Maria Yuvita Gobay. (Mboik/cepos)
JAYAPURA- Kesadaran orang tua sangat dibutuhkan terutama mereka yang memiliki anak bayi dan balita dalam untuk mengikuti kegiatan pelayanan Posyandu yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dan juga kader-kader PKK di seluruh tempat Posyandu di kota Jayapura.
Ketua PKK Kota Jayapura, Maria Yuvita Gobay mengaku, berdasarkan data yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kota Jayapura hingga saat ini jumlah masyarakat yang mengalami stunting di kota Jayapura masih sangat tinggi. Meski data rincinya tidak disebutkan, namun menurutnya persoalan ini menjadi perhatian serius yang dilakukan oleh PKK Kota Jayapura.
“Karena berdasarkan data yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan kita punya angka stunting itu masih tinggi. Sementara target bayi sekitar 25.000 bayi, tetapi kita belum sampai 25.000” ujarnya, Kamis (25/5).
Dikatakan, dalam pencegahan stunting Bagaimana keterlibatan seorang kader untuk dapat melayani dengan baik terutama pada saat pelayanan posyandu. Dalam kegiatan pelayanan posyandu ini bagaimana kader dapat mempengaruhi warga atau masyarakat untuk membawa anaknya ke posyandu.
“Saya juga tidak heran kalau angka stunting itu masih tinggi di Kota Jayapura, artinya masih ada orang tua yang belum membawa anaknya ke Posyandu, sehingga belum terdeteksi atau belum mendapatkan pelayanan kesehatan, minimal pelayanan kesehatan dasar,” pungkasnya. (roy).
Maria Yuvita Gobay. (Mboik/cepos)
JAYAPURA- Kesadaran orang tua sangat dibutuhkan terutama mereka yang memiliki anak bayi dan balita dalam untuk mengikuti kegiatan pelayanan Posyandu yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dan juga kader-kader PKK di seluruh tempat Posyandu di kota Jayapura.
Ketua PKK Kota Jayapura, Maria Yuvita Gobay mengaku, berdasarkan data yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kota Jayapura hingga saat ini jumlah masyarakat yang mengalami stunting di kota Jayapura masih sangat tinggi. Meski data rincinya tidak disebutkan, namun menurutnya persoalan ini menjadi perhatian serius yang dilakukan oleh PKK Kota Jayapura.
“Karena berdasarkan data yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan kita punya angka stunting itu masih tinggi. Sementara target bayi sekitar 25.000 bayi, tetapi kita belum sampai 25.000” ujarnya, Kamis (25/5).
Dikatakan, dalam pencegahan stunting Bagaimana keterlibatan seorang kader untuk dapat melayani dengan baik terutama pada saat pelayanan posyandu. Dalam kegiatan pelayanan posyandu ini bagaimana kader dapat mempengaruhi warga atau masyarakat untuk membawa anaknya ke posyandu.
“Saya juga tidak heran kalau angka stunting itu masih tinggi di Kota Jayapura, artinya masih ada orang tua yang belum membawa anaknya ke Posyandu, sehingga belum terdeteksi atau belum mendapatkan pelayanan kesehatan, minimal pelayanan kesehatan dasar,” pungkasnya. (roy).
