Penandatanganan kerjasama antara pemerintah kota Jayapura dan Politeknik penerbangan Curug, Jumat (8/9). Robert Mboik/Ceposonline
JAYAPURA– Pemerintah Kota Jayapura secara resmi mengirim lima orang pemuda calon mahasiswa yang akan melanjutkan pendidikan di Politeknik Penerbangan Indonesia Curug.
Dua di antaranya akan belajar menjadi teknisi penerbangan dan tiga lainya untuk menjadi pilot.
Saat ini kelimanya sudah berada di Curug untuk mengikuti seleksi tahap akhir yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan tinggi tersebut.
Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara Kemenhub RI, Ahmad Setyo Prabowo mengatakan, pengiriman lima calon mahasiswa itu sebagai tindak lanjut dari kerja sama antara Pemerintah Kota Jayapura dan Politeknik Penerbangan Curug Indonesia.
“Wali kota telah mempercayakan kami putra-putri terbaiknya, asli dari Kota Jayapura untuk dididik di salah satu kampus kami di Curug,”kata Ahmad Setyo Prabowo, Jumat (8/9).
Pihaknya juga telah menandatangani nota kesepakatan bersama antara Pemerintah Kota Jayapura dengan pusat pengembangan SDM Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI.
“Ini merupakan satu terobosan bagi kami dan harapan kami juga kerja aamanya dapat dilanjutkan kemudian hari karena kita ketahui bersama bahwa Papua khususnya Kota Jayapura itu transportasi udara adalah salah satu transportasi yang sangat dominan untuk menghubungkan satu daerah ke daerah lain,” bebernya.
Dia menerangkan, kerja sama ini baik oleh pihaknya maupun dari Pemkot Jayapura, merupakan kerja sama luar biasa.
Ditambahkan, karena ini adalah salah satu kerja sama khusus maka tentunya pihaknya juga akan memberikan bimbingan khusus, agar putra-putri Port Numbay ini juga tidak ketinggalan dengan teman-teman lainnya pada saat melakukan pendidikan di kampus Curug.
“Jadi ini menjadi atensi khusus bagi kami. Model pendidikannya adalah model Diploma 3 dan Diploma 4 maka ada semester-semester yang harus dilalui dan ada target waktu.
Tetapi dalam bentuk kerja sama ini disesuaikan dengan peraturan juga di pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan misalnya cuti akademik. Jadi apabila memang dalam kurun waktu yang telah ditentukan ada hal-hal yang mungkin berhalangan di luar kehendak kita, mahasiswa bisa menyampaikan cuti studi akademik,” tambahnya. (*)
Reporter: Roberth Mboik
Penandatanganan kerjasama antara pemerintah kota Jayapura dan Politeknik penerbangan Curug, Jumat (8/9). Robert Mboik/Ceposonline
JAYAPURA– Pemerintah Kota Jayapura secara resmi mengirim lima orang pemuda calon mahasiswa yang akan melanjutkan pendidikan di Politeknik Penerbangan Indonesia Curug.
Dua di antaranya akan belajar menjadi teknisi penerbangan dan tiga lainya untuk menjadi pilot.
Saat ini kelimanya sudah berada di Curug untuk mengikuti seleksi tahap akhir yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan tinggi tersebut.
Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara Kemenhub RI, Ahmad Setyo Prabowo mengatakan, pengiriman lima calon mahasiswa itu sebagai tindak lanjut dari kerja sama antara Pemerintah Kota Jayapura dan Politeknik Penerbangan Curug Indonesia.
“Wali kota telah mempercayakan kami putra-putri terbaiknya, asli dari Kota Jayapura untuk dididik di salah satu kampus kami di Curug,”kata Ahmad Setyo Prabowo, Jumat (8/9).
Pihaknya juga telah menandatangani nota kesepakatan bersama antara Pemerintah Kota Jayapura dengan pusat pengembangan SDM Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI.
“Ini merupakan satu terobosan bagi kami dan harapan kami juga kerja aamanya dapat dilanjutkan kemudian hari karena kita ketahui bersama bahwa Papua khususnya Kota Jayapura itu transportasi udara adalah salah satu transportasi yang sangat dominan untuk menghubungkan satu daerah ke daerah lain,” bebernya.
Dia menerangkan, kerja sama ini baik oleh pihaknya maupun dari Pemkot Jayapura, merupakan kerja sama luar biasa.
Ditambahkan, karena ini adalah salah satu kerja sama khusus maka tentunya pihaknya juga akan memberikan bimbingan khusus, agar putra-putri Port Numbay ini juga tidak ketinggalan dengan teman-teman lainnya pada saat melakukan pendidikan di kampus Curug.
“Jadi ini menjadi atensi khusus bagi kami. Model pendidikannya adalah model Diploma 3 dan Diploma 4 maka ada semester-semester yang harus dilalui dan ada target waktu.
Tetapi dalam bentuk kerja sama ini disesuaikan dengan peraturan juga di pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan misalnya cuti akademik. Jadi apabila memang dalam kurun waktu yang telah ditentukan ada hal-hal yang mungkin berhalangan di luar kehendak kita, mahasiswa bisa menyampaikan cuti studi akademik,” tambahnya. (*)
Reporter: Roberth Mboik