WAMENA- Ketidaksesuaian data keuangan dalam penanggulanagan Covid -19 Di Kabupaten Yalimo menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat. Sebab, para pejabat daerah menyampaikan data angka yang berbeda –beda, sehingga anggaran ini dinilai sebagai pembohongan Publik.
Menurut tokoh masyarakat Kabupaten Yalimo Yanes Alitnoe, beberapa waktu lalu Sekda Yalimo bertemu dengan Sekda Jayawijaya dan membicarakan masalah Yalimo. Dimana Sekda Yalimo menyatakan untuk penanganan Covid -19 Rp 20 Miliar, kemudian ada pertemuan Pemda Yalimo dengan Tim relawan Covid Lapago, Kepala Badan Keuangan menyatakan anggaran yang disiapkan Rp 13 Miliar dan yang disampaikan oleh Ketua Sementara DPRD Yalimo Rp 20 Miliar.
“Data ini sebenarnya rancu mana yang harus dipercaya, sehingga kami merasa ini adalah pembohongan publik, dan kami menilai jika penyampaian ini tidak disertai dengan kepastian anggaran yang dikeluarkan untuk penanggulangan Covid -19 di Yalimo,”tegasnya jumat (24/4) kemarin.
Ia juga sangat menyayangkan pernyataan DPRD Yalimo yang menyatakan pemerintah daerah lambat dalam melakukan penanggulangan virus corona di Kabupaten Yalimo. Justru menurutnya, fungsi DPRD Yalimo juga tidak berjalan dengan baik hingga saat ini. Ia juga menanyakan sejak kapan mereka DPRD Yalimo melakukan rapat Koordinasi dengan Pemda.
“Kami merasa 25 anggota DPRD Yalimo juga diam 1000 bahasa sampai dengan saat ini, kemudian pelantikan anggota DPRD itu dilakukan pada 5 Desember tahun lalu, namun sampai hari ini alat kelengkapannya belum terbentuk, bahkan masih menggunakan ketua Sementara, kapan ada pelantikan ketua yang devinitif,”beber Alitnoe. (jo/tri)