WAMENA-Plt Sekda Jayawijaya Drs. Tinggal Wusono.M.A.P mengungkapkan bahwa untuk menjadikan Wamena sebagai Kota Pengendali Inflasi di Pegunungan Tengah Papua, maka perlu untuk dilihat yang berkontribusi paling besar terhadap inflasi di wilayah Lapago ini apa. Sebab, ada beberapa sektor yang perlu diketahui oleh pemerintah lebih dulu sebelum melakukan kerjasama lintas sektor.
Menurut Sekda, untuk pengendalian inflasi ini bagian dari tim lintas sektor. Pihaknya dari pemerintah Jayawijaya tentunya menyambut baik jika ada tim yang bisa menilai tingkat inflasi wilayah Lapago, karena kabupaten Jayawijaya ini menjadi barometer di Pengunungan tengah.
“Dengan adanya parameter ini kita bisa menjadi tahu sebenarnya yang berkontribusi yang paling besar terhadap inflasi itu sektor apa saja, sehingga dari Pemerintah daerah bisa bekerjasama dengan lintas sekretaris untuk mengetahui itu,”ungkapnya Senin (22/11) kemarin.
Ia menyatakan usai diketahui, maka pemerintah bisa mengantisipasi bagaimana kedepan inflasi ini bisa ditekan dan masyarakat tidak terdampak dengan inflasi yang terjadi jika nanti Jayawijaya menjadi salah satu kota baru untuk Program Percepatan Papua satu harga.
“Kita lihat ini baik untuk wilayah Pengunungan tengah Papua tidak hanya di Jayawijaya tetapi semua Kabupaten di wilayah Lapago, sehingga kita harapkan apa yang akan dilakukan ini masih dalam tahapan pembicaraan awal saja.”jelas Plt Sekda.
Tinggal Wusono juga menyatakan tim pengendalian Inflasi ini masih harus melakukan koordinasi dengan pimpinan daerah terkait hal ini untuk melihat apa saja yang bisa dikembangkan sehingga tujuan untuk menyetarakan harga itu bisa tercapai.
“Intinya kita di Jayawijaya ini siap, namun tentunya masih harus ada koordinasi lain lagi untuk membangun sistem ini kepada pimpinan daerah dan pimpinan dari Provinsi serta dari Pusat sehingga apa yang dilakukan ini sinkron,”katanya. (jo/tri)