JAYAPURA-Cuaca di Kota Jayapura belakangan ini tidak menentu, dimana siang hari biasanya cuaca terasa panas, namun menjelang malam terjadi hujan deras dan kadang disertai dengan angin kencang dan berpotensi banjir.
Terkait dengan kondisi cuaca ini, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Yustus Rumakiek,S.Si, mengimbau kepada warga Kota Jayapura dan sekitarnya untuk bisa selalu mengupadate informasi cuaca yang secara resmi disampaikan BMKG melalui media sosial yang ada.
“Masyarakat dihimbau untuk selalu memperbaharui informasi cuaca melalui media sosial Info BMKG Papua (Facebook, twitter, Intstagram, Whatsapp, Telegram), aplikasi Info BMKG, atau dapat menghubungi UPT BMKG terdekat,” ungkapnya, Senin (18/9).
Lanjut dia, Prospek cuaca sepekan ke depan untuk Papua secara umum pada tanggal 18 – 20 September 2023, cuaca secara umum cerah berawan dengan potensi hujan sedang hingga lebat di Biak Numfor, Supiori, Waropen, Yapen, Mamberamo Raya, Wilayah Pegunungan Tengah Papua dan kabupaten Asmat.
Sementara itu, untuk tanggal 21-24 September 2023, cuaca secara umum cerah berawan-berawan dengan potensi hujan sedang hingga lebat di Kota Jayapura, Sarmi, Supiori, Kabupaten Jayapura, Keerom, Pegunungan Tengah dan Boven Digoel.
Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam beraktivitas. Untuk wilayah yang mengalami curah hujan rendah agar tidak melakukan kegiatan pembakaran lahan secara konvensional, yang dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
Sedangkan, untuk wilayah yang masih mengalami curah hujan tinggi, agar Tetap berhati-hati dalam beraktivitas, perhatikan kondisi lingkungan tempat tinggal, saluran air, pohon-pohon tinggi, juga untuk masyarakat yang bertempat tinggi di wilayah bantaran sungai ataupun kaki gunung/perbukitan agar juga dapat meningkatkan kewaspadaannya akan potensi banjir, banjir bandang, tanah longsor dan pohon tumbang, dan lain-lain.
“Untuk wilayah Kota Jayapura, trend kejadian hujan juga umumnya mulai meningkat pada bulan Oktober hingga memasuki puncak musim hujan di awal tahun 2024″ kata Yustus Rumakiek. (roy/tri)