangan agrowisata pada luasan lahan yang ada. Di Indonesia saat ini pengembangan agrowisata merupakan salah satu pilar yang

dapat menopang kehidupan masyarakat dan kelembagaan perekonomian rakyat di pedesaan. Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dan memanfaatkan lahan, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya

Mengolah dan memanfaatkan tanah kosong untuk ditanami adalah salah satu bentuk kesadaran manusia dalam memperlakukan bumi yang semakin tua dengan memanfaatkan lahan yang tidak produktif, mengembalikan fungsi lahan dan menjadikan sebagai usaha sekaligus berperan dalam upaya konservasi. Mengolah lahan yang semula tidak produktif karena kondisi tanah yang belum pernah dikerjakan oleh siapapun yang berarti tanah tersebut belum dipunyai oleh seseorang atau tidak diketahui pemiliknya (Groho, 2020), seperti yang dimiliki oleh Petani di Kampung Hiberima, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.

Baca Juga :  Muhammad Musa’ad Harap Dewan Hakim Dapat Menjaga Amanah

Kampung Hiberima, Distrik Asotipo merupakan daerah yang memiliki potensi di bidang pariwisata yang jika dikembangkan dapat mendatangkan sumber pendapatan bagi masyarakat Distrik tersebut. Yang menjadi salah satu daya tariknya adalah keindahan alamnya berupa landscape yang terhampar luas namun belum dikelola dengan baik. Untuk itu, menurut Rosalina Mabel selaku ketua Tim PHP2D BEM STIPER Petra Baliem Wamena mengatakan bahwa lokasi ini pantas dikembangkan menjadi salah satu desa agrowisata yang kedepannya diharapkan dapat berkelanjutan menjadi salah satu icon kampung wisata berbasis tanamna sayuran, buahan yang berada di tengah jenis tanaman hias yang nantinya akan dibudidaya dan merupakan salah satu

Program Tim PHP2D BEM STIPER Petra Baliem Wamena.

Wamena, 20 September 2021
Tim PHP2D BEM STIPER Petra Baliem Wamena
Oleh: Rosalina Mabel, Dominikus Wetapo, Ronald T. Huby, Narodi Wenda, Agonius Wenda, Marsel Matuan, Meti Wenda, Pita Lokbere, Noria Kudligagal, Koris Kogoya, Wetepina Heluka, Endius Tabuni, Yas Kogoya, Anjeli Gombo, Ben Elopere, Kaiben Kogoya, Sumiyati Tuhuteru, S.P., M.Sc.

Referensi:
1. Groho B. A. 2020. Pemberdayaan Masyarakat Desa melali Pengembangan Agrowisata Durian (Studi Kasus di Kelompok Tani Tri Mulya Desa Pageralang Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas). Skripsi. Fakultas Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.
2. Muryati. 2018. Pedesaan Dalam Putaran Zaman Kajian Sosiologis Petani, Pertanian dan Pedesaan. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2018). Hlm: 62.
3. Utama I G. B. R., dan Junaedi I W. R. 2016. Agrowisata Sebagai Pariwisata Alternatif Indonesia. (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2016). Hlm: 85-86.

Setelah melewati seleksi administrasi hingga paparan pelaksanaan di hadapan review yang berasal dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan yang bersama-sama dengan ke-88 perguruan tinggi lainnya, BEM STIPER Petra Baliem Wamena berhasil memperoleh hibah Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) tahun 2021. Program yang diusulkan dan mendapatkan dana hibah yang dimaksud adalah terkait pemberdayaan masyarakat desa dalam mengembangkan desa agrowisata di kampung Hiberima, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Ini merupakan sebuah gebrakan baru di duni mahasiswa, yang mewajibkan mahasiswa untuk mengambil andil langsung dilapangan. Ini merupakan salah satu kegiatan kampus merdeka yang bertujuan untuk memerdekakan sistem pembelajaran yang tidak hanya berorientasi didalam kelas tetapi juga dapat dilakukan ditengah masyarakat luas. Wamena (20/09/2021).

BEM STIPER Petra Baliem Wamena dengan beranggotakan 14 orang mahasiswa yang berasal dari kedua Program Studi yang ada dilingkungan STIPER PETRA Baliem Wamena, dan berasal dari tingkatan semester yang berbeda-beda kemudian menjalankan misi yang bagi mahasiswa lain digadang-gadangkan dapat terlibat langsung.

Melalui program yang dibawakan harapan Ketua Tim PHP2D STIPER Petra Baliem Wamena Rosalina Mabel, kegiatan yang dilaksanakan dapat membantu petani di Kampung Hiberima melalui lahan non produktif yang kemudian dikembangkan menjadi lahan produktif berbasis agrowisata, sebagaimana yang telah mereka rencanakan bersama Ibu Sumiyati Tuhuteu, S.P. M.Sc. selaku Dosen Pembimbing kegiatan yang mereka jalankan.

Saat ini kendala yang dihadapi petani mitra adalah kendala yang pada umumnya dialami petani terkait dengan sistem perekoniman dan keterbatasan benih sedangkan lahan yang dimiliki begitu luas dengan hamparan yang tertata dan didukung oleh kondisi udara pegunungan yang sejuk. Selain itu jika dilihat dari segi wisata lahan yang dimiliki memiliki potensial untuk dikembangkan sebagai area wisata yang kelak dapat membantu meningkatkan pendapatan petani.

Baca Juga :  Mabuk, Pengemudi Hilux Seruduk Mobil Diparkir

Dengan keberadaan BEM STIPER Petra Baliem Wamena, Bapak Saulus Asso selaku pengelola lahan sangatlah berterimkasih akan adanya kegiatan tersebut pada areal yang telah direncanakan akan dikembangkan menjadi area wisata dan juga akan menggandeng Dinas Pariwisata Kabupaten Jayawijaya untuk mengembangakan luasan lahan yang telah ada melalui pembuatan homestay yang akan dilaksanakan di tahun depan, ujarnya..

Selanjutnya, ia juga berkata “kedatangan BEM STIPER Petra Baliem Wamena dianggap sebagai berkat Tuhan yang bisa membantu kendala yan ia hadapi dalam mengolah lahan yang dimilikinya, selain itu kedatangan BEM STIPER Petra Baliem Wamena diharapkan diketahui pemerintah daerah setempat supaya dapat dijadikan contoh untuk bentuk kerjasama lanjutan bagi instansi pemerintahan lainnya terutama di bidang pertanian dan pariwisata”.

Selanjutnya menurut Ketua Tim PHP2D, salah satu upaya pemberdayaan masyarakat petani yang dapat dengan mudah meningkatkan pendapatan petani kelak adalah melalui pengembangan agrowisata pada luasan lahan yang ada. Di Indonesia saat ini pengembangan agrowisata merupakan salah satu pilar yang

dapat menopang kehidupan masyarakat dan kelembagaan perekonomian rakyat di pedesaan. Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dan memanfaatkan lahan, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya

Mengolah dan memanfaatkan tanah kosong untuk ditanami adalah salah satu bentuk kesadaran manusia dalam memperlakukan bumi yang semakin tua dengan memanfaatkan lahan yang tidak produktif, mengembalikan fungsi lahan dan menjadikan sebagai usaha sekaligus berperan dalam upaya konservasi. Mengolah lahan yang semula tidak produktif karena kondisi tanah yang belum pernah dikerjakan oleh siapapun yang berarti tanah tersebut belum dipunyai oleh seseorang atau tidak diketahui pemiliknya (Groho, 2020), seperti yang dimiliki oleh Petani di Kampung Hiberima, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.

Baca Juga :  Program Beasiswa Luar Negeri Papua  Perlu Diaudit

Kampung Hiberima, Distrik Asotipo merupakan daerah yang memiliki potensi di bidang pariwisata yang jika dikembangkan dapat mendatangkan sumber pendapatan bagi masyarakat Distrik tersebut. Yang menjadi salah satu daya tariknya adalah keindahan alamnya berupa landscape yang terhampar luas namun belum dikelola dengan baik. Untuk itu, menurut Rosalina Mabel selaku ketua Tim PHP2D BEM STIPER Petra Baliem Wamena mengatakan bahwa lokasi ini pantas dikembangkan menjadi salah satu desa agrowisata yang kedepannya diharapkan dapat berkelanjutan menjadi salah satu icon kampung wisata berbasis tanamna sayuran, buahan yang berada di tengah jenis tanaman hias yang nantinya akan dibudidaya dan merupakan salah satu

Program Tim PHP2D BEM STIPER Petra Baliem Wamena.

Wamena, 20 September 2021
Tim PHP2D BEM STIPER Petra Baliem Wamena
Oleh: Rosalina Mabel, Dominikus Wetapo, Ronald T. Huby, Narodi Wenda, Agonius Wenda, Marsel Matuan, Meti Wenda, Pita Lokbere, Noria Kudligagal, Koris Kogoya, Wetepina Heluka, Endius Tabuni, Yas Kogoya, Anjeli Gombo, Ben Elopere, Kaiben Kogoya, Sumiyati Tuhuteru, S.P., M.Sc.

Referensi:
1. Groho B. A. 2020. Pemberdayaan Masyarakat Desa melali Pengembangan Agrowisata Durian (Studi Kasus di Kelompok Tani Tri Mulya Desa Pageralang Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas). Skripsi. Fakultas Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.
2. Muryati. 2018. Pedesaan Dalam Putaran Zaman Kajian Sosiologis Petani, Pertanian dan Pedesaan. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2018). Hlm: 62.
3. Utama I G. B. R., dan Junaedi I W. R. 2016. Agrowisata Sebagai Pariwisata Alternatif Indonesia. (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2016). Hlm: 85-86.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru