JAYAPURA – Dengan terjadinya pendemi Covid-19, maka perlunya untuk berpikir tentang memanfaatkan sumber daya alam Papua, sebab Tanah Papua merupakan tanah yang kaya.
Ketua kamar adat pengusaha Papua Musa Haluk, usai menyerahkan bantuan kepada mahasiswa berupa pangan lokal di asrama Mamberamo Raya mengatakan Papua memiliki lahan dan tanah yang luas serta subur sehingga jika dikelola dengan pangan lokal seperti petatas keladi, pisang, singkong sagu dan berbagai makanan lokal akan memberikan manfaat gizi yang tinggi.
“Kita memiliki hutan lahan yang luas dan semuanya subur maka itu saya ajak masyarakat Papua untuk kembali ke kebun karena disitu kita akan menemukan makanan pangan lokal yang memiliki nilai gizi tinggi,” katanya.
Kamar Adat Pengusaha Papua terus mengajak masyarakat kembali ke kampung mengelola lahan di daerahnya masing-masing, maka masyarakat Papua diajak untuk tidak hanya berfokus kepada barang toko dan kios tetapi harus kembali ke pangan lokal.
“Kita harus kembali ke pangan lokal dan jangan dibiasakan mengkonsumsi makan toko atau kios karena prediksi terbaik ada di makanan lokal,” katanya.
Musa pun dalam arahannya ketika memberikan bantuan kepada ada mahasiswa di beberapa asrama ia berharap agar Mahasiswa dapat kembali mengkonsumsi pangan lokal. Dalam kesempatan itu KAPP Papua menyerahkan Pangan lokal berupa Sagu, Bete, Singkong, Petatas dan makanan lokal lainya.(oel/wen)
JAYAPURA – Dengan terjadinya pendemi Covid-19, maka perlunya untuk berpikir tentang memanfaatkan sumber daya alam Papua, sebab Tanah Papua merupakan tanah yang kaya.
Ketua kamar adat pengusaha Papua Musa Haluk, usai menyerahkan bantuan kepada mahasiswa berupa pangan lokal di asrama Mamberamo Raya mengatakan Papua memiliki lahan dan tanah yang luas serta subur sehingga jika dikelola dengan pangan lokal seperti petatas keladi, pisang, singkong sagu dan berbagai makanan lokal akan memberikan manfaat gizi yang tinggi.
“Kita memiliki hutan lahan yang luas dan semuanya subur maka itu saya ajak masyarakat Papua untuk kembali ke kebun karena disitu kita akan menemukan makanan pangan lokal yang memiliki nilai gizi tinggi,” katanya.
Kamar Adat Pengusaha Papua terus mengajak masyarakat kembali ke kampung mengelola lahan di daerahnya masing-masing, maka masyarakat Papua diajak untuk tidak hanya berfokus kepada barang toko dan kios tetapi harus kembali ke pangan lokal.
“Kita harus kembali ke pangan lokal dan jangan dibiasakan mengkonsumsi makan toko atau kios karena prediksi terbaik ada di makanan lokal,” katanya.
Musa pun dalam arahannya ketika memberikan bantuan kepada ada mahasiswa di beberapa asrama ia berharap agar Mahasiswa dapat kembali mengkonsumsi pangan lokal. Dalam kesempatan itu KAPP Papua menyerahkan Pangan lokal berupa Sagu, Bete, Singkong, Petatas dan makanan lokal lainya.(oel/wen)
