JAYAPURA – Cabang olahraga Anggar Papua yang saat ini tetap melakukan training center (TC) di Kota Bogor berharap KONI maupun Puslatprov dapat lebih memperhatikan mereka selama menjalani TC di tengah pandemi Covid-19.
Pelatih kepala, Anggar Papua, Marthina Sopacua mengatakan, bahwa saat ini mereka membutuhkan pendampingan tim medis di tengah Pandemi Covid-19. Apalagi mereka melakukan TC di tempat yang kini merupakan zona merah Covid-19.
Selain itu, kata Marthina, Anggar Papua juga saat ini tak lagi melakukan latihan di GOR, namun harus memanfaatkan area parkiran hotel menjadi tempat latihan. Sehingga hal membuat atlet mereka rentan dengan cedera lutut.
“Selama ini latihan di GOR, tapi karena sudah turup akibat Pandemi Covid-19, sehingga kitabtetap latihan di tempat perkiran hotel. Cabor Anggar ini kan tidak bisa di atas aspal, kalau di atas aspal akan rentan cedera lutut dan tulang keringnya sakit. Jadi kita tidak bisa memaksakan atlet melebihi dari pada apa yang kita lakukan jika di GOR untuk menimalisir cedera,” ungkap Marthina kepada Cenderawasih Pos saat dihubungi via telepon selulernya, Rabu (22/4).
Oleh karena itu, Ia berharap Anggar dapat dilengkapi dengan seorang medis dan measure yang lebih paham soal atlet.
“Kalau saya ada satu orang medis dan measure harus selalu ada bersama kami disini, bila ada atlet yang cedera itu bisa minta ditangani oleh tim mereka. Karena ada beberapa atlet yang lututnya sudah cedera, karena latihan di atas aspal,” ujarnya.
“Karena selama ini jika ada atlet yang cedera kami hanya menggunakan es batu, untuk terapi mereka punya cedera itu,” sambungnya.
Dirinya juga membeberkan, bahwa tim medis Puslatprov juga telah berkunjung di tempat mereka. “Tim Medis telah memeriksa atlet, pelatih dan official, semua masih aman-aman saja. Tapi jika ada orang medis dan measure yang dampingi kami latihan akan lebih bagus lagi,” tandasnya. (eri/gin).