SERAHKAN BANTUAN: Bupati Puncak Willem Wandik, SE., M.Si., menyerahkan bantuan Sembako kepada mahasiswa dan pelajar asal Puncak yang dipusatkan di Asrama Mahasiswa Damal, di Perumnas I Waena, Jumat (3/4) kemarin.
U ntuk Atasi Dampak Ekonomi dan Sosial Covid-19
JAYAPURA-Bupati Puncak, Willem Wandik, SE., M.Si, meminta kepada pemerintah pusat, khususnya Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk segera mentransfer dana Otonomi khusus (Otsus) Tahun 2020 ke Provinsi Papua, agar dana tersebut bisa ditransfer ke kabupaten dan kota di Provinsi Papua.
Pasalnya, dana Otsus ini menurut Willem Wandik, bisa digunakan pemerintah daerah membantu masyarakat mengatasi dampak ekonomi dan sosial akibat karantina daerah sejak wabah Corona atau Covid-19 merebak di Papua.
Harapan ini disampaikan Bupati Willem Wandik disela-sela bantuan Sembako untuk sembilan asrama komunitas mahasiswa dan pelajar asal Kabupaten Puncak, yang dipusatkan di Asrama mahasiswa Damal, di Perumnas I Waena, Jumat (3/4) kemarin.
“Sampai bulan ini, transfer dana Otsus belum juga dilakukan oleh pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Dengan adanya wabah Covid-19, kami meminta dengan hormat dan penuh kasih kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani, agar berkenan memberikan kebijakan khusus, untuk bisa secepatnya transfer dana Otsus, agar ada penangan kepada orang Papua,” ungkapnya dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Jumat (3/4).
Bupati Willem Wandik mengaku sangat memahami aturan mengenai transfer dana Otsus. Namun dalam kondisi saat ini dimana virus Corona sedang membuat panik seluruh rakyat Papua. Dimana pemerintah daerah sedang melakukan karantina daerah masing-masing dan masyarakat Papua juga lebih memilih di rumah saja.
Hal ini menurutnya akan berpengaruh terhadap kondisi ekonomi dan sosial masyarakat Papua.
Untuk itu, pihaknya berharap pemerintah pusat memberikan kebijakan mempercepat transfer dana Otsus. Sebab dana ini bisa digunakan pemerintah daerah membantu menangani kondisi sosial ekonomi masyarakat Papua saat ini.
Termasuk mengatasi masalah kesehatan, pengadaan alat kesehatan, masker dan lain sebagainya. Bahkan jika memungkin, dana Otsus ini bisa dibagikan secara tunai ke masyarakat Papua agar bisa digunakan memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat.
“Jika memukinkan kita bisa memberikan bantuan langsung tunai kepada masyarakat. Ketimbang uang ini kita save untuk kegiatan, sementara ada nyawa manusia orang Papua yang meninggal. Termasuk ancaman gejolak ekonomi dan sosial yang akan menimbulkan persoalan baru. Justru negara akan sulit untuk mengendalikan jika ini terjadi,” ujarnya.
Lanjut Bupati Willem Wamdik, dana Otsus merupakan uang untuk rakyat Papua dan saat ini rakyat Papua sedang dilanda persoalan ekonomi dampak dari merebaknya virus Corona. Oleh sebab itu, dana Otsus sebagai salah satu instrumen khusus untuk penanganan orang asli Papua, sangat perlu ditransfer secepatnya untuk atas persoalan orang Papua.
“Uang kita bisa cari selama kita masih bernafas. Tapi nyawa orang Papua sangat berharga. Lebih baik kita selamatkan nyawa orang asli Papua dan kita bisa cegah dampak sosial ekonomi secepatnya dan itu jauh lebih baik. Untuk itu, saya sangat berharap transfer dana Otsus bisa dipercepat. Karena kondisi ini tentu akan berlangsung lama, sementara APBD kita terbatas,” tandasnya.
Meski dana Otsus belum juga ditransfer, namun khusus untuk penanganan virus Corona, pihaknya juga sudah membentuk Gugus Tugas Penanganan virus Corona di Puncak. Bahkan dana dari APBD juga sudah dikucurkan untuk pengadaan masker maupun cairan penyemprot antiseptik di Kabupaten Puncak. “Puji Tuhan sampai saat ini, Kabupaten Puncak masih bebas dari virus Corona,” tambahnya.
Sementara itu, sejak Jumat (3/4) kemarin Bupati Willem Wandik juga membagikan sembilan ton beras dan bahan pokok lainnya. Seperti minyak goreng, gula, kopi dan mie instan untuk sembilan asrama khususnya mahasiswa dan pelajar asal Kabupaten Puncak yang berada di kota studi Jayapura.
Pembagian tersebut, dipusatkan di Asrama Damal Perumnas I Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura. Selain asrama mahasiswa dan pelajar Kabupaten Puncak, bantuan juga diberikan untuk Asrama Tolikara di Jalan Yoka, Distrik Heram.
Saat membagikan Sembako, Bupati Willem Wandik dalam arahannya meminta mahasiswa dan pelajar asal Puncak agar mengurangi kegiatan di luar yang tidak penting. Dirinya meminta mahasiswa dan pelajar berada di dalam asrama, serta rajin mencuci tangan dan berolahraga. Termasuk menggunakan masker apabila terpaksa berada di luar rumah.
“Kita bantu sembako untuk membantu ekonomi adik-adik mahasiswa selama masa karantina daerah diberlakukan. Agar selama wabah virus Corona ini, mereka tetap bisa tenang dan bertahan dalam asrama atau rumah. Pembagian ini untuk masing-masing asrama mendapat satu ton beras dan ada juga gula serta dan kopi. Sementara yang di luar kota Jayapura yaitu di Manowkari, Jawa dan Bali, kami hanya kirim uang. Mereka sendiri yang akan beli Sembako,” pungkasnya. (Diskominfo Kabupaten Puncak/isak/nat)