Djoni Naa (robert Mboik Cepos)
JAYAPURA-Kota Jayapura tercatat masih banyak memiliki masyarakat yang belum bekerja atau pengangguran. Bahkan, sebagian besar dari pengangguran ini datang dari kalangan masyarakat yang nota bene mempunyai dasar pendidikan tinggi atau sarjana.
Kepala dinas tenaga kerja kota Jayapura, Djoni Naa mengungkap banyaknya pengangguran yang ada di kota Jayapura itu disebabkan karena sebagian besar lulusan sarjana tidak disertai dengan kompetensi keahlian.
“Jadi sebagian besar kampus, perguruan tinggi itu kan dia hanya menyiapkan SDM, SDM dari pengetahuan umum. Tapi kalau untuk keterampilannya kan belum tentu, belum berbicara sikap dan keterampilan. Itu kan hal yang sebenarnya harus dilatih dan mempersiapkan orang untuk kita bisa berubah mindset. Karena perguruan tinggi dengan pengetahuan yang umum yang dilakukannya lain juga kalau misalnya mereka sudah tamat, hanya mengharapkan jadi pegawai negeri,” ujar Djoni Naa, Senin (11/9).
Sampai saat ini, jumlah angka pengangguran di kota Jayapura berada di 10.523 orang. Yaitu dihitung dari 2021 sampai dengan pertengahan 2023.
Para pengangguran yang masih tercatat di database mencari kerja Dinas Tenaga Kerja kota Jayapura itu tidak saja tertarik kalangan lulusan sarjana tetapi juga ada dari SMA bahkan tamatan SMK yang merupakan lulusan siap kerja.
“Kita di kota Jayapura ini kan sifatnya heterogen dan ini kota transit. Semua orang pasti ada di sini dan kota Jayapura ini selain banyak yang bisa dikerjakan tetapi juga banyak penduduk baru lahir dan lapangan kerja yang tersedia juga sangat terbatas”imbuhnya. (*).
Reporter: Roberth Mboik
Djoni Naa (robert Mboik Cepos)
JAYAPURA-Kota Jayapura tercatat masih banyak memiliki masyarakat yang belum bekerja atau pengangguran. Bahkan, sebagian besar dari pengangguran ini datang dari kalangan masyarakat yang nota bene mempunyai dasar pendidikan tinggi atau sarjana.
Kepala dinas tenaga kerja kota Jayapura, Djoni Naa mengungkap banyaknya pengangguran yang ada di kota Jayapura itu disebabkan karena sebagian besar lulusan sarjana tidak disertai dengan kompetensi keahlian.
“Jadi sebagian besar kampus, perguruan tinggi itu kan dia hanya menyiapkan SDM, SDM dari pengetahuan umum. Tapi kalau untuk keterampilannya kan belum tentu, belum berbicara sikap dan keterampilan. Itu kan hal yang sebenarnya harus dilatih dan mempersiapkan orang untuk kita bisa berubah mindset. Karena perguruan tinggi dengan pengetahuan yang umum yang dilakukannya lain juga kalau misalnya mereka sudah tamat, hanya mengharapkan jadi pegawai negeri,” ujar Djoni Naa, Senin (11/9).
Sampai saat ini, jumlah angka pengangguran di kota Jayapura berada di 10.523 orang. Yaitu dihitung dari 2021 sampai dengan pertengahan 2023.
Para pengangguran yang masih tercatat di database mencari kerja Dinas Tenaga Kerja kota Jayapura itu tidak saja tertarik kalangan lulusan sarjana tetapi juga ada dari SMA bahkan tamatan SMK yang merupakan lulusan siap kerja.
“Kita di kota Jayapura ini kan sifatnya heterogen dan ini kota transit. Semua orang pasti ada di sini dan kota Jayapura ini selain banyak yang bisa dikerjakan tetapi juga banyak penduduk baru lahir dan lapangan kerja yang tersedia juga sangat terbatas”imbuhnya. (*).
Reporter: Roberth Mboik