JAYAPURA – Dinas Kesehetan Provinsi Papua, akui Hepatitis Akut merupakan penyakit yang cukup berbahaya dalam menyerang anak-anak. Menurut dr. Aaron Rumainum, M.Kes., Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, sejak pertama kali ditemukan pertama kali di Indonesia, hepatitis akut sendiri sudah menelan korban.
“Meski di Papua belum ada gejala yang dicurigakan, namun penyakit Hepatitis Akut ini patut untuk diwaspadai, kami juga mengimbau kepada masyarakat ketika mendapatkan gejala yakni anak-anak mengalami mual, muntah sebaiknya dibawa langsung ke rumah sakit untuk diperiksa,” ungkap dokter Aaron, Senin (22/5) kemarin.
Diakuinya, berdasarkan data yang pihaknya terima sampai dengan 10 Mei 2022, di Indonesia sebanyak 15 kasus Hepatitis Akut yang meninggal dan rata-rata pasien yang meninggal merupakan anak-anak yang belum divaksin. “Mengingat penyebarannya melalui makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh, melalui mulut untuk itu menjaga kebersihan harus dilakukan baik dari rumah masing-masing, mencuci tangan sebelum makan, tidak jajan sembarangan, orang tua harus memperhatikan anaknya dengan baik,” tambahnya.
Lanjutnya, dari pasien yang meninggal di luar Papua ini ada juga yang teridentifikasi terkena Covid-19 dan Hepatitis bersamaan. Untuk itu sangat penting diharapkan agar tetap menggunakan masker, cuci tangan jaga jarak harus dilakukan. “Kalau menemukan gejala, kami anjurkan untuk segera melakukan pemeriksaan, intinya jaga kebersihan, itu sangat penting karena jangan sampai hepatitis menjadi wabah baru yang melanda kita selain Covid,” pungkasnya. (ana/tri)