
*Warga Keerom Diminta Patuhi Prokes Sebagai Bagian dari New Normal
KEEROM-Sebagai daerah penyangga kluster Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2021, Kabupaten Keerom mendukung penyelenggaraan PON di dua kluster Kota dan Kabupaten Jayapura.
Dukungan Kabupaten Keerom menurut Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut., MUP., yaitu dengan menggonjot program vaksinasi dengan persentase yang memadai untuk mencegah, mengendalikan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Keerom.
Hingga saat ini persentase vaksinasi tahap pertama menggunakan vaksin Sinovac menurut Piter Gusbager, sudah mencapai 71,06 persen. “Warga Keerom selalu melakukan mobilisasi ke kota dan Kabupaten Jayapura. Untuk itu, harus divaksinasi. Hingga saat ini persentase warga yang sudah divaksin 71,06 persen.
Dikatakan, vaksinasi pertama dilakukan pada awal September 2021 dengan persentase hanya 32 persen. Setelah itu, angkanya menurut Piter Gurbager tidak bergerak.
Namun dengan adanya dukungan dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Polda Papua dan Polres Keerom, persentase warga yang mendapat vaksin dosis pertama mulai mengalami peningkatan.
“Jelang pembukaan PON, pada tanggal 29 September lalu, warga yang mendapatkan vaksin Sinovac dosis pertama mencapai 22.882 orang atau 70,44 persen. Sementara hingga 6 Oktober, sudah mencapai 23.275 orang atau 71,06 persen,” ungkap Bupati Piter Gusbager didampingi Wabup Keerom, Wahfir Kosasih, SH., MH., M.Si dan Kapolres Keerom, AKBP. Kristian Aer, saat memberikan keterangan pers di Arso Kota, Jumat (8/10).
Bupati Piter Gusbager berharap, warga yang sudah menerima vaksin Sinovac dosis pertama ini, bisa menerima vaksin dosis kedua, sehingga tujuan untuk membentuk kekebalan tubuh bisa tercapai.
“Kalau sudah 70 persen kita sudah semakin aman, tetapi kita harus terus bekerja untuk terus meningkatkan sampai 75 persen, bahkan 80 persen. Sehingga, kita bisa membentuk kekebalan tubuh yang bagus di Kabupaten Keerom. Dengan demikian mobilitas masyarakat itu tidak harus kita khawatirkan,” ujarnya.
Meskipun demikian, Bupati Piter Gusbager mengingatkan warga Keerom agar tetap mematuhi protokol kesehatan meskipun sudah mendapat vaksinasi Covid-19. Pemerintah daerah dan masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan sebagai suatu kebiasan baru (new normal).
“Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sudah menjadi kebiasaan baru kita. Protokol kesehatan harus kita jaga ketat dalam setiap aktivitas kita,” ucapnya.
Bupati Piter Gusbager juga mengingatkan masyarakat agar tidak berpuas diri dengan capaian persentase vaksinasi yang di atas 70 persen serta angka pasien positif yang menurun. Dirinya mengingatkan warga untuk tetap waspada serta memperhatikan protokol kesehatan agar tidak terjadi gelombang berikutnya di negeri tapal batas.
“Masyarakat harus tetap waspada, sebab virus ini masih ada di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Apalagi dalam mobilitas masyarakat Keerom menghadiri event pertandingan PON di Kota dan Kabupaten Jayapura,” tandasnya.
Dirinya tetap mengharapkan dukungan masyarakat agar persentase warga yang telah divaksin bisa mencapai 75-80 persen. Sebab dengan capaian, bukan hanya penting bagi kesehatan masyarakat tetapi juga bisa memulihkan aktivitas perekonomuan di Kabupaten Keerom.
“Kalau ekonomi sudah hidup, maka kehidupan kita semakin membaik, kesejahteraan kitajuga akan semakin membaik. Ada hubungan antara angka vaksinasi menurunkan angka lonjakan Covid-19 mendekati angka 5 persen, maka ini sudah menandakan titik balik pemulihan ekonomi di Kabupaten Keerom,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Piter Gusbager menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolri, Kapolda Papua dan secara khusus Kapolres Keerom bersama unsur TNI yang ada di seluruh wilayah Keerom, yang telah mendukung vaksinasi. Dimana selama vaksinasi berjalan aman, nyaman dan tidak ada gejolak di Kabupaten Keerom. Hal ini tentu merupakan kasih karunia dari Tuhan yang harus disyukuri.
“Terima kasih kepada tokoh agama, FKUB Keerom, untuk dukungan dan komunikasi yang baik dengan pemda, TNI-POLRI, sehingga vaksin berjalan. Apalagi peran tokoh agama atau tokoh kerukunan umat beragama sangat strategis dengan vaksinasi di Kabupaten Keerom. Terima kasih kepada tokoh masyarakat, para guru dan semua pihak yang tidak kita sebutkan satu per satu. Termasuk teman-teman media yang sudah mempublikasi, sehingga masyarakat bisa sadar tentang kehidupan dan kesehatan keluarga dan kesehatan masyarakat di Kabupaten Keerom,” pungkasnya.
Di tempat yang sama Kapolres Keerom, AKBP. Kristian Aer menjelaskan, program vaksinasi dari Polres Keerom ada 5 tim yang terdiri dari ada 2 dokter dan 3 tim yang belum ada dokter. Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan Pemda Keerom, sehingga setiap tim ada dokter untuk melayani program vaksinsasi kepada masyarakat.
Tak hanya itu, setiap Puskesmas yang tersebar di Kabupaten Keerom, pihaknya memberikan tanggung jawab kepada para Kapolsek, serta perwira dari Polres Keerom di wilayah kota untuk bisa bersama-sama menghadirkan masyarakat di untuk divaksinasi.
“Ada 5 hari berturut-turut di atas bulan September warga yang divaksin berkisar 1.000 lebih untuk vaksin dosis pertama yang dilakukan oleh Polres, Pemda dan unsur TNI yang ada,” jelasnya.
“Dengan vaksinasi mencapai 70 persen lebih tentu bisa membantu masyarakat menonton kegiatan PON yang diselenggarakan di Kota dan Kabupaten Jayapura,” sambungnya.
Kristian menyampaikan, di Keerom memang tidak ada pertandingan Cabor PON, tetapi sebagai kabupaten penyangga, pihaknya melakukan kegiatan rutin yaitu razia di daerah perbatasan. Terutama pertigaan Arso 7 selama 4 kali dan waktunya disesuaikan.
“Dalam razia, kami libatkan dan dibackup oleh Brimob Nusantara yang ikut membantu dari tanggal 5 sampai 15 Oktober 2021 yaitu penutupan PON. Walaupun kita tidak melaksanakan PON, tetapi diharapkan situasi kamtibmas di Kabupaten Keerom juga tetap bisa aman. Karena ada upaya-upaya yang kami lakukan melalui razia,” tutupnya.(bet/nat)