WAMENA-Pemda Jayawijaya mengajak masyarakatnya untuk terus mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi. Dimana dari upaya ini terus menunjukan hasil positif, lantaran angka Covid -19 di Jayawijaya terus menurun, sehingga warga diajak untuk menekan laju virus ini hingga nol.
Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE, MSi mengajak masyarakat terus mempertahankan komitmen bersama menekan jumlah kasus Covid-19 yang semakin berkurang, agar angkanya menjadi nol. Saat ini angka Covid-19 terus mengalami penurunan. Walau demikian masyarakat tidak boleh lengah
“Saya berharap bahwa kita bersama-sama menjaga sampai benar-benar nol. Angka kita dari 400 sudah turun sampai 90-an. Walau sudah berada pada angka puluhan tetapi kita perlu berhati-hati,” ungkapnya Sabtu (25/9) kemarin.
Saat ini pasien Covid-19 yang terdeteksi di Jayawijaya setiap hari tidak sama dengan sebelumnya yang mencapai puluhan. Sekarang ini biasanya dalam sehari hanya satu orang sampai dengan dua orang, bahkan ada yang tidak ditemukan
“Sekarang kadang satu hari cuma satu, kadang tidak ada, sehingga dengan situasi ini saya ingin mengajak masyarakat tetap melakukan prokes dan yang belum mendapatkan vaksinasi secepatnya melakukan vaksinasi,” kata Jhon Banua.
Pemerintah merencanakan apabila situasi Covid-19 bisa ditekan hingga terus berkurang, maka aktivitas masyarakat yang dibatasi bisa dibuka kembali seperti biasa. Namun kalau bertambah maka akan lebih lama lagi aktifitas masyarakat dibatasi.
“Kita lihat sekarang sudah mulai menurun, sehingga kami ingin agar masyarakat tetap mempertahankan situasi ini agar bisa secepatnya membuka akses yang sementara ini dibatasi,” bebernya.
Untuk saat ini, satu aktivitas yang hendak dibuka kembali adalah pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah, terutama di wilayah perkotaan yang terpapar corona. Namun pembelajaran tetap menerapkan prosedur pencegahan Covid-19 sebagaimana yang dilakukan di distrik-distrik pinggiran atau zona hijau Covid-19.
“Kami akan rapat untuk menentukan sekolah-sekolah mana saja yang tatap muka, terutama sekolah yang berada di sebagian zona 1 dan zona 2 ini, sementara di zona 1 ada beberapa yang sudah melakukan simulasi,”tutupnya. (jo/tri)