25.7 C
Jayapura
Sunday, October 1, 2023

Pasien Positif Bertambah, RSDH dan Anggaran Disiapkan

Hari ini, Pemprov Papua Salurkan Bantuan

JAYAPURA- Juru Bicara Satgas Covid 19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG (K) mengonfirmasi penambahan kasus positif baru Covid-19 di Provinsi Papua sebanyak 11 kasus. Dengan penambahan tersebut total kasus positif kumulatif kini mencapai 189 kasus (data lengkap lihat grafis).

Penambahan 11 kasus positif baru ini meliputi Kabupaten Mimika sebanyak 10 kasus dan  Biak Numfor sebanyak satu kasus.

Menurut dr. Sumule, walaupun kasus positif bertambah, kasus pasien sembuh juga terus meningkat hingga kini mencapai 28 persen. Adapun tambahan dua pasien yang baru dinyatakan sembuh dari Covid, di antaranya satu pasien dari Kota Jayapura, dan satu pasien lainnya di Kabupaten Sarmi.

“Sementara untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Papua telah mencapai 4.008 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mencapai 267 pasien. Adapun total pemeriksaan tes PCR sebanyak 981 sampel,” bebernya.

Klemen Tinal SE., M.Si (Erick/Cepos)

Masih dalam penanganan Covid-19, dr. Sumule tak lupa mengonfirmasi bahwa kerja sama yang dijalin dengan RS Dian Harapan (RSDH) tetap terlaksana.

Dikatakan, pihak RSDH telah mengonfirmasi bahwa ada 30 bed akan disediakan di tahap awal, yang mana jumlah bed yang disediakan ini akan meningkat secara bertahap.

“Sudah ada pembicaraan dengan pihak RSDH, dimana kurang lebih 30 bed akan disiapkan. Jumlah bed ini akan dinaikkan secara bertahap. Tidak hanya itu, namun rumah sakit mitra lainnya juga akan menyiapkan bed untuk penanganan Covid-19, sehingga ini kita keroyok. Untuk rumah sakit mitra, leading sektornya adalah RSDH,” tambahnya.

Di tempat yang sama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Papua (Bappeda), Yohanis Walilo, mengonfirmasi bahwa Pemprov Papua telah melakukan refocusing anggaran dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (ODP) di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua sebesar Rp 287 miliar. Ditambah dana Belanja Tak Terduga sebesar Rp 25 miliar dari APBD, sehingga totalnya Rp 312 miliar.

Baca Juga :  Demo Lagi di Kantor Bawaslu Papua, Ini Tuntutannya

Menurut Walilo, pembagian anggaran ini tak lain untuk menangani Covid-19, baik dari bidang kesehatan, ekonomi, maupun jaring pengaman sosial. Untuk bidang kesehatan, dianggarkan sebesar Rp Rp 72 miliar. Sedangkan untuk bidang ekonomi (dampak ekonomi akibat Covid-19) sebesar Rp 75 miliar.

“Adapun untuk jaring pengaman sosial dianggarkan Rp 140 miliar. Dapat diuraikan bahwa dari Rp 140 miliar ini, Rp 75 miliar di antaranya merupakan dana segar yang ditransfer kepada masing-masing kabupaten/kota menangani Covid-19. Dalam hal ini, setiap kabupaten di lima wilayah adat masing-masing mendapat Rp 5 miliar. Kecuali Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura yang masing-masing mendapat Rp 2 miliar,” papar Yohanis Walilo.

Ditanya alasan Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura mendapat Rp 2 miliar, dibanding kabupaten lain yang mendapatkan Rp 5 miliar, Walilo menjelaskan bahwa sebagian besar rumah sakit yang dikelola Pemprov Papua berada di Kota Jayapura, sehingga dalam hal ini pembiayaan rumah sakit menjadi tanggungan langsung Pemprov Papua.

“Kabupaten Jayapura juga sama, seperti halnya RSUD Yowari, merupakan rumah sakit yang sumber pembiayaannya dari Pemprov Papua, sehingga biaya yang kita alokasikan sebesar Rp 2 miliar. Namun, kalau ditambah dengan rumah sakit yang kita bantu, maka besarannya lebih dari Rp 2 miliar itu,” jelasnya.

Ditambahkan, dana bantuan dampak sosial di kedua kabupaten/kota ini ditangani oleh Dinas Perindag dan Dinas Sosial, sehingga ketika dikalkulasikan, bantuan terhadap kedua daerah ini sebenarnya sudah lebih dari pada anggaran yang diperbantukan.

“Berdasar SK Gubernur, mulai besok (hari ini) kita akan transfer ke rekening kasda kab/kota masing-masing sehinga diharapkan bupati  dan wali kotasegera lakukan refocusing, dan dialokasikan pada penanganan Covid-19. Dengan petunjuk teknis yang jelas terkait penanganan kesehatan, dampak ekonomi, dan jaring pengamanan sosial,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE., M.Si., mengatakan, mulai hari ini, Kamis (30/4) Pemerintah Provinsi Papua akan menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat. Bantuan tersebut akan diserahkan secara simbolis kepada pemerintah kabupaten/kota se Papua di halaman Kantor Gubernur Papua siang ini.

Baca Juga :  Sukses di PON, Edu Menunggu Pinangan

Hal tersebut disampaikan Wagub Klemen Tinal usai melakukan rapat koordinasi penanganan covid-19 di Swissbhel-Hotel, Rabu (29/4) sore kemarin.

Wagub Tinal mengatakan, bantuan sembako dari pemerintah untuk masyarakat untuk seluruh kabupaten/kota di Papua.

Dimana, sesuai data yang telah diverifikasi oleh Dinas Sosial Provinsi Papua masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 atau penyakit akibat virus corona sekitar kurang lebih 17 ribu masyarakat yang telah terdaftar.

“Jadi, Pemprov Papua menerima data dari Pemda Kabupaten/Kota, sehingga bantuan ini secara simbolis juga akan kita serahkan kepada tokoh masyarakat dan toko agama,” ujarnya.

“Simbolis kita memberikan baik itu ke tokoh masyarakat dan tokoh agama maupun ke kabupaten/kota supaya dengan demikian, mereka mulai membantu melanjutkan ke pada mereka yang berhak untuk menerimanya,” sambungnya.

Diketahui sebelumnya pemerintah Papua juga telah memberikan bantuan keuangan bagi kabupaten/kota di Papua yang telah ditransfer. Bantuan Rp 2 miliar diberikan per kabupaten, kecuali Kota dan Kabupaten Jayapura masing-masing mendapatkan Rp 4 miliar. Pemerintah Papua juga memberikan bantuan untuk Rumah Sakit rujukan di beberapa Kabupaten. “Kami juga akan menyerahkan secara simbolis, baik Kabupaten/Kota dan pihak rumah sakit,” jelasnya.

Wagub menyatakan, pemerintah Papua saat ini fokus dalam upaya mengatasi penyebaran wabah Covid-19. “Kalau data sudah ada di pagi hari di publikasikan langsung. Bekerja dengan baik, kami fokus bagaimana bisa menyelesaikan Covid-19, sedangkan bantuan itu sebagai suport saja. Bantuannya jangan dihebohkan, bantuan kita lebih fokus untuk bagaimana bisa menyelesaikan covid-19 untuk kelangsungan hidup,” tandasnya.

Wagub juga mengimbau kepada masyarakat Papua untuk tetap tenang dan jangan panik.  Selain itu, masyarakat juga bisa menjaga diri dari  dan menerapkan pola hidup sehat, terutama dalam menjaga kebersihan diri. (gr/eri/nat)

(gr)

Hari ini, Pemprov Papua Salurkan Bantuan

JAYAPURA- Juru Bicara Satgas Covid 19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG (K) mengonfirmasi penambahan kasus positif baru Covid-19 di Provinsi Papua sebanyak 11 kasus. Dengan penambahan tersebut total kasus positif kumulatif kini mencapai 189 kasus (data lengkap lihat grafis).

Penambahan 11 kasus positif baru ini meliputi Kabupaten Mimika sebanyak 10 kasus dan  Biak Numfor sebanyak satu kasus.

Menurut dr. Sumule, walaupun kasus positif bertambah, kasus pasien sembuh juga terus meningkat hingga kini mencapai 28 persen. Adapun tambahan dua pasien yang baru dinyatakan sembuh dari Covid, di antaranya satu pasien dari Kota Jayapura, dan satu pasien lainnya di Kabupaten Sarmi.

“Sementara untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Papua telah mencapai 4.008 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mencapai 267 pasien. Adapun total pemeriksaan tes PCR sebanyak 981 sampel,” bebernya.

Klemen Tinal SE., M.Si (Erick/Cepos)

Masih dalam penanganan Covid-19, dr. Sumule tak lupa mengonfirmasi bahwa kerja sama yang dijalin dengan RS Dian Harapan (RSDH) tetap terlaksana.

Dikatakan, pihak RSDH telah mengonfirmasi bahwa ada 30 bed akan disediakan di tahap awal, yang mana jumlah bed yang disediakan ini akan meningkat secara bertahap.

“Sudah ada pembicaraan dengan pihak RSDH, dimana kurang lebih 30 bed akan disiapkan. Jumlah bed ini akan dinaikkan secara bertahap. Tidak hanya itu, namun rumah sakit mitra lainnya juga akan menyiapkan bed untuk penanganan Covid-19, sehingga ini kita keroyok. Untuk rumah sakit mitra, leading sektornya adalah RSDH,” tambahnya.

Di tempat yang sama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Papua (Bappeda), Yohanis Walilo, mengonfirmasi bahwa Pemprov Papua telah melakukan refocusing anggaran dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (ODP) di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua sebesar Rp 287 miliar. Ditambah dana Belanja Tak Terduga sebesar Rp 25 miliar dari APBD, sehingga totalnya Rp 312 miliar.

Baca Juga :  Sukses di PON, Edu Menunggu Pinangan

Menurut Walilo, pembagian anggaran ini tak lain untuk menangani Covid-19, baik dari bidang kesehatan, ekonomi, maupun jaring pengaman sosial. Untuk bidang kesehatan, dianggarkan sebesar Rp Rp 72 miliar. Sedangkan untuk bidang ekonomi (dampak ekonomi akibat Covid-19) sebesar Rp 75 miliar.

“Adapun untuk jaring pengaman sosial dianggarkan Rp 140 miliar. Dapat diuraikan bahwa dari Rp 140 miliar ini, Rp 75 miliar di antaranya merupakan dana segar yang ditransfer kepada masing-masing kabupaten/kota menangani Covid-19. Dalam hal ini, setiap kabupaten di lima wilayah adat masing-masing mendapat Rp 5 miliar. Kecuali Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura yang masing-masing mendapat Rp 2 miliar,” papar Yohanis Walilo.

Ditanya alasan Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura mendapat Rp 2 miliar, dibanding kabupaten lain yang mendapatkan Rp 5 miliar, Walilo menjelaskan bahwa sebagian besar rumah sakit yang dikelola Pemprov Papua berada di Kota Jayapura, sehingga dalam hal ini pembiayaan rumah sakit menjadi tanggungan langsung Pemprov Papua.

“Kabupaten Jayapura juga sama, seperti halnya RSUD Yowari, merupakan rumah sakit yang sumber pembiayaannya dari Pemprov Papua, sehingga biaya yang kita alokasikan sebesar Rp 2 miliar. Namun, kalau ditambah dengan rumah sakit yang kita bantu, maka besarannya lebih dari Rp 2 miliar itu,” jelasnya.

Ditambahkan, dana bantuan dampak sosial di kedua kabupaten/kota ini ditangani oleh Dinas Perindag dan Dinas Sosial, sehingga ketika dikalkulasikan, bantuan terhadap kedua daerah ini sebenarnya sudah lebih dari pada anggaran yang diperbantukan.

“Berdasar SK Gubernur, mulai besok (hari ini) kita akan transfer ke rekening kasda kab/kota masing-masing sehinga diharapkan bupati  dan wali kotasegera lakukan refocusing, dan dialokasikan pada penanganan Covid-19. Dengan petunjuk teknis yang jelas terkait penanganan kesehatan, dampak ekonomi, dan jaring pengamanan sosial,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE., M.Si., mengatakan, mulai hari ini, Kamis (30/4) Pemerintah Provinsi Papua akan menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat. Bantuan tersebut akan diserahkan secara simbolis kepada pemerintah kabupaten/kota se Papua di halaman Kantor Gubernur Papua siang ini.

Baca Juga :  Sah! Persipura Minus Duo Asing

Hal tersebut disampaikan Wagub Klemen Tinal usai melakukan rapat koordinasi penanganan covid-19 di Swissbhel-Hotel, Rabu (29/4) sore kemarin.

Wagub Tinal mengatakan, bantuan sembako dari pemerintah untuk masyarakat untuk seluruh kabupaten/kota di Papua.

Dimana, sesuai data yang telah diverifikasi oleh Dinas Sosial Provinsi Papua masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 atau penyakit akibat virus corona sekitar kurang lebih 17 ribu masyarakat yang telah terdaftar.

“Jadi, Pemprov Papua menerima data dari Pemda Kabupaten/Kota, sehingga bantuan ini secara simbolis juga akan kita serahkan kepada tokoh masyarakat dan toko agama,” ujarnya.

“Simbolis kita memberikan baik itu ke tokoh masyarakat dan tokoh agama maupun ke kabupaten/kota supaya dengan demikian, mereka mulai membantu melanjutkan ke pada mereka yang berhak untuk menerimanya,” sambungnya.

Diketahui sebelumnya pemerintah Papua juga telah memberikan bantuan keuangan bagi kabupaten/kota di Papua yang telah ditransfer. Bantuan Rp 2 miliar diberikan per kabupaten, kecuali Kota dan Kabupaten Jayapura masing-masing mendapatkan Rp 4 miliar. Pemerintah Papua juga memberikan bantuan untuk Rumah Sakit rujukan di beberapa Kabupaten. “Kami juga akan menyerahkan secara simbolis, baik Kabupaten/Kota dan pihak rumah sakit,” jelasnya.

Wagub menyatakan, pemerintah Papua saat ini fokus dalam upaya mengatasi penyebaran wabah Covid-19. “Kalau data sudah ada di pagi hari di publikasikan langsung. Bekerja dengan baik, kami fokus bagaimana bisa menyelesaikan Covid-19, sedangkan bantuan itu sebagai suport saja. Bantuannya jangan dihebohkan, bantuan kita lebih fokus untuk bagaimana bisa menyelesaikan covid-19 untuk kelangsungan hidup,” tandasnya.

Wagub juga mengimbau kepada masyarakat Papua untuk tetap tenang dan jangan panik.  Selain itu, masyarakat juga bisa menjaga diri dari  dan menerapkan pola hidup sehat, terutama dalam menjaga kebersihan diri. (gr/eri/nat)

(gr)

spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img
spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img