JAYAPURA-Desakan sejumlah pihak kepada Pemkot dalam hal ini Wali Kota Jayapura untuk segera mengusulkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) serta mengikuti anjuran dari Pemprov Papua untuk menutup semua tempat usaha pukul 14.00 WIT nampaknya tak diindahkan.
Ya, Pemkot Jayapura punya pertimbangan sendiri, dan keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan dan perhitungan yang cermat alias tidak gegabah mengikuti usulan atau desakan dari berbagai pihak.
Wali Kota Jayapura Dr.Benhur Tomi Mano, MM.,mengatakan, Pemerintah Kota Jayapura belum bisa mengikuti kebijakan Pemprov Papua dalam melakukan pembatasan kegiatan hingga pukul 14.00 WIT karena salah satunya mempertimbangkan jumlah penduduknya Kota Jayapura yang padat, jika dilakukan pembatasan kegiatan sampai jam 2 siang tentu akan semakin membuat panik orang dan perekonomian malah semakin parah, karena banyak pekerja informal dan formal tidak bisa maksimal, sehingga akan berdampak sosial, ekonomian, dan keamanan.
Untuk itu, Wali Kota tetap memperhitungkan batas kegiatan tetap dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore sudah ideal dan manusiawi, tinggal pengawasan ketat dengan instruksi wali kota yang harus bisa dijalankan.
” Kota ini padat, jangan buat panik, takut, khawatir, panic buying, kami akan lebih ketat lagi di lapangan yang tahu kondisi kota, aktivitas kota itu saya, tinggal kesadaran masyarakat, sekarang kita telah tetapkan belanja online, mari kita perang melawan Corona ikut protokol kesehatan,”jelasnya, Kamis (23/4).
Wali Kota menegaskan, warga Kota Jayapura juga diwajibkan menggunakan masker, untuk menghindari penyebaran Covid-19 dan Pemkot akan membagikan 50 ribu masker kepada warga yang saat ini masih dalam pemesanan, jika sudah datang dan dibagikan maka bagi masyarakat yang aktivitas di luar rumah tidak menggunakan masker tetap akan ada tindakan tegas. (dil/wen)
