WAMENA – Polres Jayawijaya pastikan jika tak ada luka tembak pada tubuh Korban Pembunuhan Michelle Doga Kurisi dan hanya ada luka robek pada bagian tubuh dan kepala Korban.
Hal ini terungkap setelah kenazah tersebut ditemukan dan dilakukan evakuasi ke RSUD Wamena untuk dilakukan visum luar.
Kapolres Jayawijaya, AKBP Heri Wibowo, SIK mengakui jika dari hasil visum luar ditemukan adanya beberapa luka pada bagian tubuh korban, yakni dua luka robek pada bagian perut/ulu hati, satu luka robek pada bagian kepala/ dahi sebelah kanan serta satu luka robek di bagian punggung belakang yang diakibatkan oleh benda tajam.
“Dari luka yang ada di tubuh korban tak ada luka tembak, hanya ada luka yang diakibatkan oleh benda tajam. Saat ini pihak kami masih menyelidiki kasus ini dimana Polres Jayawiaya telah mengumpulkan bukti-bukti di TKP serta meminta keterangan dari sejumlah saksi,”ungkapnya Jumat (1/9) kemarin.
Menurutnya, sebelum jenazah ditemukan oleh keluarga korban saat melakukan pencarian dimana ditemukan uang sebesar Rp 5000, sepatu dan pinang yang dibawa oleh korban di pinggir jalan yang membuat kecurigaan pihak keluarga semakin besar.
“Setelah mendapatkan 2 barang bukti tersebut keluarga melakukan penyisiran ke arah dalam dan didapatkan jaket korban dan darah korban serta tidak jauh dari tempat itu ditemukan jenazah korban sudah terkubur lumut dan ditutup oleh ranting pohon,”jelasnya.
Ia juga mengaku jika dalam evakuasi tersebut, pihaknya bersama Dandim 1702/Jayawijaya Letkol CPN Athenius Murib dengan melibatkan Tokoh Masyarakat dan LMA yang merupakan keluarga dari almarhumah Michelle Doga Kurisi
“Kita telah melakukan olah TKP dan evakuasi jenazah dari alm. Michelle Kurisi Doga di TKP yang berada di Kampung Kolawa, Distrik Kolawa, Kab. Lanny Jaya menuju ke RSUD Wamena, Selain itu pihak keluarga korban juga ikut bersama rombongan guna dilakukan tradisi bakar darah di TKP,” kata Heri Wibowo.
Ia juga mengaku untuk saat ini pihaknya masih menunggu pihak keluarga untuk membuat laporan polisi sekaligus memberikan keterangan kepada kepolisian guna mengungkap kasus ini, sebab hasil koordinasi yang dilakukan dengan pihak keluarga baru akan memberikan keterangan usai menutup duka atau jenazah korban dimakamkan.
“Sekarang kita tinggal menunggu saja pihak keluarga untuk meberikan keterangan kepada kita untuk terus melakukan pendalaman dari kasus pembunuhan aktivis asal Kabupaten Jayawijaya ini,”tutupnya.
Sementara itu aktifis HAM Jayawijaya Theo Hesegem menilai jika perlu di kroscek kembali pelaku pembunuhan Michelle Doga Kurisi dari siapa yang mengantar, apa visi dan misinya serta siapa yang memfasilitasi seorang wanita untuk masuk bertemu TPNPB.
Theo Hesegem mengakui pihaknya merasa prihatin atas kejadian yang menimpa Michelle Doga Kurisi , sebab ia merupakan perempuan dan mendapat perlakuaan seperti itu sangat tidak manusiawi, tapi diharapkan TPNPB harus bicara terbuka dan klarifikasi mungkin melalui video agar menerangkan hal ini benar dilakukan oleh mereka atau ada pihak –pihak lain.
“Kejadian ini bentuknya kriminal, sehingga kalau ada oknum lain yang melakukan dan mengatasnamakan TPNPB atau memang TPNPB yang melakukan ini perlu diklarifikasi juga oleh Karena itu TPNPB juga harus bicara terbuka,”ungkapnya Jumat (1/9) saat ditemui di Bandara Cargo Wamena.
“Dari Video yang beredar itu ada laki-laki hanya sana wajah dari para pelaku itu tersembunyi dan tak bisa di klarifikasi, namun saat itu menunjukan seorang wanita yang tak berdaya di perlakukan dengan cara yang tidak manusiawi semua kita prihatin,”jelasnya
Lanjut Theo Kalau Pembunuhan Michelle ini dicurigai dilakukan oleh TPNPB itu dia di berikan peringatan untuk pulang kalau pun korban punya visi lain yang dicurigai oleh TPNPB dan kemudian menghilangkan nyawanya tak bisa diperlakukan seperti itu.
“Keluarga pasti tahu korban dari Jakarta ke Jayawijaya visi misinya apa ada visi terselubung ada atau tidak semua tidak ada yang tahu, bahkan pada saat peristiwa ini terjadi 3 Polres yakni Jayawijaya, Lanny Jaya dan Nduga taka da yang tahu,”bebernya
Ia sendiri tidak tahu siapa yang menfasilitasi Korban untuk masuk ke TPNPB berani sekali ingin bertemu dengan mereka dan siapa yang antar, kalau kita bicara hukum harus di cari siapa yang antar,visi dan misinya seperti apa atau visi orang tertentu harus terungkap semua sebab Michelle ini kasian harus menjadi korban hingga meninggal dunia dengan cara yang tidak tidak manusiawi.
“Orang-orang yang terlibat dalam perjalanan, dan pendampingan terhadap Korban ada visi dan misi tertentu itu semua harus terungkap untuk memberikan rasa keadilan bagi keluarga korban, karena keluarga bertanya mengapa Michelle seperti ini, tapi ada orang yang damping dan fasilitasi,”jelasnya
“mereka mengeluarkan pengakuan membunuh orang itu selalu terbuka atau terang –terangan , tapi kalau kita lihat videonya yang Nampak hanya di kaki saja, muka semua tertutup dan TKP terlalu rapi, sehingga saya akan bicara dengan keluarga korban dan kasus ini harus terungkap, keluarga juga sudah serahkan kasus ini pada kepolisian oleh sebab itu Polda Papua harus siap harus mengungkap pelaku,”tutupnya (jo)