JAYAPURA – Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Jayapura, Yuli Rahman berpendapat bahwa Jayapura yang merupakan kota dengan pendapatan asli daerah lebih banyak diperoleh dari sector jasa seharusnya bisa lebih maksimal menggali potensi yang ada. Salah satu yang bisa digarap kata Yuli adalah sector pariwisata. Mungkin ini menjadi satu peluang bagus untuk mendongkrak pendapatan daerah selain sector pajak hotel dan restoran. Apalagi Jayapura dengan kondisi wilayah yang dikelilingi pantai sudah barang tentu memiliki nilai lebih bisa digarap maksimal dari aspek pendapatan daerah.
“Memang selama ini kami sedikit bingung juga sebab Jayapura ini kota jasa sebab untuk sumber daya alamnya sangat kecil dan terbatas. Dari kondisi tersebut saya pikir harus ada yang bisa digali dan sector wisata selama ini belum tersentuh secara baik,” kata Yuli Rahman melalui ponselnya, Senin (14/11). Ia menyebut kawasan Jayapura Utara ada Pantai Base G yang selama ini juga belum tersentuh PAD lalu ada Pantai Hamadi yang menjanjikan untuk digarap dari sector parkiran termasuk Pantai Holtekamp yang juga belum diapa-apain. Padahal kata Yuli setidaknya jika sector pariwisata dimaksimalkan maka ada hal lain yang bisa dipakai untuk membangun daerah.
Komisi II DPRD Kota sendiri kata Yuli tengah menyiapkan satu konsep agar kendaraan yang masuk ke lokasi wisata bisa menjadi PAD Kota Jayapura dimana nantinya bekerjasama dengan pihak perbankan. Jadi setiap kendaraan yang masuk akan dikenakan biaya dan langsung terinput dalam sektor jasa di perbankan.
“Kami sedang menjajaki bagaimana caranya dan bank apa yang kira-kira tepat. Jadi baik mobil dan motor yang parkir nantinya dibebankan biaya parkir sewajarnya dan itu langsung include masuk ke bank,” tambahnya. Soal ini pengelola lokasi tidak bisa selalu mengatakan bahwa parkiran wajib membayar ke pemilik lokasi pariwisata mengingat kendaraan ini untuk menuju lokasi wisata pasti menggunakan jalan aspal dan itu dibangun oleh negara. (ade/wen)