25.7 C
Jayapura
Friday, September 22, 2023

Harga Pangan Naik, Frans Pekey: Ajak Warga Kota Jayapura Hidup Hemat

Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey ketika berbincang dengan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Papua, Samuel Siriwa di sela-sela launching penyaluran cadangan beras Pemerintah tahap 2 di Gudang Bulog, Senin (11/9) pagi. Hans Palen/ceposonline

JAYAPURA– Harga pangan seperti bawang merah, bawah putih dan berbagai jenis beras dan cabai, minyak goreng dan telur dilaporkan rata-rata naik di pasar se-Indonesia.

Bahkan kini harga beras premium dan medium berbagai jenis mengalami kenaikkan di pertengahan bulan Agustus 2023 lalu.

Menyikapi hal ini Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey mengajak seluruh masyarakat di Kota Jayapura untuk merubah pola hidup mereka dengan hidup hemat.

“Kalau bisa ubah sedikit pola hidup kita, lakukan hidup hemat dalam berkonsumsi di dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Frans Pakey ketika ditemui ceposonline.com usai launching penyaluran cadangan beras Pemerintah tahap 2 di Gudang Bulog, Senin (11/9) pagi.

Baca Juga :  Ini Kabar Terbaru Nasib Ribuan Honorer K2 Kota Jayapura

Sementara itu peghematan yang dimaksud dirinya seperti mengurangi konsumsi berbagai jenis makanan seperti beras, sayur atau bumbu-bumbu masak agar jangan berlebihan.

“Kalau berlebihan itu membuat sampah atau bisa rugi karena tidak terpakai atau dimakan lalu dibuang begitu saja. Hemat itu baik dari sisi bahannya juga dari sisi uang atau anggaran untuk beli,” tegas Frans Pakey.

Frans Pekey juga mengimbau kepada warga di Kota Jayapura agar tetap mengonsumsi pangan lokal. “Jangan sampai ini dihilangkan karena sudah menganggap pangan lokal ini tidak membuat mereka kenyang dan sebagainya,” tuturnya.

“Di Papua ini lebih khusus di Kota Jayapura masih banyak tersedia pangan lokal seperti Sagu, Umbi-umbian, Jagung dan ikan yang berlimpah. Potensi yang ada ini tinggal dimanfaatkan saja dan diolah menjadi makanan pokok yang bergizi,” sambung Frans Pakey.

Lanjut Frans Pekey, dulunya para orang tua mereka lebih suka mengonsumsi pangan lokal, justru sebaliknya sekarang ini masyarakat lebih memilih beras sebagai makanan pokok mereka.
“Kita imbangi konsumsi beras dan pangan lokal. Kalau bisa konsumsi pangan lokal ini jangan ditinggalkan,” pintanya.

Baca Juga :  Constant Karma Diundang Sebagai Tenaga Ahli Ekternal WHO

Pada kesempatan ini, Frans Pekey mengimbau agar masyarakat di Kota Jayapura bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam atau membudidayakan tanaman pangan lokal dalam konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

Selain itu manfaatkan lahan yang kosong atau lahan tidur yang ada untuk menanam ubi-ubian, sayuran, jagung dan tanaman lainnya. Sehingga kebutuhan itu selalu terpenuhi dan tidak selalu bergantung beli di pasar.

“Kalau tidak bisa tanam padi bisa juga tanam jenis lainya seperti cabe, bawang, pisang dan tumbuhan lainya. Tentu hasilnya bisa kita konsumsi untuk peghematan dalam keluarga itu sendiri,” tandasnya. (*).






Reporter: Yohanes Palen

Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey ketika berbincang dengan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Papua, Samuel Siriwa di sela-sela launching penyaluran cadangan beras Pemerintah tahap 2 di Gudang Bulog, Senin (11/9) pagi. Hans Palen/ceposonline

JAYAPURA– Harga pangan seperti bawang merah, bawah putih dan berbagai jenis beras dan cabai, minyak goreng dan telur dilaporkan rata-rata naik di pasar se-Indonesia.

Bahkan kini harga beras premium dan medium berbagai jenis mengalami kenaikkan di pertengahan bulan Agustus 2023 lalu.

Menyikapi hal ini Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey mengajak seluruh masyarakat di Kota Jayapura untuk merubah pola hidup mereka dengan hidup hemat.

“Kalau bisa ubah sedikit pola hidup kita, lakukan hidup hemat dalam berkonsumsi di dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Frans Pakey ketika ditemui ceposonline.com usai launching penyaluran cadangan beras Pemerintah tahap 2 di Gudang Bulog, Senin (11/9) pagi.

Baca Juga :  Kapolda: Diduga Para Pelaku Biasa “Main” di Bandara 

Sementara itu peghematan yang dimaksud dirinya seperti mengurangi konsumsi berbagai jenis makanan seperti beras, sayur atau bumbu-bumbu masak agar jangan berlebihan.

“Kalau berlebihan itu membuat sampah atau bisa rugi karena tidak terpakai atau dimakan lalu dibuang begitu saja. Hemat itu baik dari sisi bahannya juga dari sisi uang atau anggaran untuk beli,” tegas Frans Pakey.

Frans Pekey juga mengimbau kepada warga di Kota Jayapura agar tetap mengonsumsi pangan lokal. “Jangan sampai ini dihilangkan karena sudah menganggap pangan lokal ini tidak membuat mereka kenyang dan sebagainya,” tuturnya.

“Di Papua ini lebih khusus di Kota Jayapura masih banyak tersedia pangan lokal seperti Sagu, Umbi-umbian, Jagung dan ikan yang berlimpah. Potensi yang ada ini tinggal dimanfaatkan saja dan diolah menjadi makanan pokok yang bergizi,” sambung Frans Pakey.

Lanjut Frans Pekey, dulunya para orang tua mereka lebih suka mengonsumsi pangan lokal, justru sebaliknya sekarang ini masyarakat lebih memilih beras sebagai makanan pokok mereka.
“Kita imbangi konsumsi beras dan pangan lokal. Kalau bisa konsumsi pangan lokal ini jangan ditinggalkan,” pintanya.

Baca Juga :  Nasdem Papua Bedah Rumah Warga yang Tak Layak Huni

Pada kesempatan ini, Frans Pekey mengimbau agar masyarakat di Kota Jayapura bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam atau membudidayakan tanaman pangan lokal dalam konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

Selain itu manfaatkan lahan yang kosong atau lahan tidur yang ada untuk menanam ubi-ubian, sayuran, jagung dan tanaman lainnya. Sehingga kebutuhan itu selalu terpenuhi dan tidak selalu bergantung beli di pasar.

“Kalau tidak bisa tanam padi bisa juga tanam jenis lainya seperti cabe, bawang, pisang dan tumbuhan lainya. Tentu hasilnya bisa kita konsumsi untuk peghematan dalam keluarga itu sendiri,” tandasnya. (*).






Reporter: Yohanes Palen

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru