JAYAPURA- Pastikan harga bahan pokok stabil di pasaran, Direktorat Krimsus Polda Papua lakukan pengecekan harga kebutuhan bahan pokok di pasar Hamadi. Kegiatan dipimpin langsung oleh Dir Reskrimsus Polda Papua Kombes Pol. Ricko Taruna Mauruh diikuti anggota DPRP Mustakim dan Kepala Disperindagkop Provinsi Papua Ir. Ladwani Ladamail, Selasa (7/4)
Dir Reskrimsus Polda Papua Kombes Pol. Ricko Taruna Mauruh mengatakan usai pihaknya menerima keluhan dari masyarakat bahwa harga dari kebutuhan bahan pokok yang terlampau tinggi dapat kembali normal.
“Nantinya kita akan memberi penjelasan kepada para penjual termasuk distributor bahwa masalah ini bukan sebatas masalah lokal, namun mencakup masalah global sehingga kita seharusnya menjadi lebih berempati,” ucapnya.
“Jangan sampai kita menari-nari di atas penderitaan orang lain, kita harus sama-sama merasakan kesedihan dengan adanya masalah ini. Sebagai langkah awal kita akan lakukan dengan tindakan preemtif dan preventif akan tetapi apabila langkah tersebut tidak diindahkan oleh para penjual maupun distributor maka akan kita lakukan tindakan tegas terukur,” sambungnya.
Dengan pengecekan bapok tersebut, para penjual langsung membuat normal harga. Padahal sebelumnya, dari tanggapan beberapa para pedangan mengenai penyebab kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok memang mengacu pada habisnya stok seperti bawang merah.
Sementara itu, anggota DPRP Mustakim mengaku beberapa hari ini yang menjadi keluhan masyarakat adalah kenaikan harga telur yang selama ini berkisar dengan harga Rp 65.000 mengalami kenaikan harga sampai dengan Rp 90.000.
Dirinya mengimbau kepada para distributor dan pengecer agar menjual dengan harga yang selayaknya, jangan menari di atas penderitaan orang lain dan perlu diketahui ini adalah musibah atau bencana secara global.
“Kepada aparat apabila ada yang mengambil kesempatan dengan adanya musibah ini agar dilakukan tindakan tegas, saya menghimbau kepada para penjual maupun distributor ada stok maupun tidak ada stok bahan pangan agar para pedagang menjual dengan harga normal,” pungkasnya. (fia/wen)