JAYAPURA – Hasil pertemuan yang dilakukan DPRD Kota Jayapura dengan pihak Bulog Papua mendapati kejelasan soal stok bahan makanan khususnya beras dan gula saat Ramadhan maupun pasca Ramadhan dipastikan aman. Bahkan stok beras dan gula diprediksi bisa untuk memenuhi kebutuhan hingga 4 bulan ke depan. Namun disini DPRD yang dipimpin oleh Wakil Ketua, Jhon Betaubun juga meminta agar pihak bulog menyiapkan beras karungan dalam ukuran lebih kecil.
Pasalnya kata Jhon tidak semua masyarakat bisa membeli beras dengan ukuran 50 Kg maupun 25 Kg. Jangkauan ekonomi masyarakat khususnya di Jayapura menurutnya maksimal di kelas 25 Kg sehingga ia meminta agar Bulog menyiapkan penjualan beras karungan dalam ukuran 5 Kg, 10 Kg dan 15 Kg. “Kami melakukan koordinasi menyambut bulan suci Ramadhan termasuk situasi Covid 19 dan kami ingin memastikan 9 Bapok aman. Kami minta beras karungan dibuat lebih kecil dan harganya lebih murah agar terjangkau,” kata Jhon Betaubun di gudang Dolog, Tasangka, Rabu (22/4).
Pertemuan ini berlangsung singkat dimana setelah mendengarkan penjelasan, para anggota DPRD lagsung balik kanan. Dari penjelasan yang disampaikan pimpinan wilayah Perum Bulog Provinsi Papua, Sopran Kenedi menjelaskan bahwa saat ini Bulog memiliki stok beras saat ini ada 23.900 ton dan yang dalam perjalanan ke Jayapura sebanyak 4000 ton dan penyaluran rutin di Bulog berjumlah 6000 ton lebih sehingga jika ditotal maka Bulog masih bisa memenuhi kebutuhan beras untuk 4 bulan ke depan.
Sedangkan untuk beras ada tambahan dari Kabupaten Blora sebanyak 350 ton dan 100 ton dari Jakarta. Pihak Bulog sendiri mengangendakan akan menyebar hingga ke tingkat rumah tangga lewat outlet. “Kami akan manfaatkan rumah pangan, toko tani, agen perbankan dan lainnya sehingga masyarakat disekitar bisa membeli ke agen tanpa harus ke pasar karena itu tidak mendukung social dan physical distancing kalau berkumpul di pasar,” beber Sopran. Pihaknya juga tak keberatan dengan permintaan DPRD yang berharap ada paket penjualan yang lebih kecil. Dijelaskan bahwa untuk beras 10 Kg diberi harga Rp 105 ribu sedangkan kelas premium 5 Kg seharga Rp 60 ribu. (ade/wen)
JAYAPURA – Hasil pertemuan yang dilakukan DPRD Kota Jayapura dengan pihak Bulog Papua mendapati kejelasan soal stok bahan makanan khususnya beras dan gula saat Ramadhan maupun pasca Ramadhan dipastikan aman. Bahkan stok beras dan gula diprediksi bisa untuk memenuhi kebutuhan hingga 4 bulan ke depan. Namun disini DPRD yang dipimpin oleh Wakil Ketua, Jhon Betaubun juga meminta agar pihak bulog menyiapkan beras karungan dalam ukuran lebih kecil.
Pasalnya kata Jhon tidak semua masyarakat bisa membeli beras dengan ukuran 50 Kg maupun 25 Kg. Jangkauan ekonomi masyarakat khususnya di Jayapura menurutnya maksimal di kelas 25 Kg sehingga ia meminta agar Bulog menyiapkan penjualan beras karungan dalam ukuran 5 Kg, 10 Kg dan 15 Kg. “Kami melakukan koordinasi menyambut bulan suci Ramadhan termasuk situasi Covid 19 dan kami ingin memastikan 9 Bapok aman. Kami minta beras karungan dibuat lebih kecil dan harganya lebih murah agar terjangkau,” kata Jhon Betaubun di gudang Dolog, Tasangka, Rabu (22/4).
Pertemuan ini berlangsung singkat dimana setelah mendengarkan penjelasan, para anggota DPRD lagsung balik kanan. Dari penjelasan yang disampaikan pimpinan wilayah Perum Bulog Provinsi Papua, Sopran Kenedi menjelaskan bahwa saat ini Bulog memiliki stok beras saat ini ada 23.900 ton dan yang dalam perjalanan ke Jayapura sebanyak 4000 ton dan penyaluran rutin di Bulog berjumlah 6000 ton lebih sehingga jika ditotal maka Bulog masih bisa memenuhi kebutuhan beras untuk 4 bulan ke depan.
Sedangkan untuk beras ada tambahan dari Kabupaten Blora sebanyak 350 ton dan 100 ton dari Jakarta. Pihak Bulog sendiri mengangendakan akan menyebar hingga ke tingkat rumah tangga lewat outlet. “Kami akan manfaatkan rumah pangan, toko tani, agen perbankan dan lainnya sehingga masyarakat disekitar bisa membeli ke agen tanpa harus ke pasar karena itu tidak mendukung social dan physical distancing kalau berkumpul di pasar,” beber Sopran. Pihaknya juga tak keberatan dengan permintaan DPRD yang berharap ada paket penjualan yang lebih kecil. Dijelaskan bahwa untuk beras 10 Kg diberi harga Rp 105 ribu sedangkan kelas premium 5 Kg seharga Rp 60 ribu. (ade/wen)
