JAYAPURA – Sekretaris Dewan Adat Papua, Jhon Gobay mengatakan dalam situasi wabah Corona saat ini ada baiknya pemerintah bersama gereja mengajak masyarakat untuk berdoa massal dengan jarak yang telah ditentukan.
Polisi, kata Gobay tidak hanya berbicara soal imbauan medis dan pemerintah harus mengungkapkan secara jujur bahwa masyarakat perlu Tuhan dan harus berdoa baik itu agama Islam, Kristen, Hindu, dan Budha.
“Polisi jangan cuma datang bubarkan masyarakat saja tapi ada imbauan agar masyarakat, mengutamakan Tuhan dengan berdoa di rumah masing-masing karena ini penting kita tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan manusia lewat obat dan imbauan pemerintah,” katanya.
Jhon memberikan saran jika masyarakat kota Jayapura dapat keluar di jalan dengan sehati sepikir dengan kesadaran yang diarahkan oleh pemerintah dan tokoh gereja untuk berdiri berjarak lebih dari 1 meter di setiap pinggir jalan dan berdoa dari Sentani sampai dengan Kota Jayapura.
” Saya kira kita membutuhkan hal ini supaya orang berdoa dan mengaku dosa secara massal di kota Jayapura dan kabupaten karena masalah ini tidak bisa diselesaikan oleh manusia sendiri tetapi butuh campur tangan Tuhan,” katanya.
“Ribuan orang berjejer dari Sentani sampai Jayapura Kota berdiri berjejer ketika sirene bunyi semua belutut menyembah Tuhan dan mengaku dosa, gereja jangan hanya melarang orang saja ke gereja tapi harus buat doa massal,” kata Jhon.
“Masyarakat adat juga lakukan ritual adat dalam rangka menolak wabah Covid 19 secara adat seperti di daerah Belitung, Maluku, Flores Timur, Maibrat Pegunungan Bintang, sudah lakukan dan beberapa daerah harus melakukan ini sesuai kepercayaan masing – masing,” paparnya. (oel/wen)