25.7 C
Jayapura
Saturday, September 23, 2023

Disalahgunakan, Mesin Jonder Wasur Kampung Ditarik

MERAUKE – Kepala  Distrik   Merauke  Herman Kanggion, S.STP mengambil langkah  tepat  terkait dengan bantuan  alat  mesin  pertanian ke   Wasur  Kampung  berupa  Jonder. Pasalnya, Bantuan Jonder tahun 2013  yang diberikan  pemerintah  daerah  bagi  masyarakat Wasur  Kampung   untuk membantu    mengolah  lahan  pertanian  mereka,  justru bertahun-tahun  berada di Kampung  Sermayam, Distrik Tanah Miring Merauke.

    “Saya  tarik karena  sudah sekitar  5 tahun  ternyata  Jonder itu dimanfaatkan   untuk  kepentingan  pribadi  dengan memindahkan  ke tempat  lain,” kata     Herman Kanggion    ketika ditemui media ini  di ruang  kerjanya,   Senin (27/4).   

   Menurut Kadistrik  Herman Kanggion, bahwa   adanya  penyalahgunaan bantuan ini ia  sudah dilaporkan   kepada  SKPD  yang menangani  masalah  bantuan  pertanian tersebut. Namun  karena  gerakan yang  lambat,  sehingga   dirinya  langsung menarik Jonder tersebut untuk    nantinya  dikembalikan kepada  tujuan pemberian  alat  tersebut.

Baca Juga :  Dilaporkan Tersesat di Hutan, Seorang Pria Ditemukan Tak Bernyawa 

  “Kalau soal  pengawasan   terhadap bantuan peralatan   petanian  seperti  apa selama ini  saya      kurang tahu. Tapi   yang  jelas,  Jonder  ini sudah ada di  tempat lain yang digunakan   untuk  kepentingan satu pihak,’’ jelasnya.

   Dikatakan, bantuan  Jonder ini  diberikan kepada masyarakat  Wasur Kampung untuk membantu masyarakat  di tempat tersebut. Kemudian  Jonder  tersebut  dipinjam  oleh seorang  Warga  Wasur Kampung II  untuk membuka lahan. Namun saat itu ban  dari Jonder  tersebut  robek dan diganti dengan ban   Leader.   Setelah mereka  ganti   dan pakai tidak   pernah kembali  ke Wasur   Kampung  tapi berada di  Kampung  Semayam I,’’ terangnya.

Baca Juga :  Terima Tambahan 500 APD, Tanpa Helm dan Sepatu

   Karena itu,  lanjut Mantan  Kepala Distrik  Ngguti ini,  saat ini  dirinya  sedang memasang  beberapa  baut   yang hilang.’’Kalau    sudah  terpasang semuanya,   saya akan tarik   dan untuk sementara  saya taruh  di rumah.   Nanti kalau  musim   tanam mulai  baru dibawa ke  Wasur   Kampung. Tapi   harus  jelas, siapa yang   pakai,” tandasnya. (ulo/tri)   

MERAUKE – Kepala  Distrik   Merauke  Herman Kanggion, S.STP mengambil langkah  tepat  terkait dengan bantuan  alat  mesin  pertanian ke   Wasur  Kampung  berupa  Jonder. Pasalnya, Bantuan Jonder tahun 2013  yang diberikan  pemerintah  daerah  bagi  masyarakat Wasur  Kampung   untuk membantu    mengolah  lahan  pertanian  mereka,  justru bertahun-tahun  berada di Kampung  Sermayam, Distrik Tanah Miring Merauke.

    “Saya  tarik karena  sudah sekitar  5 tahun  ternyata  Jonder itu dimanfaatkan   untuk  kepentingan  pribadi  dengan memindahkan  ke tempat  lain,” kata     Herman Kanggion    ketika ditemui media ini  di ruang  kerjanya,   Senin (27/4).   

   Menurut Kadistrik  Herman Kanggion, bahwa   adanya  penyalahgunaan bantuan ini ia  sudah dilaporkan   kepada  SKPD  yang menangani  masalah  bantuan  pertanian tersebut. Namun  karena  gerakan yang  lambat,  sehingga   dirinya  langsung menarik Jonder tersebut untuk    nantinya  dikembalikan kepada  tujuan pemberian  alat  tersebut.

Baca Juga :  Antrean Truk Isi Solar di SPBU  Mengular

  “Kalau soal  pengawasan   terhadap bantuan peralatan   petanian  seperti  apa selama ini  saya      kurang tahu. Tapi   yang  jelas,  Jonder  ini sudah ada di  tempat lain yang digunakan   untuk  kepentingan satu pihak,’’ jelasnya.

   Dikatakan, bantuan  Jonder ini  diberikan kepada masyarakat  Wasur Kampung untuk membantu masyarakat  di tempat tersebut. Kemudian  Jonder  tersebut  dipinjam  oleh seorang  Warga  Wasur Kampung II  untuk membuka lahan. Namun saat itu ban  dari Jonder  tersebut  robek dan diganti dengan ban   Leader.   Setelah mereka  ganti   dan pakai tidak   pernah kembali  ke Wasur   Kampung  tapi berada di  Kampung  Semayam I,’’ terangnya.

Baca Juga :  Polisi Dalami Temuan Senjata dan Amunisi

   Karena itu,  lanjut Mantan  Kepala Distrik  Ngguti ini,  saat ini  dirinya  sedang memasang  beberapa  baut   yang hilang.’’Kalau    sudah  terpasang semuanya,   saya akan tarik   dan untuk sementara  saya taruh  di rumah.   Nanti kalau  musim   tanam mulai  baru dibawa ke  Wasur   Kampung. Tapi   harus  jelas, siapa yang   pakai,” tandasnya. (ulo/tri)   

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru