MERAUKE-Hingga saat ini, pihak RSUD Merauke belum berhasil memperoleh catridge Test Cepat Molekuler (TCM) sehingga pemeriksaan lewat TCM belum bisa dilakukan. Direktur RSUD Merauke dr. Yenny Mahuze mengaku jika sekarang ini sulit mendapatkan cartridge di pasaran.
“Untuk mendapatkan cartridge TCM sudah agak sulit sekarang. Apalagi, kita turun dari kemarin dari PPKM level 4 ke level 3. Kalau level 4 kemarin, kita masih sedikit diprioritaskan untuk mendapatkan cartridge tersebut,” jelasnya.
Sementara untuk alat PCR yang sebelumnya rusak, Yenny Mahuze menjelaskan bahwa alat PCR yang rusak sudah diperbaiki. “Monitornya yang rusak. Mungkin pengaruhnya karena dipakai terus atau karena pada saat pengiriman ke sini. Tapi sudah selesai diperbaiki sekitar 1 minggu lalu,” jelasnya.
Meski alat PCR sudah diperbaiki dan telah difungsikan, namun menurut Yenny Mahuze, pemeriksaan lewat TCM tersebut tetap dibutuhkan. Pasalnya, untuk pemeriksaan TCM membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama, yakni sekitar 2 jam hasilnya sudah bisa keluar.
Disamping itu, sampel yang diperiksa bisa sedikit. Sedangkan untuk PCR, waktu running atau pemeriksaan membutuhkan waktu cukup lama yakni sekitar 8-10 jam baru hasilnya keluar. “Kalau sore diperiksa, besok baru kita tahu hasilnya. Sementara ada sampel swab yang harus segera diketahui hasilnya. Misalnya ada pasien yang dicurigai terpapar Covid, maka itu dapat dilakukan pemeriksaan dengan cepat lewat TCM,” katanya.
Yenny juga menambahkan bahwa saat ini sudah mulai ada penurunan pasien Covid yang dirawat di RSUD Merauke. ‘’Kecuali yang dirawat di IGD belum ada pengurangan. Tapi secara keseluruhan, sudah mulai penurunan. Kemarin, ada 9 yang pulang,” tandasnya.
Diketahui, pasien Covid yang dirawat di RSuD Merauke dikhususkan bagi pasien Covid dengan gejala sedang dan berat. Sementara pasien Covid gejala ringan atau tanpa gejala isolasi mandiri di rumah masing-masing dan jika tidak memungkin untuk isolasi di rumahnya maka menjalani isolasi secara terpusat di Hotel Akat dan Hotel Ermasu Merauke. (ulo/tri)
RSUD Merauke Kesulitan Dapatkan Cartridge TCM

MERAUKE-Hingga saat ini, pihak RSUD Merauke belum berhasil memperoleh catridge Test Cepat Molekuler (TCM) sehingga pemeriksaan lewat TCM belum bisa dilakukan. Direktur RSUD Merauke dr. Yenny Mahuze mengaku jika sekarang ini sulit mendapatkan cartridge di pasaran.
“Untuk mendapatkan cartridge TCM sudah agak sulit sekarang. Apalagi, kita turun dari kemarin dari PPKM level 4 ke level 3. Kalau level 4 kemarin, kita masih sedikit diprioritaskan untuk mendapatkan cartridge tersebut,” jelasnya.
Sementara untuk alat PCR yang sebelumnya rusak, Yenny Mahuze menjelaskan bahwa alat PCR yang rusak sudah diperbaiki. “Monitornya yang rusak. Mungkin pengaruhnya karena dipakai terus atau karena pada saat pengiriman ke sini. Tapi sudah selesai diperbaiki sekitar 1 minggu lalu,” jelasnya.
Meski alat PCR sudah diperbaiki dan telah difungsikan, namun menurut Yenny Mahuze, pemeriksaan lewat TCM tersebut tetap dibutuhkan. Pasalnya, untuk pemeriksaan TCM membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama, yakni sekitar 2 jam hasilnya sudah bisa keluar.
Disamping itu, sampel yang diperiksa bisa sedikit. Sedangkan untuk PCR, waktu running atau pemeriksaan membutuhkan waktu cukup lama yakni sekitar 8-10 jam baru hasilnya keluar. “Kalau sore diperiksa, besok baru kita tahu hasilnya. Sementara ada sampel swab yang harus segera diketahui hasilnya. Misalnya ada pasien yang dicurigai terpapar Covid, maka itu dapat dilakukan pemeriksaan dengan cepat lewat TCM,” katanya.
Yenny juga menambahkan bahwa saat ini sudah mulai ada penurunan pasien Covid yang dirawat di RSUD Merauke. ‘’Kecuali yang dirawat di IGD belum ada pengurangan. Tapi secara keseluruhan, sudah mulai penurunan. Kemarin, ada 9 yang pulang,” tandasnya.
Diketahui, pasien Covid yang dirawat di RSuD Merauke dikhususkan bagi pasien Covid dengan gejala sedang dan berat. Sementara pasien Covid gejala ringan atau tanpa gejala isolasi mandiri di rumah masing-masing dan jika tidak memungkin untuk isolasi di rumahnya maka menjalani isolasi secara terpusat di Hotel Akat dan Hotel Ermasu Merauke. (ulo/tri)