Tampak tanaman jagung di Kabupaten Keerom yang nantinya akan dipanen. Takim/ceposonline
KEEROM, ceposonline.com – Progres budidaya jagung atau food astate di Kampung Wambes Kabupaten Keerom terus berjalan. Dinas Pertanian mengakui bahwa saat ini sudah ada beberapa hektar lahan yang siap dipanen.
“Saat ini lahan yang sudah siap dipanen sebanyak 34 hektar itu tepatnya di zona 5, 6, 7, 8 dan 9 sebagian,” ujar Plh Kadis Pertanian Keerom, Rasdy Siswoyo saat ditemui ceposonline.com di kantor bupati keerom, Jumat (08/09).
Terkait kedatangan Presiden Jokowi untuk panen sesuai janjinya saat melakukan panen bulan Juli lalu, sudah tidak memungkinkan mengingat umur jagung yang harus segera dipanen.
“Tidak memungkinkan jagung itu menunggu RI 1 yang rencananya datang minggu kedua bulan ini, karena kalau dipaksakan pasti akan rusak jagungnya karena sudah terlalu tua,” terangnya.
Untuk proses panen dilakukan oleh petani sendiri sesuai bidangnya atau bagianya masing-masing, bahkan saat ini sudah ada yang mulai panen.
Menurut Rasdy Siswoyo, saat ini lahan siap olah sebanyak 163,25 hektar, sedangkan yang akan ditanam sebanyak 30 hektar posisinya di zona 1, 2, 3 dan 4.
“Zona 1 – 2 itu milik petani Wonorejo sedangkan zona 3, 4 dan 4 1/2 itu milik petani dari kampung Yamara dan di situlah aktivitas tanam yang sedang kita lakukan saat ini,” bebernya.
Rasdy mengakui bahwa semua progres yang dilakukan berjalan dengan baik. Pihaknya tetap berusaha semaksimal mungkin untuk terus bekerja mengawasi dan mendampingi program budidaya jagung ini.(*)
Reporter: Mustakim Ali
Tampak tanaman jagung di Kabupaten Keerom yang nantinya akan dipanen. Takim/ceposonline
KEEROM, ceposonline.com – Progres budidaya jagung atau food astate di Kampung Wambes Kabupaten Keerom terus berjalan. Dinas Pertanian mengakui bahwa saat ini sudah ada beberapa hektar lahan yang siap dipanen.
“Saat ini lahan yang sudah siap dipanen sebanyak 34 hektar itu tepatnya di zona 5, 6, 7, 8 dan 9 sebagian,” ujar Plh Kadis Pertanian Keerom, Rasdy Siswoyo saat ditemui ceposonline.com di kantor bupati keerom, Jumat (08/09).
Terkait kedatangan Presiden Jokowi untuk panen sesuai janjinya saat melakukan panen bulan Juli lalu, sudah tidak memungkinkan mengingat umur jagung yang harus segera dipanen.
“Tidak memungkinkan jagung itu menunggu RI 1 yang rencananya datang minggu kedua bulan ini, karena kalau dipaksakan pasti akan rusak jagungnya karena sudah terlalu tua,” terangnya.
Untuk proses panen dilakukan oleh petani sendiri sesuai bidangnya atau bagianya masing-masing, bahkan saat ini sudah ada yang mulai panen.
Menurut Rasdy Siswoyo, saat ini lahan siap olah sebanyak 163,25 hektar, sedangkan yang akan ditanam sebanyak 30 hektar posisinya di zona 1, 2, 3 dan 4.
“Zona 1 – 2 itu milik petani Wonorejo sedangkan zona 3, 4 dan 4 1/2 itu milik petani dari kampung Yamara dan di situlah aktivitas tanam yang sedang kita lakukan saat ini,” bebernya.
Rasdy mengakui bahwa semua progres yang dilakukan berjalan dengan baik. Pihaknya tetap berusaha semaksimal mungkin untuk terus bekerja mengawasi dan mendampingi program budidaya jagung ini.(*)
Reporter: Mustakim Ali