25.7 C
Jayapura
Wednesday, October 4, 2023

Bulog Kirim 3.000 Ton Beras ke Timika  dan Jayapura 

MERAUKE – Perum Bulog   Merauke melakukan  pengiriman   3.000  ton  beras  hasil panen  petani Merauke  tahun  2019 ke  Timika dan  Jayapura,  Sabtu   (18/4).

Bupati   Merauke  Frederikus Gebze, SE, M.Si   melepas  secara  langsung pengiriman   beras tersebut dari  Gudang  Bulog  Maro ke Pelabuhan  Merauke.   

Kepala  Perum Bulog  Merauke   Djabiruddin mengungkapkan, sebanyak 1.000  ton akan dikirim ke  Timika. Sementara   2.000  ton lainnya akan dikirim ke   Jayapura.    

Djabiruddin   menjelaskan, pengiriman  yang  dilakukan ini merupakan yang  kedua kalinya  di tahun   2020.    Pada  pengiriman  pertama, sebanyak  4.000  ton dimana ke Jayapura sebanyak 2.000   ton  dan ke Manokwari  sebanyak 2.000  ton. ‘’Total yang    sudah movereg   keluar  Merauke  sampai  sekarang  di tahun  2020 sebanyak 8.500  ton,’’ katanya.     

Baca Juga :  PDAM Terkendala Pelayanan Pembayaran Rekening Air

Djabiruddin   menjelaskan,  movereg yang  bisa dilakukan  ini berkas koordinasi yang  dibangun  oleh Pemerintah Kabupaten Merauke bersama  dengan   para wakil rakyat  di DPRD  Merauke.

  ‘’Kami  ditelpon lagi dari direksi  untuk  dilakukan pengiriman.    Kami di tanya  apakah  masih bisa dikirim. Jangan sampai   setelah dikirim   gudang Merauke   justru kosong, ’’ jelasnya.

Djabiruddin   menjelaskan   bahwa  sekarang ini, jumlah   stok yang  ada di  dalam gudang  sebanyak 8.000  ton. Jika   dilakukan  pengiriman   3.000  ton, maka  sisa   yang ada  dalam gudang  Bulog  sebanyak 5.000 ton.

Baca Juga :  Coldisel dan Triton Paling Diminati Pembeli

‘’Tapi, kami sampaikan bahwa  di Merauke   sekarang ini  petani  akan mulai  panen. Mudah-mudahan   kita   bisa menyerap  gabah kering giling  petani  sebanyak-banyaknya,’’  jelasnya.

Bupati Merauke  Frederikus  Gebze  menjelaskan bahwa di tengah-tengah wabah  pandemi Covid-19, pemerintah   bersama TNI-Polri,  stakeholder  dan seluruh masyarakat  Merauke  berusaha memutus mata   rantai Covid-19, namun     tidak  memutus   mata rantai makanan dan kebutuhan  masyarakat.

‘’Itu menandakan hubungan antara masyarakat dan alam masih terjadi  dan  Puji Tuhan,   hari  ini kita   telah  memberikan kontribusi  dalam hal   pertanian khususnya beras,’’ujarnya. (ulo/ary)    

MERAUKE – Perum Bulog   Merauke melakukan  pengiriman   3.000  ton  beras  hasil panen  petani Merauke  tahun  2019 ke  Timika dan  Jayapura,  Sabtu   (18/4).

Bupati   Merauke  Frederikus Gebze, SE, M.Si   melepas  secara  langsung pengiriman   beras tersebut dari  Gudang  Bulog  Maro ke Pelabuhan  Merauke.   

Kepala  Perum Bulog  Merauke   Djabiruddin mengungkapkan, sebanyak 1.000  ton akan dikirim ke  Timika. Sementara   2.000  ton lainnya akan dikirim ke   Jayapura.    

Djabiruddin   menjelaskan, pengiriman  yang  dilakukan ini merupakan yang  kedua kalinya  di tahun   2020.    Pada  pengiriman  pertama, sebanyak  4.000  ton dimana ke Jayapura sebanyak 2.000   ton  dan ke Manokwari  sebanyak 2.000  ton. ‘’Total yang    sudah movereg   keluar  Merauke  sampai  sekarang  di tahun  2020 sebanyak 8.500  ton,’’ katanya.     

Baca Juga :  PDAM Terkendala Pelayanan Pembayaran Rekening Air

Djabiruddin   menjelaskan,  movereg yang  bisa dilakukan  ini berkas koordinasi yang  dibangun  oleh Pemerintah Kabupaten Merauke bersama  dengan   para wakil rakyat  di DPRD  Merauke.

  ‘’Kami  ditelpon lagi dari direksi  untuk  dilakukan pengiriman.    Kami di tanya  apakah  masih bisa dikirim. Jangan sampai   setelah dikirim   gudang Merauke   justru kosong, ’’ jelasnya.

Djabiruddin   menjelaskan   bahwa  sekarang ini, jumlah   stok yang  ada di  dalam gudang  sebanyak 8.000  ton. Jika   dilakukan  pengiriman   3.000  ton, maka  sisa   yang ada  dalam gudang  Bulog  sebanyak 5.000 ton.

Baca Juga :  Café Nayak Sediakan Aneka Menu Kopi Papua

‘’Tapi, kami sampaikan bahwa  di Merauke   sekarang ini  petani  akan mulai  panen. Mudah-mudahan   kita   bisa menyerap  gabah kering giling  petani  sebanyak-banyaknya,’’  jelasnya.

Bupati Merauke  Frederikus  Gebze  menjelaskan bahwa di tengah-tengah wabah  pandemi Covid-19, pemerintah   bersama TNI-Polri,  stakeholder  dan seluruh masyarakat  Merauke  berusaha memutus mata   rantai Covid-19, namun     tidak  memutus   mata rantai makanan dan kebutuhan  masyarakat.

‘’Itu menandakan hubungan antara masyarakat dan alam masih terjadi  dan  Puji Tuhan,   hari  ini kita   telah  memberikan kontribusi  dalam hal   pertanian khususnya beras,’’ujarnya. (ulo/ary)    

spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img
spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img