Pj Walikota Jayapura, Frans Pekey didampingi Forkompimda Kota Jayapura, saat melakukan penanaman Padi Varietas Nutri Zinc di Koya Barat, Selasa (12/9). Robert Mboik Cepos
JAYAPURA– Dalam rangka mencegah inflasi dan kekurangan bahan pangan di Kota Jayapura, Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melakukan penanaman padi varietas Nutri Zinc di Muara Tami Koya Barat/Koya Timur, Selasa (12/9).
Kegiatan penanaman ini dihadiri langsung oleh penjabat Wali Kota Jayapura Dr. Frans Pekey bersama jajarannya, dan Forkompimda tingkat Provinsi Papua dan Kota Jayapura.
Kegiatan itu dilakukan dalam rangka pengendalian inflasi daerah tetapi juga dalam rangka menjaga ketahanan pangan di kota Jayapura.
Pj. Wali Kota Jayapura, Dr. Frans Pekey mengatakan, akibat situasi nasional hingga global saat ini, sehingga sedang terjadi ketidaknyamanan akibat keterbatasan ketersediaan bahan pangan.
Hal Ini disebabkan karena adanya faktor iklim El Nino, berdampak pada terjadinya musim kemarau. Sehingga beberapa daerah produksi terjadi penurunan hasil pangan kemudian berpengaruh terhadap distribusi pangan ke daerah-daerah.
Di wilayah kota Jayapura, pemerintah telah menyediakan lahan untuk pertanian kering dan basah di wilayah koya Timur dan Koya Barat.
Setidaknya, untuk saat ini ada sekitar 10 hektar untuk ditanami padi. Namun pemerintah Kota Jayapura menargetkan garapan lahan untuk pertanian mencapai 300 hektar.
“Dinas Pertanian ketahanan pangan kita terus dorong untuk bagaimana membina para petani yang ada di Distrik Muara Tami ini. Supaya terus meningkatkan kualitasnya, meningkatkan produksinya dengan mengelola lahan pertanian yang ad”kata Frans Pekey, Selasa (12/9).
Dalam rangka itu, kegiatan penanaman padi yang dilakukan oleh pemerintah Kota Jayapura itu dilakukan selain untuk pemenuhan ketahanan pangan tetapi juga ada hubungannya dengan pengendalian inflasi di Kota Jayapura.
“Kita melakukan penanaman padi padi varietas nutri zinc,” katanya lagi.
Karena itu dia berharap, pengelolaan lahan pertanian itu tidak sebatas pada yang dikerjakan saat ini tetapi terus dimaksimalkan lahan-lahan tidur yang masih tersedia untuk pertanian. (*)
