JAYAPURA – Aparat kepolisian Polresta Jayapura nampaknya tak main – main untuk mengubah citra lokasi Argapura Pantai atau yang akrab disebut Kampung Vietnam. Berbagai upaya sudah dilakukan sebelum – sebelumnya, namun tetap saja minim perubahan hingga tahun ini Polresta kembali masuk untuk memastikan bahwa lokasi yang kerap terjadi keributan ini bisa berubah menjadi lebih baik.
“Memang butuh keseriusan dan saya memang sampaikan bahwa Kampung Argapura Pantai atau Kampung Vietnam ini tidak bisa hanya ditangani oleh polisi semata tapi semua komponen perlu mengambil bagian mulai dari adat, tokoh masyarakat, dinas social, dinas kesehatan, BNN, paguyuban dan lainnya sebab disini peredaran ganja cukup tinggi,” kata Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Victor Mackbon melalui ponselnya Ahad (17/9) pekan kemarin.
Ia menyatakan bahwa polisi tidak bisa tinggal diam sehingga dan terus berupaya secara konsisten dan berkelanjutan agar lokasi Kampung Vietnam bisa bebas narkoba bahkan bisa menjadi contoh untuk wilayah lainnya. “Saya bilang ke Sat Narkoba dan yang lain untuk membentuk posko. Posko ini menjadi posko bersama dan bukan hanya polisi jadi semua harus ambil bagian sebab banyak masyarakat terganggu dengan penyakit masyarakat,” tambahnya.
Posko gabungan ini juga akan melibatkan aparat kelurahan maupun distrik termasuk BNN juga harus ikutan. Posko KATA Kapolres menjadi penting sebab jika menangani dari jauh makan tidak akan menuntaskan. “Kalau hanya datang pergi masyarakatnya mau ngomong sama siapa. Kalau ada posko maka nanti masyarakat langsung menyampaikan kepada pihak yang dituju. Posko ini juga merupakan aspirasi dari tokoh – tokoh di Kampung Vietnam dimana ditunjukkan dengan memberikan lokasi,” bebernya.
Setelah terbentuk posko dikatakan nantinya polisi mulai melakukan riset apakah narkoba ini hanya karena masalah social, atau masalah kesejahteraan sehingga ketika telah diketahui awal persoalannya paling tidak langkah yang diambil berikutnya bisa tepat sasaran.
“Kami akan terus dimana setiap tiga bulan kami akan cek. Data awal kami minta siapa yang terkontaminasi, usia yang terpapar narkoba bahkan sampai agamanya sehingga dari latar belakang ini berikutnya dicari formula yang tepat,” tutup Kapolresta. (ade/tri)
Reporter: Abdel Gamel Nasser
JAYAPURA – Aparat kepolisian Polresta Jayapura nampaknya tak main – main untuk mengubah citra lokasi Argapura Pantai atau yang akrab disebut Kampung Vietnam. Berbagai upaya sudah dilakukan sebelum – sebelumnya, namun tetap saja minim perubahan hingga tahun ini Polresta kembali masuk untuk memastikan bahwa lokasi yang kerap terjadi keributan ini bisa berubah menjadi lebih baik.
“Memang butuh keseriusan dan saya memang sampaikan bahwa Kampung Argapura Pantai atau Kampung Vietnam ini tidak bisa hanya ditangani oleh polisi semata tapi semua komponen perlu mengambil bagian mulai dari adat, tokoh masyarakat, dinas social, dinas kesehatan, BNN, paguyuban dan lainnya sebab disini peredaran ganja cukup tinggi,” kata Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Victor Mackbon melalui ponselnya Ahad (17/9) pekan kemarin.
Ia menyatakan bahwa polisi tidak bisa tinggal diam sehingga dan terus berupaya secara konsisten dan berkelanjutan agar lokasi Kampung Vietnam bisa bebas narkoba bahkan bisa menjadi contoh untuk wilayah lainnya. “Saya bilang ke Sat Narkoba dan yang lain untuk membentuk posko. Posko ini menjadi posko bersama dan bukan hanya polisi jadi semua harus ambil bagian sebab banyak masyarakat terganggu dengan penyakit masyarakat,” tambahnya.
Posko gabungan ini juga akan melibatkan aparat kelurahan maupun distrik termasuk BNN juga harus ikutan. Posko KATA Kapolres menjadi penting sebab jika menangani dari jauh makan tidak akan menuntaskan. “Kalau hanya datang pergi masyarakatnya mau ngomong sama siapa. Kalau ada posko maka nanti masyarakat langsung menyampaikan kepada pihak yang dituju. Posko ini juga merupakan aspirasi dari tokoh – tokoh di Kampung Vietnam dimana ditunjukkan dengan memberikan lokasi,” bebernya.
Setelah terbentuk posko dikatakan nantinya polisi mulai melakukan riset apakah narkoba ini hanya karena masalah social, atau masalah kesejahteraan sehingga ketika telah diketahui awal persoalannya paling tidak langkah yang diambil berikutnya bisa tepat sasaran.
“Kami akan terus dimana setiap tiga bulan kami akan cek. Data awal kami minta siapa yang terkontaminasi, usia yang terpapar narkoba bahkan sampai agamanya sehingga dari latar belakang ini berikutnya dicari formula yang tepat,” tutup Kapolresta. (ade/tri)
Reporter: Abdel Gamel Nasser