Segera Bentuk Tim Atasi Konflik Distrik  Kiwirok

JAYAPURA – Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Pegunungan Bintang dan Majelis Rakayat Papua (MRP) diminta segera bentuk tim untuk mengatasi konflik di Distrik Kiwirok, konflik antara TNI/Polri telah merugikan fasilitas pemerintah dan rakyat sipil.

  Hal itu disampaikan Daud Wenda,S.Pd,.MM Kabid Dinas Pendapatan Pengelolahan Keuangan Kabupaten Pegunugan Bintang periode 2012-2015 itu kepada media ketika ditemui halaman rumah expo,  Waena, Jumat (1/10) pekan kemarin.

  “DPRD Pegunungan Bintang bersama MRP utusan disana segera bentuk tim untuk mengatasi konflik yang sedang terjadi, banyak fasilitas pemerintah kantor Bank Papua, Puskesmas, sekolah yang dibakar, untuk itu DPRD secepatnya bentuk tim” ujarnya.

   Menurut Daud Wenda, untuk mengatasi konflik di Kiwirok, DPRD perlu bentuk Tim dan membangun pendekatan dengan tokoh agama, kepala suku, pemerintah daerah  dan semua elemen di Kabupaten Pegunungan Bintang agar konflik  segera usai dan fasilitas umum selamat maupun masyarakat sipil melakukan aktifitas seperti biasa.

  “DPRD bentuk Tim dan melakukan pendekan masyarakat, dan semua elemen yang ada di Pegunungan Bintang supaya bersama-sama, bersatu padu mengatasi konflik, apa lagi Papua sedang berlangsung agenda nasional PON,” katanya.

  Daud Wenda juga mengaku heran, dimana sejak masa periode bupati sebelumnya tidak terjadi konflik besar besaran namun mengapa masa kepemimpinan bupati sekalang terjadi konflik.

“Saat masa bupati Welinton Wenda dan Costan tidak terjadi konflik, tetapi kenapa bupati sekarang baru terjadi konflik, tentu ada oarng tertentu untuk menghacurkan kepemimpinan bupati sekarang,” ujar wenda yang berharap semua pihak yang berwenang untuk segera mengatasi konflik ini.

   Selain itu, ia meminta Bupati segera mengaktifkan kantor perwakilan dan harus ada kepala perwakilan di Sentani yang sudah tutup beberapa waktu lalu. Menurut Daud, kantor perwakilan sangat membantu dalam komunikasi menghubungkan antar distrik yang ada di pegunungan Bintang melalui Radio SSB terutama distrik Kiwirok karena akses komunikasi sulit. (oel/tri)

JAYAPURA – Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Pegunungan Bintang dan Majelis Rakayat Papua (MRP) diminta segera bentuk tim untuk mengatasi konflik di Distrik Kiwirok, konflik antara TNI/Polri telah merugikan fasilitas pemerintah dan rakyat sipil.

  Hal itu disampaikan Daud Wenda,S.Pd,.MM Kabid Dinas Pendapatan Pengelolahan Keuangan Kabupaten Pegunugan Bintang periode 2012-2015 itu kepada media ketika ditemui halaman rumah expo,  Waena, Jumat (1/10) pekan kemarin.

  “DPRD Pegunungan Bintang bersama MRP utusan disana segera bentuk tim untuk mengatasi konflik yang sedang terjadi, banyak fasilitas pemerintah kantor Bank Papua, Puskesmas, sekolah yang dibakar, untuk itu DPRD secepatnya bentuk tim” ujarnya.

   Menurut Daud Wenda, untuk mengatasi konflik di Kiwirok, DPRD perlu bentuk Tim dan membangun pendekatan dengan tokoh agama, kepala suku, pemerintah daerah  dan semua elemen di Kabupaten Pegunungan Bintang agar konflik  segera usai dan fasilitas umum selamat maupun masyarakat sipil melakukan aktifitas seperti biasa.

  “DPRD bentuk Tim dan melakukan pendekan masyarakat, dan semua elemen yang ada di Pegunungan Bintang supaya bersama-sama, bersatu padu mengatasi konflik, apa lagi Papua sedang berlangsung agenda nasional PON,” katanya.

  Daud Wenda juga mengaku heran, dimana sejak masa periode bupati sebelumnya tidak terjadi konflik besar besaran namun mengapa masa kepemimpinan bupati sekalang terjadi konflik.

“Saat masa bupati Welinton Wenda dan Costan tidak terjadi konflik, tetapi kenapa bupati sekarang baru terjadi konflik, tentu ada oarng tertentu untuk menghacurkan kepemimpinan bupati sekarang,” ujar wenda yang berharap semua pihak yang berwenang untuk segera mengatasi konflik ini.

   Selain itu, ia meminta Bupati segera mengaktifkan kantor perwakilan dan harus ada kepala perwakilan di Sentani yang sudah tutup beberapa waktu lalu. Menurut Daud, kantor perwakilan sangat membantu dalam komunikasi menghubungkan antar distrik yang ada di pegunungan Bintang melalui Radio SSB terutama distrik Kiwirok karena akses komunikasi sulit. (oel/tri)