Kadis Pendidikan Keerom, Stenly Moningka saat ditemui Ceposonline.com di ruangan kerjanya Arso II, Selasa (12/9/2023) (Ceposonline.com/Mustakim Ali
CEPOSONLINE.COM, KEEROM – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Keerom, Stenly Moningka mengakui sependapat dengan Granat Keerom terkait materi khusus anti Narkoba perlu diterapkan di sekolah-sekolah.
“Saya sangat setuju, tapi konsepnya bukan seperti mata pelajaran. Sebelum dan sesudah aktivitas belajar harus didahului dengan pesan-pesan bahaya Narkoba. Ini dilakukan secara rutin kepada semua guru dan semua sekolah,” ujarnya saat ditemui Ceposonline.com di ruangan kerjanya Arso 2, Selasa (12/9/2023).
Konsep materi bahaya Narkoba ini juga diakuinya sejalan dengan kurikulum merdeka belajar yang saat ini diterapkan oleh sekolah-sekolah.
“Dalam kurikulum ini lebih menekankan profil Pancasila yang di sana ada pembentukan karakter. Lewat pesan bahaya narkoba ini, kita bisa mengarahkan anak-anak sekolah kepada karakter yang positif,” jelasnya.
Mengingat bahaya penyalahgunaan Narkoba terus mengintai para pelajar kita, maka program-program yang terkait dengan bahaya Narkoba harus dilakukan dalam kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler.
“Kita memang harus menggaungkan terus bahwa Narkoba ini sangat berbahaya bagi masa depan generasi muda, mulai dari sekolah, lingkungan hingga di rumah masing-masing termasuk peran serta orang tua,” tuturnya.
Satu hal yang diharapkan dari semua yang telah disampaikan adalah terwujudnya sekolah sebagai lembaga pendidikan yang bebas dari Nnarkoba dan menciptakan generasi yang mampu menjadi relawan anti Narkoba.
Hal ini akan terwujud jika semua warga sekolah terutama siswa memiliki kesadaran akan bahaya penyalahgunaan Narkoba itu sendiri.
“Untuk memutuskan jaringan Narkoba di lingkungan sekolah, tentu dinas pendidikan akan bekerja sama dengan semua pihak-pihak terkait termasuk kepolisian, BNN, orang tua murid dan Granat.(*)