JAYAPURA – Dalam hal pengembangan perpustakan berbasis inklusi sosial, Perpustakaan Nasional menggandeng Dinas Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua.
Kepala Bidang (Kabid) Perpustakaan Pronvinsi Papua, Achmad Djalali mengatakan, program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, di Papua sendiri baru diikuti sejak tahun 2020 lalu.
Dalam penerapan program tersebut, ada 3 kabupaten yang dipilih untuk menerima manfaat dari program tersebut yakni Kabupaten Jayapura mewakili wilayah Mamberamo – Tami, sementara Kabupaten Kepulauan Yapen mewakili Saireri dan Kabupaten Jayawijaya mewakili Lapago.
“Dari 3 kabupaten tersebut, untuk tahun 2021, mereka harus mereplikasi perpustakaan serta mendorong perpustakaan untuk melaksanakan program tersebut di perpustakaan kampung,”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (15/6).
Pihaknya sangat mendukung upaya Perpustakaan dalam hal transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Pihaknya berharap masing-masing kabupaten yang telah menunjuk perpustakaan kampung, sekitar 11 kampung untuk mengikuti program tersebut. Nantinya setelah mengikuti pelatihan diharapkan mereka dapat melaksanakan program replikasi perpustakaan di kampung masing-masing.
“Perpustakaan nasional yang akan menyiapkan prasarana-prasarana pendukung, seperti komputer , buku dan lain-lain akan langsung disuplai. Nantinya pengelola perpustakaan di kampung, setelah mendapat pelatihan dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga dapat mengelola perpustakaan di kampung,” tambahnya.
Sementara itu, Master Trainer Nasional Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Ni Made Dwi Heny Christanti menjelaskan, program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tahun 2021 merupakan program perpustakaan nasional.
“Perpustakaan bertransformasi mengembangkan perpustakaan berbasis inklusi sosial ke 32 provinsi di seluruh Indonesia, termasuk Papua. Melalui program ini, nantinya perpustakaan memfasilitasi desa (kampung), kabupaten maupun provinsi untuk meningkatkan layanan di perpustakaan,” terangnya.(ana/ary)