Banjir di depan Saga Kemiri Sentani saat hujan deras, Sabtu (9/11/2023). Saat ini Dinas PUPR Kabupaten Jayapura dengan Balai Jalan Nasional sudah membagi kewenangannya dalam mengerjakan masalah banjir itu. (Priyadi/Ceposonoline.com)
SENTANI-Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Jayapura, Alpius Toam mengatakan penanganan masalah banjir yang sering terjadi di depan jalan Saga Kemiri, Sentani, Kabupaten Jayapura, memang sampai sekarang belum tuntas. Tapi Dinas PUPR Kabupaten Jayapura saat ini sedang berupa mengatasinya dengan Balai Jalan Nasional dengan membagi tugas masing-masing.
Alpius menjelaskan, untuk tugas Dinas PUPR Kabupaten Jayapura dalam penanganan banjir di depan Saga kemiri dengan melakukan perbaikan drainase yang ada di kanan kiri sepanjang 100 meter dari badan jalan utama, seperti memperdalam dan memperlebar drainase di dekat Kantor Pengadilan Agama Sentani sampai pasar baru.
Sedangkan, Balai Jalan Nasional mengatasi banjir depan Saga Kemiri dilakukan dengan cara peninggian jalan dan penanganan drainase di depan jalan utama.
“Kami sudah diskusikan dalam mengatasi permasalahan, karena ada dua kewenangan dalam mengatasi banjir di depan Saga Kemiri, untuk tugas Balai Jalan Nasional mereka akan mengerjakan bagian badan jalan, kami kabupaten mengerjakan 100 meter di luar dari kanan kiri jalan itu sudah kami tangani,”katanya, Senin (11/9).
Diakui, saat ini Dinas PUPR Kabupaten mulai menangani drainase dari luar pagar Kantor Pengadilan Agama Sentani sampai di sungai pasar baru, dan sudah on progress dimana drainase di per lebar dan di perdalam supaya aliran air bisa lancar.
“Yang kami kerjakan ada di belakang dalam pembenahan drainase dan balai jalan nasional akan mengerjakan di bagian depan dengan menaikkan jalan sama seperti di jalan sosial serta drainase bagian depan diperbaiki supaya air lancar,” jelasnya.
Sedangkan, untuk masalah banjir di pertigaan jalan sosial, kata Alpius Toam, permasalahannya adalah karena sedimen material dan sampah yang sering terbawa air saat hujan, maka solusinya harus dibuatkan suatu bok (kotak) penampungan material atau sampah.
Sebab, biasanya sedimen material dan sampah terbawa dari air sungai, namun jika dibuatkan kotak untuk penahan sedimen material dan sampah, maka air tidak akan meluap ke jalan sehingga kotak yang dibuat itu harus selalu dilakukan pembersihan setiap waktu tidak boleh menunggu satu atau dua bulan.(*).