MERAUKE – Perum Bulog Merauke melakukan pengiriman 3.000 ton beras hasil panen petani Merauke tahun 2019 ke Timika dan Jayapura, Sabtu (18/4).
Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si melepas secara langsung pengiriman beras tersebut dari Gudang Bulog Maro ke Pelabuhan Merauke.
Kepala Perum Bulog Merauke Djabiruddin mengungkapkan, sebanyak 1.000 ton akan dikirim ke Timika. Sementara 2.000 ton lainnya akan dikirim ke Jayapura.
Djabiruddin menjelaskan, pengiriman yang dilakukan ini merupakan yang kedua kalinya di tahun 2020. Pada pengiriman pertama, sebanyak 4.000 ton dimana ke Jayapura sebanyak 2.000 ton dan ke Manokwari sebanyak 2.000 ton. ‘’Total yang sudah movereg keluar Merauke sampai sekarang di tahun 2020 sebanyak 8.500 ton,’’ katanya.
Djabiruddin menjelaskan, movereg yang bisa dilakukan ini berkas koordinasi yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Merauke bersama dengan para wakil rakyat di DPRD Merauke.
‘’Kami ditelpon lagi dari direksi untuk dilakukan pengiriman. Kami di tanya apakah masih bisa dikirim. Jangan sampai setelah dikirim gudang Merauke justru kosong, ’’ jelasnya.
Djabiruddin menjelaskan bahwa sekarang ini, jumlah stok yang ada di dalam gudang sebanyak 8.000 ton. Jika dilakukan pengiriman 3.000 ton, maka sisa yang ada dalam gudang Bulog sebanyak 5.000 ton.
‘’Tapi, kami sampaikan bahwa di Merauke sekarang ini petani akan mulai panen. Mudah-mudahan kita bisa menyerap gabah kering giling petani sebanyak-banyaknya,’’ jelasnya.
Bupati Merauke Frederikus Gebze menjelaskan bahwa di tengah-tengah wabah pandemi Covid-19, pemerintah bersama TNI-Polri, stakeholder dan seluruh masyarakat Merauke berusaha memutus mata rantai Covid-19, namun tidak memutus mata rantai makanan dan kebutuhan masyarakat.
‘’Itu menandakan hubungan antara masyarakat dan alam masih terjadi dan Puji Tuhan, hari ini kita telah memberikan kontribusi dalam hal pertanian khususnya beras,’’ujarnya. (ulo/ary)